EPS 48

3.1K 162 15
                                    

Selasa, 7 Desember 2010
Mansion David
17:21

Tidak sebulan ataupun seminggu David tetap saja memerintahnya untuk berdiam diri di mansion. Benar benar gila sudah sebulan Clara bosan dengan rutinitas nya belum lagi David yang sejak Clara hamil pulang lebih awal dan bahkan melakukan pekerjaan nya di mansion hanya beberapa pekerjaan penting saja yang ia lakukan di kantor itu pun mengajak Clara dan mengurungnya di balik ruang kerjanya. Huft! Menyebalkan.

Entah alasan apa yang Clara akan lontarkan agar ia terbebas dari kekangan David, yang membuat Clara susah mengatur aktivitas nya banyak sekali pekerjaan di dunia permodelan yang terlantar padahal kan perutnya belum terlihat buncit. Namun sekarang sudah! Benar sudah! Mungkin bukan karna bayi di dalamnya tapi karna lemaknya! Benar benar David menambahkan porsi makannya sambil mengancamnya seperti biasa.

Tak terasa akhir tahun sudah tiba, bedanya tahun ini Clara merayakan natal nya bersama David dan bayi di dalam kandungannya. Itupun jika David membolehkan nya untuk merayakan natal tahun ini terlebih David sangat over protective tidak boleh ini dan itu.

"Aku mau kita mengadakan konferensi pers untuk menghilangkan berita kau dan Rico menikah," ucap David yang tiba tiba membuang tablet miliknya yang sedari tadi di pegangnya.

Percuma saja jika Clara menanggapinya dengan menolak pasti tetap saja David akan memaksa nya dan mengancamnya. Jadi posisinya sebagai istri mungkin hanya Status saja jika semua pasti dari paksaan David.

Namun jika konferensi pers itu benar benar terjadi mungkin Clara benar benar tidak punya jalan lagi untuk kabur dari David, sudah benar benar tidak bisa, semua di kendalikan David.

"Aku tidak mau kita mengakuinya," balas Clara menolak walau ia tahu akan kembali mendapat ancaman.

"Kau berani membantah? Ayah mu bagaimana? Mau aku katakan sejujurnya?" Ancam David dengan kembali membawa nama ayahnya saat ini.

"Kau ingat kan kita menikah secara kontrak dan dalam 2 tahun kita akan bercerai untuk apa merusak namaku di media," bantah Clara lagi dan lagi membawa kata kata cerai.

Bukankah Clara sudah lama bersama David harusnya Clara sadar kata kata cerai lah yang membuat David kesal. Entah setelah ini apalagi kelakuan David yang akan membuat Clara kesal juga.

"Aku sudah katakan aku tidak akan menceraikan mu," David menaikan suaranya dengan nada tinggi. Kini mereka berdua sedang berada di kamar jadi leluasa untuk membahas urusan yang terdengar pribadi.

"Tetapi masih ada kontrak David! Aku bisa menuntut mu dengan kontrak itu!" Ancam Clara yang seakan menikah dengan David adalah bagian terburuknya.

"Aku tinggal merobek kontrak itu!" Balas David yang kemudian bergerak menuju ruang kerjanya dan mengambil sebuah map yang berisikan kontrak, membawa mao tersebut ke hadapan Clara.

"Ini kontrak nya kan? Aku tinggal merobeknya," David yang telah kembali dari ruang kerjanya itu kemudian merobek kontrak itu di hadapan Clara sampai ke bagian terkecil.

"Apa yang kau lakukan, David! Jangan di robek!" Clara yang seakan panik dengan kertas yang di robek David. Sangat panik! Karna ia ingin lepas dengan David bukannya ingin terus terikat.

Sudah semua rencana Clara yang sudah ia persiapkan matang matang tiba tiba hancur lebur di depannya, laki laki di depannya ini benar benar sangat bisa membuat Clara tak bisa berbuat apa pun.

