Seusai memasukkan beberapa buku ke dalam ransel, Dava pun mengecek beberapa notif yang baru masuk sekitar 2 menit yang lalu. Ada 2 chat Kalila yang terpampang di layar. Dava pun membukanya
Kalila: dav aku ada perlu ngomong. Bisa ketemu?
Kalila: plis
Dava: kan setiap hari emang ketemu di kelas? Ngomong ya ngomong aja
Setelah mengirimkan balasan, Dava pun menggendong tas ranselnya di pundak kemudian turun ke lantai bawah, ada Diva yang sudah bersiap ke sekolah dan di antar oleh Pak Tono-sopir keluarga seperti Dava dulu. Sekarang Dava sudah berangkat sendiri dan pulang sendiri. Dan Pak Tono juga pernah menjadi saksi saat Dava menembak Elsa dengan cara yang sama sekali tidak ada romantis-romantisnya.
"Kak Dava berangkat sama Diva yuk" ucap Diva tiba-tiba saat Dava baru saja memindahkan sayur ke piringnya
"Ogah. Ngapain?" Tanya Dava
"Berangkat bareng aja"
"Bisa naik motor sendiri"
"Ya udah. Kak, Ma Diva berangkat dulu" jawab Diva kemudian bangkit dari duduknya, menggendong tas ransel lalu menyalami Vanya dan Dava secara bergantian. Lalu Diva pun mendatangi Pak Tono yang sudah siap di halaman dengan berlari kecil
Dava makan dalam diam dengan mamanya. Bukan karena mereka ada masalah, tapi memang Vanya lebih suka makan dalam diam daripada makan dan berbicara lalu bisa saja tersedak.
*****
Dava memasuki pelataran parkir sekolah beriringan dengan mobil Elsa yang juga ikut terparkir bersama dengan mobil yang lain, sementara Dava parkir berjejer dengan motor yang lain. Dava menatap Elsa sekilas kemudian berjalan ke arah kelasnya, begitupun dengan Elsa yang menatap punggung Dava. Mereka seolah tidak saling mengenal satu sama lainnya.
Dava memasuki ruang kelasnya yang lebih dominan ke aroma buku, sudah ada Kalila yang tengah duduk di bangkunya dan tersenyum ke arah Dava namun Dava melengos begitu saja dan langsung menuju ke bangkunya, dimana Darwin sudah terduduk dan membaca buku paket Biologi di atas bangku.
Selang beberapa waktu, Elsa memasuki ruang kelasnya lalu langsung terduduk di sebelah Kalila yang murung.
Ponsel yang bergetar saat perjalanan ke sekolah belum di cek oleh Dava. Dava pun kini merogoh saku kemeja seragamnya, hanya ada chat dari Kalila yang belum terbaca
Kalila: ketemu berdua dav
Kalila: gue tunggu ya di taman belakang jam 8
Dava: lo ngajakin gue bolos?
Hanya berjarak beberapa menit setelah itu, Kalila sudah mengirimkan balasannya lagi
Kalila: 5 menit aja
Dava: ngomong aja di chat
Kalila: nggak bisa
Tidak lagi membalasnya, Dava malah mematikan dering ponselnya lalu memasukkan benda pipih tersebut kolong meja. Ia tidak mau berurusan dengan Kalila lagi. Urusannya sudah ia akhiri semalam di dalam hati.
"Dav lo udah dari tadi?" Tanya Darwin yang baru menyadari keberadaan Dava di sebelahnya setelah Darwin menutup bukunya
"Sejak subuh" jawab Dava asal
YOU ARE READING
Backstreet
Teen FictionMencintai dia tidak pernah semudah mengatakan I Love You -Davita Elsa Fabiolla Rasamu dan Rasaku adalah sama -Dava Arga Pratama Sampai sekarang aku tidak mengerti. bagaimana bisa aku mencintaimu sedalam ini dan seperti mimpi? Maksudku kamu ada, kamu...