Bagian 3: Flashback 2

2.3K 129 3
                                    

Setelah 3 hari lamanya menantikan pembagian kelas, akhirnya Elsa bisa tersenyum begitu puas saat namanya ada di deretan kelas favorit IPA, terlebih ia sekelas dengan sahabatnya sejak SMP- Amanda Kalila Agatha yang dulunya pernah menjabat sebagai ketua PMR kini memilih tidak ikut ekstrakulikuler tersebut dengan alasan sangat kelelahan jika ada acara

Elsa yang semenjak SMP sama sekali tidak pernah mengikuti ekstrakulikuler apa-apa dan saat SMA tidak tertarik untuk mengikuti apa-apa, siang ini harus terkejut setengah mati saat namanya ada dalam jajaran ekstrakulikuler band sekolah ini, yang kedua Elsa di daftarkan di posisi vokalis. jangankan bernyanyi, bersuara di depan umum saja Elsa hampir tidak pernah dan yang terakhir pelaku pendaftarnya adalah Dava. catat baik-baik bahwa ini kelakuan Dava, si cowok gila yang mengajaknya bertemu semalam di tukang sate depan perumahan

"Sa, gimana? katanya nggak ikut apa-apa? kok lo kedaftar di ekstrakulikuler musik? bukannya lo paling anti kalo disuruh nyanyi?" Protes Kalila yang baru keluar dari kerumunan pendaftaran ekstrakulikuler di berbagai organisasi

"lagi pengen" jawab Elsa asal. dari sekian banyaknya jawaban di otaknya, gadis itu memilih random untuk menjawab hal itu di hadapan Kalila yang jelas tidak mempercayainya

Tapi akan sangat aneh jika Elsa menjawab jika ada laki-laki gila yang mendekatinya setengah mati seperti itu, yang ada malah Kalila menertawakannya dan menjadi bulanan.

"Bukan karena kak Anang kan?" tebak Kalila 

Elsa langsung menggeleng kuat, gadis itu tau siapa Anang dan seberapa kepopuleran cowok itu di sekolah. selain badboy dan tampan, Anang juga merupakan anggota band sekolah yang menjabat menjadi gitaris yang kadang merangkap menjadi vokalis.

"Ya deh yang naksir kak Anang" cibir Kalila yang sama sekali tidak di gubris oleh Elsa. gadis itu malah menggeleng pelan kemudian mendahului sahabatnya yang masih terpingkal di belakang

Elsa berjalan menyusuri koridor ramai sekolah, menaiki tangga yang menghubungkan ke lantai 2 kemudian memasuki area kelasnya yang sudah banyak diisi oleh siswa baru, dan bagian tidak pentingnya adalah, Dava juga ada di kelas yang sama dan menunjukkan senyum tipisnya ke arah Elsa

"Sa tungguin kek" suara nyaring Kalila masuk menusuk ke ruang telinga Elsa seperti mercon yang baru saja meletus 

"lo sih kebanyakan ketawa, udah buruan milih bangku" suruh Elsa yang kemudian memalingkan muka ke arah lain ketimbang menjadi pusat perhatian Dava seperti ini. bisa-bisa Kalila tau apa dan siapa dalang dari masuknya Elsa ke dalam ekstrakulikuler band sekolah

"Sa sini" panggil Kalila saat gadis itu menemui bangku strategis dan bisa terangkau oleh mata minus nya. akhirnya Elsa berjalan ke arah Kalila dengan begitu malas, duduk di samping sahabatnya kemudian menenggelamkan wajahnya di atas tas

*****

Super duper ajaib, Elsa pulang yang paling akhir hari ini karena jadwal piket yang dibuat mendadak. gadis itu membersihkan kelas dari ujung sampai keluar dibantu oleh Gina dan Ayu yang satu hari piket dengannya

alhasil Elsa harus mencari transportasi untuknya pulang karena Viona sudah Les di jam seperti ini, mama nya ada arisan dan papa nya sedang tugas ke Bogor sore ini

gadis berseragam SMA itu berjalan menyusuri trotoar dengan wajah yang menunduk ke bawah, memandangi sepatunya yang masih menghitam meskipun diterpa banyaknya debu berterbangan

"Elsa kakaknya Anna" teriak seorang cowok dari dalam mobil hitam bagian penumpang dengan suara yang nyaris seperti pengumuman saat upacara

Yang mempunyai nama langsung menoleh, dan mendapati Dava yang memunculkan wajah di kaca mobil yang terbuka, tangan yang menyodorkan sebuket bunga dan mobil berjalan pelan mengikuti gerak Elsa yang memang lambat

BackstreetМесто, где живут истории. Откройте их для себя