"Aku bilang kan, aku tak akan menceraikan mu! Kau milikku dan akan selalu gitu," ucap David dengan penuh paksaan. Kali ini Clara kalah lagi dan lagi, padahal Clara pikir mungkin setelah melahirkan anaknya ia bisa merencanakan kembali. Coba saja David baik dan tak kejam memaksa bahkan mengancamnya Clara tak akan ingin menjauh begini.

"Apa kau mencintaiku?" Mungkin David akan menjawab tidak, Clara tau itu. David bersikap perhatian sebulan ini kan hanya karna bayi di dalam kandungan Clara calon penerusnya setelah melahirkan paling David tidak seperti ini meresponnya.

"Aku mencintaimu, Clara," jawab David berbalik dengan apa yang Clara pikirkan.

Degh.

Sadar Clara sadar, David seperti itu hanya di mulut saja tidak mungkin benar adanya. "Ohh, oke," Clara merespon jawaban itu dengan singkat lalu membaringkan tubuhnya di kasur sambil memeluk guling menghindari tatapan David.

Entah apa yang harus ia lakukan saat ini ia masih ragu dan tidak percaya dengan David.

"Oke saja? Tidak mau terharu gitu? Aku serius Clara, aku mencintaimu," David mengulang kembali inti yang ia ucapkan seperti tadi. Clara terdiam bimbang, sulit untuk percaya dan membuka diri pada David, ia takut terhianati.

Clara menggerakkan tubuhnya kembali bangkit menghadap David yang tengah terduduk di tepi kasur, "Iyaa sayang, terus aku harus jawab apa? Oke salah gak jawab salah yang cewe kamu atau aku sih," Clara menjawab David dengan nada kesal.

David tertawa kecil seketika pipi Clara memerah malu karna jarang sekali ia melihat David tertawa tulus biasanya ia melihatnya hanya memerintah, marah, dan juga tertawa sinis.

Clara memukul dada bidang David seakan memukul manja, "kok malah ketawa sih, gak lucu tau!" Lanjut Clara lagi menanggapi David yang tengah tertawa kecil.

"Kalo gitu bagaimana kalau aku yang balik bertanya saja, kamu mencintai ku atau tidak?" David berbalik bertanya pada Clara.

Degh.

Seakan pertanyaan itu membuat Clara terkena sengatan listrik secara tidak langsung, bagaimana bisa Clara menjawabnya jika ia sendiri tidak tahu perasaan nya dengan David karna memang dari awal dirinya dan David hanya sebatas kontrak saja dan juga baru hari ini kontrak itu lenyap tetapi tidak menghilangkan rasa Ingin tetap pergi dari hati Clara.

"Sayang? Kok lama jawabnya jawaban mudah gitu masa lama jawabnya, kamu berani ngelawan? Gak takut ayahmu hemm," keluh David yang lagi lagi mengancamnya dengan membawa bawa ayahnya. Benar benar sifat pengancamnya itu tidak bisa di hilangkan, selalu ada saja kesempatan mengancamnya hanya berjarak beberapa detik saja.

"Sabar dong, gak sabaran banget sih," lagi lagi David bisa membuat Clara kesal padahal ia sedang bimbang menjawab.

Di sisi lain ia sering mendapatkan pertanyaan seperti ini pada Rico di sisi lain David pertama kalinya seperti ini entah mungkin karna ia sedang mengandung anaknya atau benar benar tulus. Tetapi Clara dengar dari nada bicaranya sangat tulus. Namun Clara masih bimbang. Ya tuhan, Clara harus bagaimana.

"Lama banget jawabnya, aku telpon ayah mu ya," ancam David yang tidak sabaran sambil mengambil handphone di saku celananya lalu mengotak atik Handphone nya.

"Jangann!" Balas Clara yang panik lalu dengan senyum liciknya David menghentikan aktivitas nya.

"Jadi? Kamu mencintai ku atau tidak?" Tanya David lagi.

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now