(49) Masa Lalu

283 39 0
                                    

Kepala Latisha mengambang di kolam renang sore ini. Cuaca cukup mendukung untuk berenang. Tidak dingin dan tidak panas, perpaduan yang benar-benar pas diselingi dengan suara padi yang ditiup angin.

Sudah 30 menit lamanya Latisha melakukan olahraga air di belakang villa. Kedua orang tua Sergio sedang pergi ke pusat oleh-oleh bersama dengan Saga. Sedangkan Pamela ada di kamar menonton drama Korea dan Sergio tidur di kamarnya, sehingga saat Latisha bosan yang dilakukan gadis itu hanyalah menenggelamkan diri di kolam renang.

Beberapa bunga kamboja ber kelopak putih jatuh di atas kolam, mengapung di atas air. Menurut Sergio, Pak Egar akan membersihkannya setelah tamu villa pulang. Maka dari itu kolam akan di bersihkan kembali saat mereka pulang atau paling tidak saat Bayu memintanya.

Kepala yang sudah basah dan badan yang masih tenggelam, Latisha menyandarkan tubuhnya di dinding kolam. Hawa Bali benar-benar berbeda dengan Jakarta. Tidak salah jika beberapa orang memilih Bali sebagai tujuan wisata atau sekedar untuk penyegaran diri.

"Ngapain renang jam segini?" Pertanyaan itu muncul dari suara familiar di ambang pintu. Latisha menoleh mendapati Sergio dengan muka bantal kini mengucek matanya yang terasa kantuk.

"Renang" jawab Latisha singkat

Sergio berjalan, mendekat ke arah gadis bermata hazel itu lalu bersila di tepi kolam bersebelahan dengan Latisha yang masih menenggelamkan diri disana.

"Dari tadi?" Tanya Sergio

"Setengah jam" jawab Latisha

Anggukan kepala dilakukan oleh Sergio "boleh tanya sesuatu?" Tanya cowok berambut acak-acakan khas bangun tidur

"Boleh. Tanya aja"

"Dulu pernah punya hubungan sama kak Saga?"

Latisha menoleh lalu mengangkat tubuhnya ke atas kolam dan duduk bersebelahan dengan Sergio. Memikirkan jawaban apa yang pantas diberikan untuk Sergio. Tapi tidak ada gunanya untuk menutupi fakta yang ada

"Kak Saga pernah deketin aku. Dulu. Tapi udah itu aja. Nggak ada lebihnya. Dia kakak kelas aku SMP dan dia juga tau kalau aku pindah ke Amrik setelah wisuda SMP. Mungkin dia berhenti berharap setelah itu" jawab Latisha.

"Kok baru cerita sekarang?" Tanya Sergio

"Cerita sekarang? Kan kamu nggak pernah nanya sebelumnya. Dan buat apa aku ngungkit-ngungkit hal yang udah berlalu" jawab Latisha

"Kalau kak Saga sekarang berharap sama kamu gimana?" Tanya Sergio dengan mata mendelik. Seolah itu adalah ekspresi cemburu yang tidak bisa Sergio sembunyikan.

"Nggak mungkin lah. Kak Saga juga udah punya pacar sendiri. Dan dia juga tau kan kalau aku sama kamu. Kenapa Kak Saga berharap lagi? Nggak mungkin" jawab Latisha lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Ekspektasi Sergio semakin kemana-mana jika di biarkan.

"Kalau kamu suruh milih kamu milih mana?" Tanya Sergio

"Milih apa?" Tanya Latisha balik. Ia mulai tidak mengerti arah pembicaraan Sergio kali ini. Ternyata orang cuek jika cemburu akan lima kali lebih menakutkan di banding orang yang perhatian.

"Milih aku atau kak Saga" jawab Sergio dingin

"Ya milih kamu lah. Ngapain kak Saga. Kak Saga itu udah berlalu" ucap Latisha

"Kan aku dingin, cuek, ketus, kalau kak Saga kan enggak" ucap Sergio lagi dengan nada yang sedikit meninggi dari nada sebelumnya

"Kenapa kamu jadi ngatur pilihan aku? Pilihan aku ya hak aku" ucap Latisha.

"Ya meskipun kamu cuek, dingin dan nggak pengertian. Kalau pilihan aku itu kamu gimana? Kamu mau ngatur-ngatur pilihan aku kali ini? kak Saga itu pernah deketin aku aja, nggak pernah ada hubungan lebih setelah itu. Dia bukan mantan aku Alvaro" Sambung Latisha yang mulai kesal karena merasa terpojokkan.

My Flat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang