Bagian 7: Berkorban

2.1K 123 12
                                    

"Kita mau kemana dav?" tanya Elsa sembari mengenakan masker beserta tudung jaket parka di kepalanya. memang sudah rutinitas seperti ini jika mereka keluar berdua atau sekedar hangout bersama, Elsa hanya akan memperlihatkan matanya dan tidak menggunakan pakaian-pakaian yang bisa dikenali oleh orang lain.

"ke pasar malam" jawab Dava enteng yang langsung mendapatkan jitakan keras tepat di helm hijau motif yang melapisi kepalanya

"kalau ada yang tau gimana? atau kalau ada yang ngeliat kita?" tanya Elsa setelah itu. ia teramat mengkhawatirkan hal itu dan kemungkinan terburuknya adalah Kalila tau bahwa antara Elsa dan Dava memang ada apa-apa

"Nggak bakal sayang"

Elsa berdecak kemudian naik ke jok belakang motor Dava hingga kendaraan roda dua itu berjalan dan membelah jalanan ramai. tidak ada yang salah untuk menuruti permintaan Dava, lagipula sudah cukup sering Elsa menolak permintaan cowok itu, dan mengabaikannya begitu saja. tidak hanya sekali atau dua kali, tapi puluhan kali lah Elsa bersikap seperti itu kepada Dava

                               *****

Seusai menunggu Dava memarikirkan motornya di pelataran parkir depan pasar malam, Elsa sibuk memastikan bahwa tampilannya kali ini tidak akan diketahui orang yang mengenalnya. Setelah selesai membenarkan penampilan dan maskernya, Elsa menyusul Dava yang sudah lebih dulu memasuki area pasar malam dengan berbagai wahana lengkap disana

selain ini pasar malam yang di gelar setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan pameran berbagai produk, pasar malam ini juga juga merupakan pasar malam terbesar setiap setahun dua kali dan di adakan 6 bulan sekali. jadi wajar jika keramaiannya melebihi di tempat pasar malam lainnya

"Dav naik komedi putar yuk?" ajak Elsa saat matanya menangkap antrian wahana komedi putar tidak seramai wahana yang lainnya. setidaknya mereka tidak akan terlalu malam untuk kembali ke rumah

"Yuk" Dava berucap dengan antusias kemudian berjalan beberapa langkah dan membeli karcis untuk berdua lalu mengantri bersama dengan yang lainnya

sembari menunggu antrian yang begitu panjang, Dava memilih memainkan ponselnya, membuka grup line yang sudah banyak notifikasi muncul disana dan puluhan chat yang pasti dikirim oleh keempat sahabatnya

Rangga nya Cinta (5)

Darwin: ngopi kuy? pasti bang Koko udah rindu sm kita2 wkwk

Kemal: gue udah disini bersama dengan segelas kopi hitam dan sedikit gula

Kemal: buruan sini

Nino: kayaknya lo kangen sm gue :)

Kemal: jiji

Darwin: yauda gue otw. pesenin kopi susu jahe kental manis 

Kemal: Martin sm Dava kmn?

Martin: gue lagi works :)

Kemal: halah alasan aja lo ikan patin

Martin: Martin mas bukan Fatin :*

Kemal: pergi ke toko gerabah pulang ke sawah, terserah lo dah

Martin: Dava palingan bobo atau jalan sm gebetan

Kemal: sm siapa? Kalila?

Martin: bobo kali

Dava: baru bangun gais, mau bobo lagi :)

Kemal: buruan sini deh. jangan memperlihatkan ke nyokap lo kalo lo lagi jomblo

Dava: emang lg syantik 

BackstreetWhere stories live. Discover now