Seperti biasa, Sergio yang menyetir dan Latisha sedang belajar, menghafal beberapa materi dan rumus yang mungkin muncul saat ujian berlangsung. Berhubung banyak jalan tikus dan gang seukuran dua mobil untuk cepat sampai di sekolah, Sergio memilih melewati jalanan tersebut daripada berdesakan dengan mobil lain di tengah-tengah kemacetan kota.
"Sha" panggil Sergio
Yang memiliki nama menoleh dan mendapati Sergio menggigit bibir bawahnya
"Ada apa?" Tanya Latisha
"Lupa mau ngomong apa" jawab Sergio lalu cengengesan membuat Latisha berdecak kemudian melanjutkan bacaannya.
Sebenarnya Sergio ingin membicarakan mengenai Liana yang datang menemui Sergio semalam. Tapi rasanya tidak perlu Latisha tau karena hal itu bukanlah sesuatu yang perlu di khawatirkan dalam hubungannya. Suatu saat nanti Sergio akan berbicara, tapi tidak untuk saat ini.
Selang beberapa waktu, mobil Sergio sudah masuk ke dalam SMA, menjadi sorot utama sampai Latisha dan Sergio turun bersamaan, berjalan beriringan dan masuk kelas tanpa Sergio menunggu ketiga temannya. Lantaran Brian menyuruh agar Sergio lebih dulu masuk kelas saat ujian. Dengan dalih agar Sergio bisa belajar. Padahal Sergio tau jika ketiga temannya itu ingin Sergio mengantar Latisha sampai ke kelas seperti pasangan lain di sekolah ini.
Berpasang-pasang mata menatap Latisha dengan tatapan ingin menjambak, mencaci dan memaki. Terutama Jeslin dan kedua temannya, tapi di tahan karena ia tau dengan siapa ia berhadapan
***
Latisha mengemasi alat tulisnya ke dalam ransel, menggendongnya kemudian maju ke depan dengan mengumpulkan lembar jawaban yang sudah ia isi semuanya. Menatap sekilas Sergio yang masih belum menyelesaikan ujiannya. Latisha duduk di bangku yang berada di sebelah pintu kelas memainkan game di ponselnya
"Lo udah selesai?" Tanya Latika yang baru datang dan langsung duduk di sebelah Latisha
"Udah. Lo udah?" Tanya Latisha balik
"Udah. Mau pulang. Mau bareng atau sama Sergio aja?" Tanya Latika
"Sama Sergio aja. Lo sendiri?" Tanya Latisha
"Sama siapa lagi?" Tanya Latika lalu terkekeh
"Sama temen lo Mauren" sindir Latisha lalu memperhatikan layar ponselnya kembali
Latika mengangkat bahunya "udah enggak. Kalo gitu gue balik ya" pamitnya
"Hati-hati" ucap Latisha. Latika hanya mengacungkan jempolnya kemudian berlari kecil melewati banyak siswa yang searah dengan gadis itu untuk pulang.
Latisha tersenyum tipis, Latika sekarang lebih ceria dan pemaaf dibanding saat bersama Mauren yang justru menjadi pengaruh buruk, membuat Latika menjadi pribadi pemarah, iri dan dengki berkepanjangan.
"Mau balik sekarang?" Tanya Sergio yang baru keluar kelas dan berdiri tepat di ambang pintu, menghalangi beberapa teman sekelasnya yang ingin keluar tapi tidak ada yang berani menegur
"Iya" jawab Latisha sembari berdiri lalu tersenyum ke arah Sergio. Membuat cowok itu tersenyum begitu tipis
Sergio berjalan mendahului Latisha, gadis itu berlari kecil untuk menyamakan langkahnya.
"Kita jemput Pamela dulu ya. Kak Saga lagi ada kumpulan" ucap Sergio saat Latisha sudah memasang sabuk pengamannya
"Oke" jawab Latisha
YOU ARE READING
My Flat Boyfriend
Teen FictionKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...