Bagian 11: Cerita Diva

984 59 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen agar author semangat untuk melanjutkan cerita😊
_________________________________

Satu paket buku Fisika sudah ada di tangan kiri Elsa. Kini gadis itu sedang berdiri di tengah rak perpustakaan, mencari buku yang diperlukannya. Suasana perpustakaan yang berada di lantai 2 ini memang selalu sepi. Selain karena koleksi buku-buku berumur lama, perpustakaan di lantai 2 ini juga tidak selengkap perpustakaan bawah

"Kakaknya Anna" suara itu membuat Elsa menoleh. Sosok Dava berdiri tidak jauh darinya dengan senyum mengembang

Elsa lantas menoleh ke sekitarnya. Hanya ada 1 penjaga perpustakaan, dirinya dan Dava. Setidaknya Elsa bisa bernafas lega

"Apa Dav?" Tanya Elsa sembari mendekatkan ke arah Dava

Cowok itu lantas mengeluarkan sesuatu dari saku nya. 2 tiket band indie yang pernah Dava bicarakan beberapa waktu yang lalu "nonton yuk el" ajaknya

Elsa hendak menolaknya dan menyuruh Dava untuk pergi bersama dengan Kalila, namun ia urungkan karena tiba-tiba hatinya merasakan sakit Elsa meskipun hanya meminta Dava untuk bersama dengan Kalila. Rasa tidak rela itu tiba-tiba menguasai Elsa

"Iya Dav" jawab Elsa dengan senyuman tanpa berfikir panjang

"Gue ke kantin lagi ya. Sampai ketemu lagi kakaknya Anna" ucap Dava kemudian beranjak pergi. Elsa tersenyum tipis kemudian membawa buku pilihannya ke penjaga perpustakaan untuk di pinjam

*****

Jam istirahat sudah berakhir, Elsa duduk kembali di bangkunya yang berada di radius 5 meter dari Dava dan Darwin. Memperhatikan penjelasan dari Bu Indri-Guru Kimia yang tidak terlalu tegas dan tidak terlalu lemah lembut. Mungkin mata Elsa berada di papan tulis, tapi pikiran gadis itu sudah kemana-mana, menjelajah seluruh orang yang ada di fikirannya. Mulai dari Dava sampai Kalila

"Elsa" panggil Kalila dengan nada suara yang pelan tapi mampu membuat Elsa menoleh

"Ada apa Lil?" Tanya Elsa dengan mata yang masih tertuju di papan tulis

"Nanti temenin ke rumah Dava ya. Please"

"Buat?"

"Ke rumah calon mertua gue lah. Masa mau ngemis" jawab Kalila dengan jengah. Harusnya Elsa tau jika Kalila ke rumah Dava adalah dengan tujuan berkenalan dengan anggota keluarga Dava sekaligus mengenal Dava lebih dekat lagi

"Iya Lil bisa" jawab Elsa. Ia tidak mungkin menolak Kalila untuk kesekian kalinya, selain karena takut jika Kalila sakit hati, Elsa juga tidak mau Kalila sampai berfikir jika Elsa memang sengaja menolak karena ada rasa atau sejenisnya

*****

Derap kaki 2 gadis memasuki salah satu rumah dengan pekarangan yang cukup luas, kebetulan pintu gerbang tidak terkunci membuat Elsa dan Kalila bisa dengan leluasa masuk karena salam nya dari luar tidak dijawab. Keduanya pun kompak berjalan di depan pintu, memencet bel sekali lalu perempuan paruh baya muncul dengan senyum mengembang, tak lain dan tak bukan adalah Vanya. Mama Dava pun berusaha untuk tidak memeluk Elsa padahal wanita itu sangat merindukan sosok yang dikenalnya lebih dari 2 tahun. Jika bukan karena permintaan anaknya dan Elsa, pasti Vanya tidak akan pura-pura tidak mengenal sosok Elsa.

"Nyari siapa ya?" Tanya Vanya

"Kenalkan tante saya Kalila, teman dekatnya Dava" ucap Kalila

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang