EPS 19

8.9K 227 13
                                    

Clara mulai kembali bimbang apakah dirinya akan mengatakannya atau tidak atau justru bibirnya yang tertahan karna rasa hatinya, semua tidak ada yg tahu.

"Sebenernya aku mauuu..." Clara mulai bingung dengan dirinya sendiri sedangkan David sangat penasaran apa yang akan Clara inginkan.

"Mauuuuu..."  Lanjut Clara yang masih saja bingung ingin melanjutkannya dengan seperti apa. David mulai tak tahan pun di buat kesal.

"Mau apa sayang kalo bicara yang bener dong kan jadi penasaran mau apaa, mau ku cium lagi? hemm," keluh David kesal yang sedari tadi penasaran menunggu lanjutan pembicaraan Clara.

"Emmm.. tidak jadi aku lupa ingin apa,"  bohong Clara. Dirinya sudah bingung dengan hatinya dan ucapannya haruskan ia mengatakan nya atau jangan. Ia di buat bingung dengan semuanya sebenarnya ia sedikit takut jika pernikahan ini tak terjadi dan David pada akhirnya akan menikahi Aiira. Clara tidak akan tahu akan seperti apa jadinya jika akan sebaliknya seperti itu kalo dia hamil akan lebih rumit lagi untuk di pertanyakan.

David yang penasaran memulai untuk menggali gali ulang. Jika dipikir pikir mungkin Clara belum bisa menerimanya karena kesalahannya yang tidak menceritakan nya lebih awal kepada Clara, mungkin saja Clara mau penjelasan dari dirinya mengenai permasalahan kemarin.

"Sayang, aku benar akan menikahi mu bukan Aiira yang akan aku nikahi tetapi kamu. Kamu cemburu ya?" Tebak David yang di beri nada goda nya itu justru berbanding terbalik dengan apa yang Clara pikirkan. Sepertinya David belum sepenuhnya mengenal dirinya, seperti ini saja ia menganggap nya bahwa Clara lah yang sedang cemburu. Piyuhh, mengesalkan.

"Siapa yang cemburu? Geer amat," bantah Clara yang Kemudian meyilakan tangannya di dada. David pun tersenyum senyum menggoda sepertinya David masih saja menganggap nya bahwa ia cemburu.

"Sudah lah sayang aku tau kau cemburu," goda David.

" Ayolah sayang mengaku saja kau cemburu kan," lanjut David dengan godaan lagi dan lagi. Clara hanya bisa memutarkan bola matanya malas. Iya! Malas menghadapi percaya diri David tingkat dewa.

"Sudah ku bilang tidak!" balas Clara lagi yang masih membantah ucapan David. Justru membuat David semakin makin untuk menggoda Clara karna jika ia menggoda Clara dirinya terlihat sangat lucu dan imud dengan paras kesal dan marahnya itu. Bawel tapi lucu nan imud gitu.

"Beneran gak cemburu nih sayang?" Tanya David yang terus menerus menggoda Clara dan lagi lagi Clara kesal dengan semua godaan David. Dirinya diajak ke Italy hanya untuk makan lalu di bully kah? Menyebalkan sekali.

"Nggak Sayangggggg sudahlah lelah aku meladenin mu," keluh Clara yabg sudah lekah menanggapi tingkah aneh dari David itu. Emang paket komplit sudah aneh dan gila benar benar.

"Setelah ini kita mau ngapain? Langsung pulang aja yaa..aku masih ads pekerjaan yang tertunda pasti Suzan sudah mencariku kemana mana," ujar Clara yang masih tetap saja memikirkan Suzan, sekertarisnya.  Yang benar saja ia sampai belum mengabarkan Suzan sejak pagi tadi, pasti Suzan sudah pusing kesana kemari mencarinya. Bukankan itu lebih tega membiarkan Suzan mencarinya padahal dirinya tak ada di negaranya sendiri.

"Dan lagi mana tas ku? aku perlu handphone untuk mengabari Suzan," lanjut Clara lagi. Dirinya masih tetap memikirkan Suzan yang pastinya ketika pulang Suzan sudah mengomel karena mencari dirinya yang hanya sia sia.

