(59) Tulus

261 42 1
                                    

Tangan Latisha di tarik paksa saat gadis itu hendak masuk ke mobilnya. Latisha menoleh, Sergio lah yang menarik lengannya dan memasukkan gadis itu ke dalam mobil dengan paksa. Berhubung Latisha pulang paling akhir karena ada jadwal piket, Sergio menunggu gadis itu pulang. Ingin berbicara empat mata dan cukup serius.

Latisha menatap tajam cowok di sebelahnya, lalu memalingkan wajahnya keluar jendela saat mobil mulai berjalan. Ia tidak mengerti apa maksud dari Sergio kali ini. Seolah kemarin Sergio membuangnya dan hari ini cowok itu memungutnya. Benar-benar tidak punya hati nurani sama sekali.

"Aku mau ngomong Soy" ucap Sergio

"Ya udah ngomong aja" jawab Latisha ketus

Sergio mengusap wajahnya gusar, pikirannya terlalu buntu untuk bisa mencari ide agar mereka berbaikan.

Cowok itu menginjak rem nya, berhenti di tepi jalan. Latisha juga tidak ingin bertanya apa dan mengapa, yang dilakukan gadis itu malah mengirim chat kepada sopir yang ada di rumah, meminta untuk mengambil mobilnya di sekolah dengan dalih Latisha ada keperluan.

"Aku keluar dulu. Kamu tunggu sini" ucap Sergio. Latisha hanya bergumam

Sergio keluar dari mobilnya, menekan tombol panggilan kepada Pamela

"Ada apa? Kangen sama Pamela ya kak?" Tanya Pamela lalu cekikikan sendiri

"Gue sama Latisha" jawab Sergio datar

"Bagus dong udah baikan" ucap Pamela antusias. Jika kakaknya bahagia maka Pamela juga ikut bahagia

"Dia bete sama gue Sri. Gue itu mau ngajakin dia balikan. Terus gimana caranya?" Tanya Sergio

Pamela berdeham "bilang aja yang jujur kalau kakak itu masih syok sama perolehan rangking kemarin. Terus kasih bunga, cokelat, atau apapun yang bikin kak Latisha seneng" jawab Pamela

"Bentar-bentar gue mau ngomong. Tapi pindah tempat dulu. Banyak kuping disini" sambung Pamela.

Sergio tidak menjawab, ia mendengarkan langkah kaki Pamela yang seperti berlari menaiki anak tangga. Lalu terdengar suara pintu yang ditutup menandakan jika adik perempuan Sergio baru saja pindah ke kamarnya.

"Gue udah aman. Tadi mama ngomongin pertunangan kak" ucap Pamela dengan suara yang sedikit rendah

"Pertunangan siapa?" Sergio bingung

"Lo sama kak Latisha" jawab Pamela

Sergio melongo, rahangnya seperti jatuh dari tempatnya. Pembicaraan macam ini seharusnya tidak pernah ada.

"Jangan ngadi-ngadi" ucap Sergio ketus

"Sumpah. Pulang aja kalau nggak percaya" jawab Pamela "jadi intinya, lo harus balikan sama kak Latisha. Mama udah seneng banget sama kak Latisha" sambung Pamela

"Lupain dulu itu semua. Jadi gue harus beliin dia sesuatu yang Latisha suka biar kita balikan?" Tanya Sergio

"Iya" ketus Pamela

"Ya udah gue tutup dulu" ucap Sergio

"Good luck kakakku yang jelek"

Sergio masuk kembali ke mobil, menginjak pedal gas lalu meninggalkan jalan tersebut dengan Latisha yang masih bungkam tidak mau berbicara.

"Soy, kamu mau makan sesuatu?" Tanya Sergio

"Masih kenyang" jawab Latisha singkat

"Mau pergi kemana gitu?"

"Panas"

"Ke taman gimana?"

"Panas"

"Ke mall?"

My Flat BoyfriendWhere stories live. Discover now