EPS 9

18.5K 325 23
                                    

Dream Clara

Beberapa pelayan hilir mudik sedari tadi, Clara kecil hanya terdiam melihat pelayannya yg begitu heboh sesekali berseru tak jelas selayaknya anak kecil.

Tak berapa lama Seorang pelayan menuntun dirinya menuju kamar nya lalu memakaikan dirinya sebuah gaun pesta berwarna hitam tak lupa aksesoris kecil ikut serta pada tubuh mungilnya.

"Nah, sekarang nona sudah cantik seperti putri kerajaan," puji pelayan itu pada Clara kecil yang di tanggapi senyum menawan.

"Benarkah?" Seru riang Clara.

"Tentu," pelayan itu tersenyum.

"Tapi mengapa gaunnya berwarna hitam? Mengapa tidak warna merah muda seperti putri kerajaan yang ada di buku dongeng," pelayan itu hanya terdiam seakan bingung jawaban apa yang akan dia lontarkan kepada anak seuisianya.

"Hey, kenapa?" Pelayan itu semakin terdiam hanya langkah kaki saja yang terdengar di lorong itu hingga akhirnya tuntunan itu sampai pada peti mati yang terdapat di aula.

Clara yang sangat kecil saaat itu dengan umur yang beranjak 5 tahun itu hanya terdiam melihat peti mati yang di tangisi banyak orang. Bahkan Clara tidak mengenal siapa perempuan yang terdapat di peti mati itu.

Clara kecil melangkah kan kaki kecilnya menuju ayahandanya yang mata merah dengan air mata yang tak terlihat namun Clara merasakannya.

"Kenapa semuanya menangis?" Pertanyaan anak kecil itu semakin membuat suasana sedih itu terampa sedih.

"Mommy mu sudah tiada," jawab seorang anak laki laki yang ia ketahui umurnya jauh lebih tua darinya.

"Mommy? Siapa mommy?" Pertanyaan bodoh yang Clara keluarkan karna memang Clara belum pernah mendengar mommynya atau pun melihatnya.

"Dasar bodoh," umpat anak laki laki itu.

"Dad, apakah Clara punya mommy? Mommy yang mana? Mengapa dia tidak pernah terlihat? Mommy siapa?" Pertanyaan demi pertanyaan terlontar pada bibir mungil itu semakin membuat ayahnya menangis dan menangis, hatinya sakit seakan merasa bersalah pada anak cantiknya itu.

"Dasar bodoh tentu saja setiap anak memiliki mommy," umpat lagi anak laki laki itu yang hanya membuat Clara kesal karena hanya umpatan demi umpatan yang terlontar pada bibir anak laki laki itu.

Clara menghampiri peti mati yang sudah tertutup rapat, ingin rasanya Clara membuka peti mati itu dan melihat siapa mommynya. Namun, Clara hanya bisa memegang peti itu dirinya saja tidak sanggup melihat wajah mommynya apalagi membuka peti itu .

Ayahnya bilang tubuh mommy tidak layak untuk diperlihatkan, Clara yang masih lucu dan imut mengerti maksud perkataan ayahnya. Tubuh mommy bukan seperti mayat pada umumnya masih utuh tetapi tubuh mommy hanya potongan demi potongan.

Rasa bersalah dari ayah Clara semakin lama semakin muncul kepada Clara kecil yang berumur 5 tahun itu, bagaimana bisa selama 5 tahun Clara kecil hidup tak pernah sekali ia berbincang bahkan melihat ibunya sendiri.

Anak laki laki yang terus mengumpatnya itu menghampiri Clara sambil membawa gantungan boneka kecil dengan karakter beruang berwarna coklat.

"Nih!" Anak laki laki itu menyodorkan gantungan itu.

"Buat Clara?"

"Iya."

"Untuk apa?"

"Pengganti mommy mu."

Clara mengambil gantungan beruang itu lalu berterimakasih pada anak laki laki yang sebelumnya hanya memberikan umpat umpatan kasar pada dirinya.

"Jelek."

Seorang laki laki itu kemudian pergi begitu saja setelah menyebut Clara jelek. Clara hanya terdiam menatap punggung laki laki itu yang kemudian hilang di balik pintu besarnya bersama ayah maupun ibunya yang ikut serta dalam duka di rumah Clara.