"Jadi kamu mencari tas mu hanya untuk mencari handphone mu dan mengabari Suzan? Aku iri dengan Suzan kalau begitu," balas David yang menampakkan wajah sedih dengab sengaja.

"Aku tak mengabarinya sejak pagi, ohh ayolah Sayang tak bisakah kau berikan handphone ku atau aku pinjam saja handphone milikmu, bagaimana?"  Keluh Clara dengan sedikit pertanyaan yang seperti menawarkan.

"Memang dapat apa aku jika meminjamkan handphone ku?" Tanya David berbalik. Justru membuat Clara yang semakin bingung akan menawarkan apa sebagai gantinya. Tunggu, bukannya malah justru dirinya yang dapat handphone itu cuma cuma bukankah David yang sengaja membuang tasnya karena tidak suka, perlu di garis bawahi yaa tidak suka.

"Kan kamu yang membuang, masih ingin mendapat balasan?hmm," jawab Clara berbalik. David hanya merespon nya dengan senyuman.

"Mau atau tidak?" Tanya David jahil. Hari ini sungguh hari beruntung bagi David karna dirinya berhasil membuat Clara menyetujui beberapa kemaun David dengan mudah.

"Oke, kau mau apa?" Jawab Clara pasrah.

David dengan tiba tiba menepukan tangannya lagi dan kemudian bersingkuh di hadapan Clara pada samping kursinya. Duduk dengan kedua lututnya yang di lipat sambil memegang tangan Clara. Alunan musik berbunyi sejak tangan David bertepuk memberi tanda.

Tunggu momen seperti apa ini? Dirinya bahkan tidak tahu rencana David yang seketika ini. Dalam sedetik David mengeluarkan kotak berwarna merah dan membukanya lalu menyodorkan pada nya.

Clara sangat gugup karna ini adalah hal yang begitu sangat tiba tiba dari David terlebih Clara tidak ada pikiran akan seperti ini karna dari awal David hanya mengatakan ingin makan masakan Italy setibanya disini.

"Will You Marry Me? Clara Hanh," ucap David dengan lantang. Clara speechless dengan tindakan yang begitu mendadak dari David, Clara menutupi mulutnya dengan telapak tangannya.

Bukankah dirinya beberapa menit yang lalu sudah memikirkan untuk mengatakan bahwa dirinya akan membatalkan Kontrak nya? Bagaimana dengan ini? David sepertinya terlihat sangat serius atau hanya ia yang sedang dimainkannya.

"Sa-yang," panggilnya lemah karena menganga tak percaya akan menjadi seperti ini. Sepertinya akan sulit bagi Clara untuk mengatakan yang sebenarnya sebelum itu terlambat Clara berinisiatif untuk mengatakan langsung apa mau nya. Apa yang harusnya dia katakan sejak tadi. Melawan apa yang ada di hatinya yabg tertahan.

"Sudah jangan terharu begitu aku tau aku sangat romantis kan," balas David dengan percaya diri. Pada momen momen seperti ini momen yang membuat Clara bimbang David masih saja menampakkan wajah yang begitu percaya diri. Sepertinya ia sudah percaya diri jika Clara akan menerima dirinya, itu yang membuat Clara semakin-makin bimbang.

"Will you marry me? Clara Hanh," lanjut David dengan mengulang pertanyaan yang sama kini wajah David begitu terlihat bersemangat dan tersenyum lebar seperti sudah menang lotre saja.

"Sayang," panggil Clara lagi kali ini tanpa terbata bata seperti pertama ia panggil, kali ini dia akan serius dengan apa yang akan ia ucapkan. Tetapi Clara sedikit bimbang jika ia akan salah pilih nantinya.

"Iyaa," balas David yang kini menghargai Clara untuk dirinya meresponnya. Tetapi David masih dajs percaya diri jika Clara akan menerimanya. Toh wanita mana yang tidak akan menerima jika ia seromantis seperti ini melamar nya.

"Sebenernya bukan ini yang aku mau lakukan tetapi—"

💕💕


MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora