(20) Lagi-Lagi

350 56 3
                                    

Sergio menuruni tangga dengan ransel yang sudah ia gendong di punggungnya, berjalan ke ruang makan untuk sarapan pagi nya lalu berangkat sekolah.

Sudah ada Pamela dan Saga yang duduk bersebelahan, Sergio memilih duduk di kursi yang berbeda di depan kedua saudaranya. Mengambil dua lembar roti dan diberi selai kacang favoritnya. Segelas susu full cream sudah di siapkan Bi Lina - salah satu asisten rumah tangga di rumahnya.

"Lo dekat sama Latisha?" Pertanyaan itu muncul dari mulut Saga

"Teman sekelas" jawab Sergio seadanya dengan wajah datar dan nada dingin

"Kok dia kesini kemarin ngapain?" Tanya Saga

Sergio menaruh roti nya di piring kembali lalu menatap kakak laki-lakinya tersebut "lo suka sama Latisha?" Tanya Sergio balik

"Wait wait, jadi kalian berdua cinta segitiga? Rebutan cewek?" tanya Pamela yang hanya menjadi pendengar kini mengajukan pertanyannya di tengah-tengah perdebatan

"Sri, diem aja" tegur Sergio dingin

"Bukan Sri kak Gio. Pamela" ucap Pamela. Pamela tidak suka dipanggil dengan nama belakangnya, terlebih oleh kedua kakaknya.

Sergio memutar bola matanya kemudian meminta jawaban kepada Saga melalui tatapannya

"Enggak. Dia adik kelas gue SMP" jawab Saga

"Oh" tanggapan Sergio singkat kemudian meneguk susu di gelas sampai tandas lalu beranjak pergi. Berangkat ke sekolah

"Kak, siapa sih Latisha Latisha itu?" Tanya Pamela dengan suara pelan saat Sergio sudah tidak lagi di sekitar mereka

Saga mengangkat bahu nya kemudian menyambar ransel dan ikut pergi. Adik bungsu nya itu memang selalu kepo dengan urusan orang.

***

Keberuntungan datang pada Sergio kali ini. Ia tidak perlu berlama-lama menunggu ketiga temannya di parkiran. Mereka semua berangkat lebih awal, katanya untuk melihat kondisi terbaru Sergio setelah sakit. Padahal Sergio tau itu semua hanya bullshit. Yang sebenarnya adalah, mereka meminta contekan PR matematika yang begitu panjang, maka dari itu mereka datang lebih awal dengan kompak

Saat ini Sergio duduk dengan menatap buku paket Kimia di tangannya, mempelajari bab yang paling terbaru.

"Agak sinian dong Al. Jangan lo tatap sendiri" ucap Brian kesal karena buku tulis milik Sergio dihadapkan langsung ke depan wajah Aldi. Bukan dibagi dengan Brian dan Revan

"Yang punya ide berangkat pagi kan gue" ucap Aldi

"Awas lo Al, ban mobil lo gue kempesin" ucap Revan kesal karena ia baru sampai di nomor satu, sedangkan Aldi sudah berada di nomor tiga.

"Mon maaf Revan, Aldi hari ini ke sekolah naik helikopter" ucap Aldi

"Ya udah nanti pulang sekolah gue nebeng sampai perempatan" ucap Revan

"Maaf ya Revan, nanti Aldi pulangnya jemput Kirana. Dasar jomblo" jawab Aldi

"Nusuk bos" timpal Brian lalu terkekeh

"Sadis" tambah Sergio tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.

Selang beberapa waktu Latisha masuk ke kelas dan langsung duduk di bangkunya. Gadis itu menyandarkan punggungnya di kursi sembari mendengarkan ocehan keempat orang di depannya. Ralat, tiga orang. Karena Sergio hanya diam

My Flat BoyfriendWhere stories live. Discover now