Bagian 26: Ribut

855 44 0
                                    

Harusnya sepulang sekolah, Dava mendatangi Elsa untuk meminta penjelasan lagi. Namun di rasanya tidak perlu, lantaran yang di dapatkannya tetap sama : Elsa tetap mencintainya.

Kini Dava rebahan di atas ranjang Kemal bersama dengan Nino, Darwin dan Martin. Sedangkan Kemal sedang pergi entah kemana, hanya saja pembantunya menyuruh ketiga cowok tersebut untuk menunggu di dalam kamar Kemal tanpa mengatakan kemana Kemal berada

"Katanya Kemal baru putus sama si Rara" ucap Nino tiba-tiba mengalihkan perhatian Darwin, Dava dan juga Martin. Kebetulan yang paling dekat dengan Kemal adalah Nino. Sering berangkat sekolah bersama bahkan double date secara diam-diam.

"Wih mantap tuh ada temen seperjombloan" ucap Martin dengan berbangga diri. Karena Kemal yang selalu membully nya kini menempati posisi yang sama dengan Martin

"Kayak udah lama aja pacarannya. Bisa putus juga" ucap Dava sembari msmainkan game offline di ponselnya

"Ya bisa lah. Semuanya bisa terjadi kalau emang bukan jodoh. Gue chat si Kemal dulu deh. Takutnya dia depresi" ucap Darwin kemudian menyalakan ponselnya.

Selang beberapa waktu ponsel Dava, Martin dan Nino berbunyi dengan kompak. Ketiganya pun mengecek ponselnya masing-masing, ternyata chat dari Darwin muncul di dalam grup

Bengek Official (5)

Darwin: kemal lu kemana?

Martin: tadi depresi kata lo Dar?

Darwin: anjir gue cuma bilang takutnya, bukan bilang kalo si Kemal beneran depresi

Bukan ikut membalasnya, Dava malah tertawa terpingkal-pingkal. Benar kan apa yang Dava katakan, Martin memanglah sosok yang lemot dan perlu pembimbing. Padahal Darwin tadi mengatakan jika 'takutnya' Kemal akan depresi karena putus dari Reni. Dava pun kembali membaca isi chat grup tersebut. Meskipun mereka bersebelahan, mereka tetap saling berbalas pesan.

Martin: tadi katanya kemal depresi

Nino: diem aja Tin diem dari pada ada baku hantam

Dava: bukan lagi baku hantam, tapi perang

Martin: perang ngapain?

Darwin: tangan gue gatel. Enaknya baku hantam online apa langsung aja nih Tin

Martin: damai aja Dar damai

Darwin: oke damai damai aja.

Martin: terus ngapain kita chat? Kita kan rebahan bersebelahan. Ngomong juga bisa

Darwin: kan lo yang pertama bales chat gue tadi

Martin: kan gue cuma meluruskan kalo lo bilang Kemal depresi

Darwin: info tempat baku hantam paling enak dong

Yang ada justru Nino dan Dava tertawa terpingkal-pingkal karena Darwin dan Martin yang saling berbalas pesan meskipun mereka bersebelahan. Ribut di grup dan jika saja Dava atau Nino yang menjadi Darwin, pasti mereka akan jengkel dengan Martin yang terkadang lemotnya kambuh. Seperti saat ini, levelnya sudah berakar dan sulit di benarkan.

"Gue lama-lama pengen buang si Martin ke rawa-rawa" ucap Darwin yang sudah gondok dengan Martin

"Jangan dong Dar. Kita kan temen jadi damai aja. Damai" ucap Martin lalu menepuk-nepuk dada Darwin yang bentuknya kotak-kotak seperti sobekan roti

"Damai pala lo. Lo aja yang damai" ketus Darwin lalu kembali ke room chat nya di grup yang sudah sepi kembali karena Darwin tidak lagi mengirimkan balasan. Yang ada justru Kemal mengirimkan balasan kedalam grup tersebut

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang