62. Night Meeting

13.7K 726 243
                                    

Aku sudah berada di bawah. Kau cepatlah keluar. Aku tidak memiliki banyak waktu

Claudia tidak bisa menahan senyumannya ketika dirinya menerima email dari Edward. Well... perlu kalian tau, sampai sekarang, baik Edward dan Claudia tak pernah saling bertukar nomor ponsel. Claudia sangat ingin mendapatkan nomor ponsel pria itu, tapi ia sangat segan untuk memintanya selain itu, ia takut dikira wanita murahan oleh pria itu

Sejujurnya, Claudia tidak menyangka jika Edward akan menerima permintaannya itu

F L A S H B A C K

"Cepat katakan! Aku tidak memiliki banyak waktu" ucap Edward sembari melempar tatapan tajamnya kepada Claudia

Claudia menggigit bibir bawahnya. Ia sudah memiliki satu permintaan. Permintaan yang mungkin akan mengubah hubungan mereka.

"Jika aku meminta waktumu, apa kau akan memberikannya kepadaku?" tanya Claudia dengan berani seolah – olah urat malu wanita itu sudah terputus

Edward yang mendengar permintaan itu langsung menatap Claudia dengan dalam dan disertai dengan sebuah kernyitan halus di dahinya. Claudia yang diberi tatapan seperti itu hanya bisa salah tingkah dan mengahlihkan wajahnya agar kedua mata tajam Edward tidak bisa mengintimidasinya

"Kau yakin?" tanya Edward dengan salah satu alisnya yang sudah naik

Claudia menggigit bibir bawahnya. Ia sendiri saja tidak yakin dengan permintaan gilanya itu. Bagaimana bisa ia meminta waktu dari seorang pria yang sudah beristri untuk diberikan kepadanya? Sungguh... Claudia memang benar – benar sudah gila. Nampaknya, dirinya sudah gila karena pesona Edward yang sudah tidak bisa lagi ditolaknya

"Eumh... jika kau tidak mau... eumh... aku tidak apa – apa... aku akan tetap merahasiakan kejadian yang terjadi hari ini" jelas Claudia dengan kikuk

"Bukan... bukan... maksudku... Kau yakin ingin meminta waktuku sebagai permintaan yang ingin kau ajukan kepadaku?" tanya Edward yang diawali dengan sebuah gelengan kepala

"Eumh... iya?" ucap Claudia yang terdengar seperti sebuah pertanyaan

"Apa ada yang salah?" tanya Claudia lagi sembari menatap Edward dengan hati – hati

"Tidak... Hanya saja, kau berbeda dengan korban lain Lauren. Biasanya mereka akan meminta uang, perhiasan atau asset sebagai bahan penyumpal mulut mereka" jelas Edward

Claudia membulatkan matanya dengan terkejut ketika dirinya mendengar penjelasan Edward tersebut. Hal ini berarti, Claudia bukanlah orang pertama yang menerima tindakan kekerasan dari Lauren? Meskipun Claudia sering mendengar desas desus bahwa Lauren adalah seorang maniak, namun Claudia tak pernah mempercayai hal itu karena menurut pandangannya, Lauren adalah wanita kelas atas elagan yang tidak akan melakukan tindakan keji seperti itu

"So... nanti malam aku akan datang kesini, kuharap kau sudah selesai bersiap – siap. Karena aku tidak memiliki banyak waktu, kuharap 1 jam saja sudah bisa untuk menutup mulutmu" ucap Edward

"Ya... baiklah"

F L A S H B A C K

Claudia melangkahkan kakinya yang sudah dibalut dengan sneaker berwarna abu – abu dengan tergesa – gesa. Wanita itu tak sabar ingin menghabiskan waktunya dengan Edward, karena bagi Claudia, Edward adalah pria pertama yang pernah mengajaknya untuk keluar berjalan – jalan di malam hari. Kalian bisa katakana bahwa Claudia adalah orang yang kuno, namun neneknya yang merupakan keturunan Asia asli sangat menerapkan budaya – budaya timur kepada Claudia.

Meskipun neneknya sadar jika dirinya tidak bisa mengekang fashion Claudia, namun neneknya itu selalu memberikan Claudia ajaran tentang norma – norma timur, seperti larangan pergi bersama dengan pria di malam hari, larangan melakukan sex sebelum menikah dan masih banyak lagi.

In Your EyesWhere stories live. Discover now