Bagian 27: Makan Malam

762 44 6
                                    

Suasana yang romantis, dengan makan malam steak tenderloin, suara musik klasik yang beradu dengan biola yang di mainkan beriringan. Benar-benar perpaduan yang pas. Tapi hanya manusia nya saja yang tidak pas kali ini

Dava menatap jengah Kalila yang ada di depannya. Jika bukan karena Kalila menjemputnya di rumah, dan jika bukan karena paksaan dari Elsa. Dava akan beralasan yang macam-macam. Kalila ini tergolong orang yang nekat, menggunakan berbagai cara agar bisa dekat dengan Dava meskipun Dava selalu menjauh dan terus menjauh, tetap saja hal itu tidak menciptakan kesadaran sama sekali di benak Kalila. Yang ada malah Kalila ngotot berjuang dan hampir memaksa.

Sampai pada akhirnya, steak yang nampak lezat di depannya, Dava tidak berselera apa-apa. Yang diinginkannya hanya pulang dan menceramahi Elsa agar tidak memaksanya untuk berduaan dengan Kalila lagi.

Entah terbuat dari apa hati Elsa sebenarnya. Batu? Sebongkah besi? Atau dari baja? Bisa kuat untuk menahan hal yang menyakitkan seperti ini. Bisa dengan gampang menyuruh Dava untuk jalan berdua bersama dengan Kalila.

"Dav besok berangkat bareng mau? Gue jemput lo bisa kok" tanya Kalila dengan menawarkan dirinya, siapa tau Dava tidak menolak jika Kalila yang menjemputnya

"Nggak usah. Gue bisa berangkat sendiri. Ada mobil, ada motor. Bisa milih mau yang mana" jawab Dava lalu tersenyum. Ini penolakan paling keras yang diterima oleh Kalila. Biasanya Dava hanya menanggapi tidak mau, bareng Diva atau mengantarkan Diva ke sekolah. Tapi kali ini berbeda dengan alasan-alasan sebelumnya. Seperti sengaja menohok Kalila agar tidak lagi mengajaknya. Tapi yang namanya Kalila, tidak mengenal yang namanya menyerah.

"Ya udah, makan Dav" ucap Kalila

"Udah kenyang Lil. Tadi baru makan malam waktu lo dateng" alibi Dava. Iya, Dava memang harus beralibi. Daripada ia harus mengatakan tidak memiliki mood makan. Meskipun sebenarnya, Dava terakhir makan adalah tadi siang. Itupun dengan porsi yang sedikit. Tapi entah kenapa selera makannya tidak ada sama sekali meskipun perutnya meronta meminta untuk diisi

Dava pun mengambil ponselnya yang tergeletak di meja. Mengecek notifikasi yang muncul, ada Elsa dan Bengek Official. Dava pun mendahulukan chat dari Elsa

Kakaknya Anna: gimana Dav? Udah?

Kakaknya Anna: makan dimana Dav?

Kakaknya Anna: Kalila seneng nggak?

Dava mengusap wajahnya kasar, barulah mengetikkan balasannya untuk Elsa

Dava: disini. Berhenti maksa aku ngelakuin hal Seperti ini lagi

Setelah itu Dava berganti ke chat yang berada tepat dibawah chat Elsa dan diatas chat Kalila. Bengek Official yang sudah ramai sendiri

Bengek Official (5)

Martin: guys gue ada free tiket nonton 5 buat grand opening salah satu bioskop. Kuy lah

Darwin: kita? Cowok cowok semua? Ogaaa

Nino: lo aja sama si Dava, sama si Kemal yang baru menyandang status jomblo

Darwin: bener. Daripada kita di cap homo. Ya gak nin?

Nino: bener nih temen gue

Kemal: anjir. Ogah juga gue kalo cowok cowok semua. Udah jomblo, di cap homo lagi. Lama dong lakunya

Darwin: ya itu alesan kenapa Martin masih jomblo

Darwin: jangan jangan lo homo kali Tin

Martin: ini jarinya Darwin nggak pernah di sekolahin ya?

Darwin: sekolah. Kan sekolahnya di lo🤣🤣

BackstreetWhere stories live. Discover now