(69) Datang Lagi

255 42 1
                                    

Tangan Latisha mengadah ke langit, merasakan rintik hujan yang turun siang ini. Beberapa siswa menerobos hujan begitu saja dan beberapa masih menunggu hujan reda. Begitu juga dengan Sergio dan Latisha yang berdiri di lobby.

"Soy kamu tunggu sini ya. Aku ambil jaket dulu di mobil biar kamu nggak kena air hujan, takutnya sakit. Aku nggak bawa payung soalnya" ucap Sergio

"Ya udah bareng aja. Kan sama tujuannya ke mobil juga" ucap Latisha

"Ini hujan Zoya. Kamu nggak lihat ini itu deres banget" ucap Sergio sembari memandangi langit. "Udah nurut disini. Kalau ngikut aku marah" sambung cowok itu lalu melenggang pergi dengan berlari kecil, menerobos hujan yang cukup deras

Daripada bertaruh dengan membuat Sergio marah, Latisha memilih menunggu dan menatap sekitarnya.

Beberapa saat setelah itu Sergio datang dengan seragam yang hampir basah seluruhnya lantaran jaket ia lindungi agar tidak terkena rintik yang turun.

"Yuk" ucap Sergio sembari menutup kepala Latisha dengan jaketnya. Cowok itu langsung merangkul pundak Latisha dan menariknya untuk menerobos hujan. Jaket ia tutup ke seluruh kepala Latisha, sedangkan Sergio berlari kecil merangkul Latisha tanpa perlindungan apa-apa di kepalanya.

"Kan kamu jadi basah" ucap Latisha saat keduanya sudah ada di dalam mobil. Sergio menaruh jaketnya di jok belakang

"Udah nggak papa" jawab Sergio sembari mematikan AC lalu menjalankan mobilnya keluar area sekolah.

Cowok itu diam tak berkata apa-apa lantaran hawa dingin masuk dalam tubuhnya meskipun Ac sudah ia matikan.

"Mau mampir kemana gitu?" Tanya Latisha

"Langsung pulang aja ya. Kaki kamu basah, kamu bisa masuk angin" jawab Sergio lalu tersenyum

"Jangan mikirin aku terus. Pikirin diri kamu juga Var. Kan kamu basah kuyup begitu" ucap Latisha

Sergio tersenyum tipis "kamu jangan sakit-sakit. Kalau aku nggak papa, kamu jangan. Aku bisa sedih"

Latisha berdecak dengan jawaban yang diberikan oleh Sergio "Kalau kamu terus berusaha membuat diri kamu sempurna. Lalu bagaimana dengan aku yang terlanjur mencintai ketidaksempurnaan kamu Var. Jangan begini" ucapnya lalu memalingkan wajah keluar jendela.

***

"Kelihatannya naik mobil tapi basah kuyup. Baru semedi di tengah hujan kak?" Pertanyaan dari Pamela langsung menyambut Sergio yang baru sampai rumahnya.

Sergio menatap bengis adik satu-satunya itu lalu melenggang pergi begitu saja. Cowok itu masuk ke kamar, menaruh ransel di atas meja belajar lalu masuk ke kamar mandi. Menyalakan shower air panas yang diarahkan langsung ke bath tub. Cowok itu merebahkan tubuhnya disana tanpa melepas seragamnya lebih dulu. Alasan yang simpel lantaran seragamnya lebih dari 20 pasang di lemari.

Matanya terpejam merasakan kehangatan air shower yang jatuh di kepalanya. Benar-benar kenikmatan yang berbeda. Ini adalah obat dari kedinginan nya.

"Kenapa jadi begini. . Kenapa jadi bucin. Kenapa rasanya gue nggak mau Latisha kenapa-napa" ucap Sergio sembari mengacak rambutnya yang basah.

Beberapa waktu setelah itu, telapak tangan Sergio sudah pucat dan berlipat-lipat lantaran terlalu lama berada di air. Di tambah ketukan pintu dari luar dengan diiringi suara Pamela.

Seusai mengganti baju dan meletakkan baju basahnya di keranjang sudut kamar mandi, Sergio membuka pintunya lebar. Pamela sedang berdiri disana seperti orang tanpa dosa.

My Flat BoyfriendWhere stories live. Discover now