78. Getting Worse

Start from the beginning
                                    

Fuck!

Ada apa dengan semua media ini? Kenapa mereka sangat ingin melihat Edward hancur dengan berita perselingkuhannya? Apa mereka mengira bahwa Edward adalah public figure yang akan kehilangan semua jobnya karena berita perselingkuhan?

"Tuan apa anda baik – baik saja?" tanya sekretaris pribadi Edward

"Apa menurutmu, setelah semua ini aku akan baik – baik saja?!? Dimana otakmu itu, hah?!?" tanya Edward emosi sembari memijit – mijit pelan keningnya yang terasa berdenyut – denyut

"Maaf tuan, sebenarnya masih ada berita lagi yang ingin saya sampaikan..." ucap sekretaris pribadi Edward takut – takut

Shit! Hal gila apa lagi yang akan dikatakan oleh sekretaris pribadinya ini pada dirinya?

"Cepat katakan!" sentak Edward. Meskipun Edward tak ingin mendengar berita yang pastinya akan menambah beban pikirannya itu, namun Edward tak memiliki pilihan lain.

Mencoba menutup telinga dan matanya dari semua kejadian yang sedang terjadi saat ini, bukankah hanya akan menambah masalah saja?

"Beberapa perusahaan yang dulunya bekerja dengan perusahaan Carmen sudah mengajukan pemutusan kontrak. Jika mereka melakukan pemutusan kontrak, maka kondisi keungan perusahaan akan goyah. Menurut perkiraan ketua Divisi keuangan, dengan keadaan seperti itu, perusahaan hanya bisa bertahan selama 1 bulan" terang sekretaris priabdi

Edward menutup matanya dalam – dalam. Semua masalah ini terjadi di saat yang berdekatan dan tak terduga – duga, tentu saja hal itu membuat Edward merasa sangat stress

"Lalu... apa yang harus kulakukan?" tanya Edward pasrah

Saat ini, pria itu tak memiliki tenaga untuk mencari tau mengenai solusi dari semua masalah yang menimpanya saat ini

"Menurut saya, akan lebih baik jika kita bisa menempuh jalur hukum untuk melakukan pembersihan nama baik. Namun, tentu saja kita akan kalah. Bukti – bukti yang didapatkan oleh media serta kebungkaman nona Carmen akan memperparah semuanya" ucap sekretaris pribadi Edward hati – hati

Sial!

Jika tau akan seperti ini, seharusnya pada malam itu, Edward tak perlu repot – repot menolong Claudia. Lebih baik ia membiarkan Claudia dan sekretaris pribadinya itu terdampar di jalanan kota Livorno. Lebih baik mereka menderita satu hari daripada menyebabkan penderitaan yang tak ada habis – habisnya ini kepada Edward

"Apa sampai saat ini kau belum bisa menghubungi Claudia?"

"Ya, tuan. Sepertinya, nona Carmen menutup semua akses komunikasinya tak hanya nona Carmen saja namun, perusahaan Carmen juga menutup semua akses komunikasinya. Bahkan e-mail perusahaan Carmen tak beroperasi lagi sampai sekarang"

Apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh wanita itu? Apa ia ingin memperparah keadaan? Dengan bersikap seperti ini, wanita itu malah semakin membuat media menjadi haus dan lapar mengenai berita miringnya.

"Bagaimana dengan rumahnya? Kau sudah mengunjunginya?"

"Sudah tuan... tapi saat aku mengetuk pintunya, tak ada yang menjawab"

Rasa sakit di dalam kepala Edward semakin menggila.

"Shit! Jika seperti ini, apa lagi yang harus kita lakukan?!?"

"Sepertinya, harus anda sendiri yang mendatangi nona Carmen dan meminta nona Carmen untuk membuat klarifikasi mengenai berita miring ini, tuan. Karena disaat ini, media hanya percaya pada pihak nona Carmen"

Edward menghela nafasnya dengan berat.

