(8) Terlihat Baik

427 58 1
                                    

"mau pesen minum apa?" Tanya Brian kepada ketiga temannya

"Es teh" jawab Aldi yang bangkit dari duduknya karena ia dapat jatah memesankan makan kali ini

"Es teh juga" jawab Sergio

"Milkshake" jawab Revan

"Rasa apa Van?" Tanya Brian

"Rasa yang pernah ada" jawab Revan dengan nada seperti puisi yang dibuat-buat

"Udah, nggak usah diajak ngomong dia" ucap Aldi sembari menarik seragam Brian. Tidak ada gunanya mengajukan pertanyaan kepada Revan yang tidak pernah ada seriusnya

"Gimana persoalan mobil lo yang ditabrak Latisha? Gue liat mobilnya Latisha udah dibenerin" tanya Revan kepada Sergio yang sibuk berkutat dengan ponselnya.

"Gitu gitu aja" jawab Sergio asal

"Gak ganti rugi?" Tanya Aldi yang mendengar pembicaraan Revan dan Sergio. Karena kali ini mereka duduk di salah satu stand es dan juga siomay. Berhubung jam istirahat baru saja berbunyi, stand belum terlalu antri banyak

"Ada. Urusan gue sama Latisha itu" jawab Sergio

Setelah kembali dari stand dengan membawa es dan siomay lengkap untuk teman-teman dan dirinya  sendiri, Brian mengeluarkan ponselnya dan memainkannya. Berbeda dengan Aldi yang justru mendelik ingin tau dengan apa yang terjadi pada Sergio juga Latisha. Tapi Sergio malah menatapnya dengan dingin dan menghunus

Sergio mengeluarkan ponsel dari saku, mengirimkan chat ke arah gadis yang tidak jauh dari lokasinya duduk. Siapa lagi jika bukan Latisha. Kemudian Sergio memulai memakan siomay

Sergio: jangan bilang siapa siapa kalau gue minta ganti rugi traktiran. Kalo ditanya bilang aja nggak tau. Atau bilang kalau gue nggak minta ganti rugi

Latisha dari jauh sana yang membaca chat tersebut langsung tersenyum miring, Sergio disini sangat ingin di cap sebagai orang baik atau ingin jika Latisha di anggap tidak bertanggung jawab karena tidak ada pertanggungjawaban antara Latisha kepada Sergio.

Padahal pada prakteknya, Sergio justru memeras Latisha selama waktu satu bulan dan sesuai keinginan Sergio. Latisha akan habis banyak jika sampai Sergio meminta tiga kali sehari. Melebihi harga jika Latisha mengganti rugi mobil Sergio yang rusak

Sergio melirik dari ekor matanya jika Latisha sedang menatapnya dengan bengis. Tapi cowok itu bersikap acuh memilih menikmati siomay di hadapannya. Siomay legendaris yang sudah turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu.

"Sergio" pekik seorang gadis yang langsung datang tepat di meja Sergio dan ketiga temannya

Brian, Revan, Aldi dan Sergio menoleh ke arah Jeslin yang datang dengan wajah berseri. Diikuti oleh Sely dan juga Oliv di belakangnya.

Sergio menaruh sendok dan garpu di atas piring meskipun siomay masih sisa setengah bagian. Mood makannya sudah hilang saat Jeslin datang bersama dua teman nya. Sergio menatap Jeslin dingin tanpa ekspresi, lalu memalingkan wajah cepat.

"Sergio. Lo ada waktu nggak hari ini?" Tanya Jeslin dengan mata bersinar

"Ada" jawab Sergio

"Bisa jalan bentar? Ada cafe yang baru di buka dan lagi viral" tanya Jeslin

"Tapi sayangnya, waktu gue bukan buat lo" ucap Sergio yang langsung ditertawakan oleh ketiga temannya.

Jeslin mendengus kasar, lagi-lagi dirinya ditolak oleh Sergio. Jeslin beranjak pergi meninggalkan meja tersebut dengan wajah merah padam menahan kesal. Sementara itu Revan masih terbahak saat mengingat jawaban Sergio yang menusuk sampai ke belakang.

My Flat BoyfriendWhere stories live. Discover now