Bagian 31: Menjauh

975 46 4
                                    

Setelah kejadian hari itu, Kalila lebih menjauh dari Dava. Nomor Dava yang disimpannya dihapus, melihat Dava pun enggan dan yang paling parah, saat Elsa menyebut nama Dava, Kalila justru menutup telinganya rapat. Mungkin Kalila cukup dendam dengan apa jawaban Dava saat itu, mungkin luka Kalila belum sembuh sepenuhnya. Masih ada luka yang membekas.

Kalila bersikap acuh terhadap Dava, bahkan dengan keempat temannya yang lain. Jika saja mereka tidak sekelas, pasti akan lebih memudahkan Kalila dalam menyelesaikan luka-lukanya. Tapi keadaan berkata lain, mereka justru berada di kelas yang sama dan bertemu di setiap harinya. Dulu memang menyenangkan bertemu lebih sering dengan Dava, tapi kini sebuah hal yang menyedihkan bagi Kalila jika ada Dava di sekitarnya. Semua menjadi hitam, putih dan abu-abu. Warna-warni dalam hidup Kalila sudah hilang begitu saja saat perkataan Dava menusuknya dengan dalam.

Dava yang biasa menjadi sorotan utama Kalila pun kini hanya menjadi orang paling asing dalam diri Kalila. tidak lagi Kalila mengharapkan Dava dalam hidupnya, harapan itu sudah hancur menjadi butiran debu yang begitu halus. Harapan-harapan yang dibangun Kalila selama 2 tahun sudah tidak bersisa sama sekali, menyisakan luka yang begitu dalam. Seperti luka bakar yang menganga, lalu saat bertemu Dava akan seperti luka yang tersiram alkohol. Begitu pedih dan dalam.

Kini Kalila memainkan ponselnya di kantin, menunggu Elsa membawa makan siang. Sesekali tawa dari Dava masuk ke dalam indra pendengarannya namun di acuhkan, yang ada Kalila justru memalingkan muka tidak mau peduli

Dari radius 10 meter, Darwin menatap Kalila yang terdiam tidak dengan wajah cerah seperti biasanya. Kalila memainkan ponselnya dengan tatapan kosong. Jelas badannya disitu tapi pikirannya kemana-mana

"Dav Dav lihat deh" seru Nino sembari menunjukkan ponselnya kepada Dava yang duduk tepat di sebelah Kemal saat ini. Kemal pun mendekat lalu melihat layar ponsel Nino yang menampilkan berita Instagram mengenai ucapan Dava tempo hari beserta Video yang teramat jelas pertengkaran Dava dengan Kalila di dalam kelas. Dengan ribuan like dan ribuan komen yang nyaris sama. Komentar itu di dominasi oleh kaum hawa yang bertanya-tanya siapa gadis yang dimaksud oleh Dava, ada yang mencaci Dava karena memperlakukan Kalila seperti itu, ada yang menyumpahi sosok gadis yang dimaksud Dava, dan yang baik selalu ada, memberi support kepada Dava.

"Banyak yang julid. Gue kemarin udah baca. Viral. Kalo misalnya si Dava artis, pasti udah masuk lambe turah. Bukan cuma lambe nyinyir sekolahan aja" ucap Kemal. Kebetulan berita itu sudah di share sejak sore kemarin, dan langsung viral hari ini. Dari mulai angkatan tahun-tahun kemarin sampai dengan adik kelasnya pun sama-sama heboh mengomentari akun gosip tersebut.

"Bener. Tapi popularitasnya si Dava udah di kalahin sama si Martin. Lihat aja di bangkunya udah banyak mawar, mirip di pemakaman. Gue yang disebelahnya berasa kayak jadi nisan nya" keluh Nino karena sejak sebagian fans Dava beralih ke Martin, bangku Martin pun di penuhi dengan bertangkai-tangkai bunga, beberapa cokelat dan kado. Mungkin memang itu manfaat memiliki kegantengan di atas rata-rata. Dapat perhatian karena good looking memang kadang terlihat menyenangkan.

"Sebanyak apa?" Tanya Darwin

"Sebanyak ini" jawab Nino sembari menunjukkan beberapa lebar meja yang ada di depan Martin. Lalu beberapa waktu setelah itu Martin malah membaginya ke seluruh penghuni kelasnya dengan rata tanpa terkecuali

"Gila gila, udah sama kayak si Dava dulu dong" seru Darwin

"Bener banget. Mirip" timpal Dava

"Manfaatnya ganteng gini ya" ucap Martin lalu menunjukkan senyumnya ke seluruh penjuru kantin dengan bangganya. Ada yang meleleh, ada juga yang justru illfeel karena tingkah Martin yang diluar nalar dan merasa menjadi manusia terbaik di seluruh tata surya

"Najis" ucap Kemal lalu melanjutkan makannya yang tertunda karena Nino menunjukkan postingan tadi.