Mata pria itu tanpa sengaja menatap Lauren yang tengah menikmati makan malamnya dengan khusyuk. Baru beberapa hari dirinya menjalani kehidupan rumah tangga yang lumayan normal dengan Lauren, namun kini... dirinya harus kembali berhadapan dengan wanita yang hampir saja menjadi penyebab keretakan rumah tangga mereka? Sungguh kejutan yang luar biasa!

"Aku tak bisa melakukan itu. Aku tak bisa meninggalkan Lauren sendirian, saat ini... Lauren lebih membutuhkan diriku" ucap Edward sendu

"Tapi, tuan... jika anda bisa menemui nona Carmen dan meluruskan semua masalah ini, keadaan akan membaik. Media akan bungkam, perusahaan – perusahaan yang mengancam akan melakukan pemutusan kontrak akan bungkam. Saat keadaan sudah membaik seperti itu, bukankah hubungan anda dan nyonya Dominguez yang akan berdampak positif? Anda bisa menikmati waktu anda dengan tenang bersama nyonya Dominguez tidak sepert---

"Just shut the fuck up! Kau hanyalah sekretaris pribadiku, kenapa kau bertindak – tindak seolah olah kau adalah ayahku yang selalu mengatur hidupku?!?" ucap Edward dengan emosinya yang kembali meletup - letup.

"Maafkan saya atas kelancangan saya, tuan. Saya tak bermaksud untuk mengatur hidup anda" ucap sekretaris pribadi Edward dengan penuh penyesalan

Edward kembali menghela nafasnya dengan kasar. Edward sadar, emosi hanya akan menambah kerusakan.

"Ya... maaf jika aku sudah melukai perasaanmu. Saat ini keadaanku sedang kacau, nanti malam, kita akan kembali berunding lagi"

"Baik tuan"

Tut.

Panggilan diputus oleh Edward secara sepihak.

Dengan gerakan tak bersemangat, pria itu kembali melangkahkan kakinya menuju ke meja makan yang hanya dihuni oleh Lauren itu.

Pria itu menarik kursi yang tadi didudukinya dan menghempaskan bokongnya disana. Kini, pria itu kehilangan nafsu makannya.

Pria itu menatap wanita dihadapannya yang sedari tadi menunduk. Apa wanita itu takut karena mendengar seruan emosi Edward tadi? 

Oh, Edward... kau memang biang dari semua masalah yang ada.

"Lauren... apa aku boleh menggenggam tanganmu?" tanya Edward sembari menatap Lauren dengan tatapan sendunya

Mendengar pertanyaan Edward tersebut, Lauren mengangkat wajahnya. Lauren bisa mendapati raut wajah lelah dan stress yang terpampang nyata di wajah suaminya itu. Lauren tak tau apa yang sedang terjadi, namun sepertinya, keadaan perusahaan GueZ sedang tidak baik saat ini.

Lauren menatap tangan kekar pria itu yang terbuka dihadapannya.

Tap.

Tanpa ragu – ragu, Lauren meletakkan tangan dinginnya di atas tangan hangat itu. Lauren tau, saat ini pria itu membutuhkan dukungan emosional

"Terimakasih" ucap Edward sembari tersenyum dan menggenggam erat tangan itu

Tangan Lauren yang terasa dingin itu bagaikan oase bagi Edward yang sedang terdampar di gurun yang sangat panas. Bebannya sedikit terangkat ketika tangannya dapat kembali menggengam tangan itu

Cup.

Edward mendaratkan kecupannya di atas punggung tangan wanita itu yang terasa sangat lembut meskipun pungung tangan itu dihiasi oleh goresan – goresan luka yang sudah mengering

"Terimakasih karena kau tetap berada disisiku hingga saat ini. Kuharap, apapun yang terjadi nanti, aku masih tetap bisa menggenggam tanganmu seperti ini. Apapun yang terjadi nanti, tolong jangan tinggalkan aku"

.

.

Jangan lupa tinggalin jejak, ya? Owghey?

Jangan lupa tinggalin jejak, ya? Owghey?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
In Your EyesWhere stories live. Discover now