Clara kecil masih memegang gantungan dengan karakter beruang berwarna coklat yang tadi di berikan oleh anak laki laki itu sambil terdiam tetes demi tetes air mata turun entah apa yang dia tangisi namun hatinya terasa sakit melihat ayahnya yang begitu sedih sambil menatap dirinya bahkan sesekali memeluk dirinya sambil berkata 'Maafkan Dad Nak' dan Clara kecil hanya menjawab dengan wajah bingungnya 'Dad gak salah sama Clara'.

Hingga pemakaman Mommynya telah usai ayahnya hanya terus menampakkan wajah yang teramat sedih dan Clara kecil yang tidak mengerti hanya terdiam bingung hanya ayahnya lah yang Clara khawatirkan.

👠💍👠💍👠

06.43
Rumah Clara.

Clara terbangun dari mimpi buruknya dengan pelan pelan membuka matanya sambil memijat pelipisnya yang agak pusing. Clara merasakan sebelah tangannya yang tergenggam erat entah dengan siapa yang menggenggam tangannya erat, pria itu tertidur menutupi wajahnya sehingga wajah itu tak terlihat jelas oleh Clara.

Sepersekian menit Clara berfikir keras dan baru menyadari bahwa pria itu tak lain adalah David Llyod. Pria yang akan ia nikahi dengan perjanjian di atas kertas itu.

Clara mengingat ingat ulah apa lagi yang ia lakukan hingga pria ini menunggunya hingga tertidur di damping kasurnya. Tak butuh waktu lama Clara ingat dirinya malam tadi pingsan dengan cepat Clara mengambil Handphone nya yang tergeletak di nakas.

Handphone nya terlihat tak berdaya dengan layar kaca yg retak memanggil untuk pecah. Clara menghela nafas panjang memikirkan betapa memalukan nya ia menelpon David dengan keadaan tak layak namun sedikit bersyukur ia dengan cepat tertolong. Yaps sedikit kecewa atas tindakannya yang terlalu mengandalkan David, ntah alasan apa yang akan dia lontarkan pada pria itu.

Wajah damai David yang tertidur tanpa sadar membuat tangan mungil Clara mengelus elus pelan kepala David memainkan rambutnya yang terlihat berantakan. Namun, karna lelah David tidak terbangun sama sekali wajahnya tenang damai akibat lelah.

"Hay, coba kau datang dengan perlahan pasti aku akan mengenali mu, jelek," Clara tersenyum tulus beserta ledekan kecil mengingat David begitu kasar padanya dahulu. Ia tidak menyadari takdirnya membawanya bersama laki - laki yang akan ia nikahi itu, laki - laki yang sama dengan gantungan beruang.

Tunggu, Gantungan beruang? Mungkin David lah yang sangat manis dengan usianya dulu ketika kecil ada apa dengan Sekarang? Apakah ada sesuatu yang membuat nya seperti ini? Tapi ucapannya dimasa dulu pun begitu pedas tidak ada bedanya dengan sekarang, Clara terus berpikir keras atas sifat David yang sedikit Random.

Lelah memikirkan David, Clara perlahan kembali tertidur dengan tangan yang tergandeng dengan tangan David. Ntah apa yang membuat Clara menggandengnya seperti itu.

👠💍👠💍👠

HAI PARA PICBU NUNGGUIN UPDATE YA:(

MAAF YA BARU UPDATE LAGI:((

SEBENERNYA AKU BUTUH COMMENT SEMANGAT DARI KALIAN:(((

TAU GAK AKU BIKIN LAGI KARNA SEMANGAT ADA YANG COMMENT:(

KARNA YANG COMMENT MINTA LANJUT CERITANYA CUMAN BEBERAPA:(((

MAKASIH YA PARA PICBU UDAH NUNGGUIN KARYA PICBU YG INI UP LAGI

MAKASOH BANYAK PICBU

PS: SETELAH KU PIKIR PIKIR SEPERTINYA AKU MAU MANGGIL PARA PEMBACA PEACHBLUE DENGAN SEBUTAN 'PICBU' 👍😭

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now