*****

Dava merebahkan tubuhnya di atas sofa yang kosong. Diva sudah lebih dulu bersila di atas sofa dengan mata yang tertuju ke tv seperti biasanya. Mungkin sudah hobi yang mendarah daging atau memang karena Diva tidak ada kegiatan sama sekali selain les privat saat sore hari.

Dava mengecek beberapa notif yang ada di ponselnya. Lalu membuka chat grup yang sedang ramai dan sepertinya lomba mengetik pun ada di dalamnya

Bengek Official (5)

Darwin: kalian semua kemana wahai manusia? Kok nggak ke rumah kemal?

Martin: KITA PULANG WAHAI SETAN🙂

Darwin: yang lebih setan jangan bacot

Martin: calon penghuni neraka jangan bacot bacotin orang. Nambah dosa

Darwin: BARU DENGER SETAN NGERTI DOSA

Martin: nyolot kayak setannya neraka

Darwin: tin lo dimana?

Martin: home

Darwin: ketemu di depan gerbang perumahan bisa?

Martin: ngajakin ngopi?

Darwin: NGAJAKIN LO BERANTEM TOLOL.

Darwin: TAPI BOLEH JUGA IDE LO. GUE PUNYA IDE LAIN MAU RACUNIN LO SEKARANG!!

Martin: idih kasar

Darwin: suka suka gue. Gue pengen meluapkan emosi dengan baku hantam sama mulut lo yang kayak cabe daripada berantem di grup

Kemal: ribut terus. Lo semua nggak kesini?

Nino: enggak. Lebih lucu liatin orang berantem di grup

Martin: makasih emang gue lucu

Dava: gue ganteng diem aja.

Dava langsung menekan sekali tombol off di ponselnya lalu otomatis ponselnya itu tertidur. Ikut menonton acara tv bersama dengan Diva yang hanya diam fokus lurus.

"Diva" panggil Dava yang hanya dibalas gumaman oleh Diva tanpa menoleh sedikit pun.

"Va Diva" panggil Dava lagi tapi tak dihiraukan oleh Diva

"Div"

"Apa sih kak? Kenapa sih bawel banget perasaan?" Tanya Diva dengan kesal karena sedari tadi Dava hanya memanggil-manggil tidak jelas tanpa mengungkapkan apa keperluannya dengan Diva

"Perasaan lo aja"

"Ngeselin" ketus Diva lalu memperhatikan tv di depannya kembali. Dava memang selalu gaje alias gak jelas, dan juga menyebalkan seperti itu.

"Div kakak ada kabar baik" ucap Diva

"Apa lagi?"

"Kalila nggak ngejar-ngejar kakak lagi Div" ucap Dava yang langsung membuat Diva mengalihkan fokusnya ke arah kakaknya. Diva menatap kakaknya dengan tatapan berbinar, seolah baru mendapatkan berita jika Diva mendapatkan undian mobil Lamborghini model paling baru

"Kok bisa?"

"Bisa"

"Wait, alasannya pasti ada di akun gosip" ucap Diva kemudian menyambar ponselnya di atas meja, membuka aplikasi instagram, kemudian mengetikkan nama akun Instagram salah satu akun gosip yang diikuti oleh Diva semenjak masuk SMA. Ada berita mengenai kakaknya dengan jumlah tanggapan yang begitu banyaknya

'Dava memiliki kekasih? Waw.. 2 tahun bukan waktu yang singkat guys'

Diva pun membukanya, lalu menggeser di slide kedua yang menampilkan video pertengkaran Dava dengan Kalila yang di saksikan oleh begitu banyaknya orang di sekitar mereka. Setelah Video selesai di menit ke 16, Diva menaruh kembali ponselnya di meja

"Ini bener-bener tepat kak. Kak Dava nggak perlu ngusir susah payah, dia udah minggir sendiri" ucap Diva yang memang pada dasarnya tidak menyukai Kalila. Diva lebih menyukai Elsa yang kalem dan memiliki attitude yang lumayan baik.

BackstreetWhere stories live. Discover now