(21) Ekspektasi

307 52 1
                                    

Sergio: Cafe Gardenia jam 4

Sergio: lo kalo nyari di google maps cari SMA Antasari dulu, baru setelah sampai SMA Antasari lo cari lagi Cafe Gardenia

Sergio: kalo lo nyari langsung Cafe Garden dari titik rumah lo. Yang ada lo dilewatin ke gang sempit

Sergio: mobil lo nggak akan cukup. KECUALI KALAU LO MAU JALAN KAKI!!

Latisha membaca berulang chat dari Sergio saat dirinya selesai merias wajahnya dengan riasan yang paling natural. Gadis itu sudah menerima dan membaca chat tersebut sejak istirahat sekolah, tapi di ulang nya untuk memastikan jika yang dibacanya bukanlah salah.

Kemudian Latisha membuka aplikasi taksi online di ponselnya, lalu memesan untuk 10 menit kedepan karena sekarang sudah memasuki jam setengah 4. Yang pasti jalanan akan padat jika sudah sore seperti ini. Bersamaan dengan orang pulang kantor, pulang les dan dari kesibukan-kesibukan lainnya. Dan Latisha tidak mau jika kejadian gelap gulita kemarin terulang kembali, maka dari itu Latisha memilih untuk memesan taksi online, jika Latisha memilih untuk meminta sopir mengantarnya, semua kegiatan Latisha akan dipantau oleh keluarganya.

Setelah 10 menit kemudian, Latisha mendapatkan notifikasi jika taksi sudah berhenti di depan rumah gadis itu. Latisha menyambar tas selempang warna hitam kemudian turun ke lantai bawah dengan bantuan lift. Melewati Latika yang tengah menonton tv seorang diri tanpa berbicara apa-apa. Hubungan keduanya belum baik sejak kejadian tempo hari.

"Pak, ke Cafe Gardenia ya" ucap Latisha kepada sopir taksi tersebut

***

Latisha melirik jam di ponselnya yang baru menunjukkan pukul empat lebih lima belas menit. Seperti dugaan Latisha, jalanan macet dan banyak lampu merah di setiap persimpangan jalan. Meskipun sopir taksi sudah memilihkan jalanan yang sepi dan tidak melewati gedung-gedung besar.

Latisha berjalan ke arah Sergio. Cafe yang dipilih Sergio tidak begitu ramai seperti cafe-cafe yang mereka datangi sebelumnya. Gadis berkuncir kuda itu duduk di meja yang berlainan dengan meja Sergio. Tapi Sergio tetap acuh melanjutkan makannya meskipun menyadari kedatangan Latisha.

"Lo nggak makan?" Tanya Sergio tanpa menatap Latisha yang berada di meja sebelahnya

"Makan aja. Gue kenyang" jawab Latisha

Beberapa waktu kemudian, seorang pelayan datang dan menawarkan menu yang ada di restoran ini. Latisha hanya memesan jus alpukat sebagai rasa malu dari pada dikira menumpang wifi disini.

"Steak disini paling enak dibanding steak tempat lain" ucap Sergio setelah menelan sepotong steak

Latisha hanya tersenyum paksa, ia tidak menanggapi ucapan dari Sergio. Ia juga tidak ingin menanyakan apa-apa pada cowok itu. Bahkan sampai pesanannya datang tapi Sergio belum menyelesaikan makannya. Latisha menyeruput jus tersebut sampai menyisakan setengah bagian. Mengingatkan diri bahwa Sergio menyuruhnya datang ke Cafe ini adalah untuk membayari setiap makanan dari Sergio, bukan untuk menemani cowok itu makan.

Beberapa waktu yang dilalui Latisha di cafe ini sampai satu persatu pengunjung pergi dan menyisakan Latisha serta Sergio saja. Latisha meminta bill pada pelayan lalu membayarnya dengan beberapa lembar ratusan ribu. Sekarang hanya menunggu Sergio menyelesaikan makannya, lalu Latisha akan pulang ke rumah atau mengunjungi mama nya di coffe shop.

"Gue udah selesai" ucap Sergio kemudian menyeruput cappucino hingga tandas

"Ya udah bisa pulang" ucap Latisha kemudian bangkit dari duduknya, berjalan mendahului Sergio dan cowok itu mengikuti dari belakang

My Flat BoyfriendWhere stories live. Discover now