EPS 29

5.8K 224 10
                                    

"Sayang, mandi yuk," ajak David pada Clara di depan semua anggota keluarganya. Clara tersipu malu, lagi lagi David menggodanya dengab hal yang tak pantas apalagi di drpan keluarganya. Huft! Clara malu sekali.

"Davidd," balas Clara lalu mendorong David pelan, jika tidak di depan keluarga David ia akan segera mengomeli David bahkan mungkin akan memukulinya karna menggodanya di depan umum.

"Ayoo buatkan Grandma Cicit!" Seru Grandma yang tak sabaran di lanjut kekehan kecil dari Grandpa, Mami dan papinya.

"David, aku sudah mandi tadi pagi kau masih tidur tadi jadi tak melihat ku sudah mandi hanya kau saja yang belum mandi, kebo!" Ujar Clara yang mengikuti Ale dengan mengejeknya kebo. Memang David kebo dirinya saja sudah selesai mandi dan ikut berkumpul ia masih saja tak terusik dan tetap tidur.

"Marahin aja Araaa, si David itu paling sering bangun paling siang dia kebo banget," tambah Ale semangat mengejek anaknya kebo. Clara semakin senang sekarang ada yang di pihaknya ia tak sendiri lagi menghadapi si bastard sialan itu.

"Mami, anak mami kan aku kok mami malah belain diaaa," keluh David manja. Ohhh tidak ternyata David bisa bersikap manja juga pada keluarganya terutama maminya. Padahal jelas jelas sekali ia begitu kejam apalagi tindakan nya kemarin yang membunuh orang tampa merasa berdosa atau pun bersalah memang sepertinya itu adalah hal biasa baginya.

"Anak kesayangan mami sekarang Araa, bukan kamu," ejek Ale pada David yang langsung di berikan muka cemberutnya. Ale tertawa kecil melihat anaknya yang menampakkan wajah cemberut.

"Sudah sana mandi! Gak malu sama Araa yang udah mandi," lanjut Ale dengan sedikit godaan. Rasanya Clara ingin dekali tertawa lebar melihat adegan ibu dan anak ini.

Granpa dan Grandma pun ikut keluar dari ruang makan bersamaan fengan David yang mrlangkah keluar ruang makan, tujuannya kali ini adalah kamar dan mandi.

"Rencananya mau honeymoon kemana?" Tanya Adam yang masih ada di ruang makan. Kini tinggal dirinya Adam dan Ale yang berada di ruang makan. Clara menelan ludah nya bingung ingin menjawab apa dan bagaimana terlebih sepertinya akan ada seribu pertanyaan yang keluar dari mulut Papi dan Mami David.

"Mmmm—" Clara bingung sekaligus berpikir jawavan apa yang akan ia jawab ia takut dirinya akan salah bicara dan akan merugikan David atau bahkan dirinya sendiri.

"Sayang, aku tunggu di kamar yaa! Cepetan!" Panggil David yang suaranya terdengar dari kejauhan. Benar benar David penyelamatnya tapi memang seharusnya begitu David saja tak pernah memberitahu Clara mengenai rencana rencananya. Mana ia tahu ia akan kemana setelah ini. Memang semua ini salah David, laki laki akan terus saja salah.

"Mmm, Papi maaf David sudah memanggil ku," Clara beralasan drnga sopan.

"Ssst.. jangan lupa bikin cucu ya buat mami, sudah sana buruan," bisik Ale yang semangat sedangkan Adam mengangguk pasrah tanpa dapat jawaban sedikit pun padahal ia sangat penasaran tempat apa yang akan dipilih anaknya itu.

Clara mengangguk canggung lalu segera pergi menghampiri David yang sudah berada di kamar. Menyusuri lorong lorong yang panjang hingga sampai ke kamar. Huft! Untung saja David memanggil jika tidak Clara akan mati kutu disitu.

Baru saja Clara masuk ke kamar David sudah dengan lahap mencium bibir indah Clara dengan tiba tiba. Apa apaan ini!? Tidak ada angin tidak ada hujan Clara tiba tiba di cium tanpa ada sepatah kata pun.

"Mmmmmhhhh," deshaan yang begitu panjang dengan ciuman yang lumayan panjang, bisa bisa Clara kehabisan Nafas jika David seperti inj terus. Ahhhh tapi rasanya ingin membalas ciumannya terus Clara menikmati namun terhimpit nafas yang kian menipis.

"Hukuman mu tak memanggil ku sayang," Ucap David setelah melepas ciumannya. Ahhhh, benar Clara memang tidak memanggilnya yang mempunyai tanda kutip ' Sayang ' itu di karenakan Clara berada di keluarga besar David ia takut salah berbicara.

"Ahh maaf aku lupa," balas Clara yang merasa canggung karena oerubahan sikap David tadi terlebih jika David di depan keluarga nya terlihat sangat ramah, manja, dan kekanakan. Berbanding terbalik jika berada di luar ia berubah menjadi sangat kejam itu yang Clara simpulkan saat ini.

"Katanya kau punya adik? Dimana adik mu? Mmmmm dan keluarga yang lain? Dimana mereka? Mengapa mansion mu terlihat sunyi, bukankah kau bilang banyak keluarga besar," lanjut Clara dengan berbagai pertanyaan nya.

Benar benar Clara sangat penasaran karna tidak terlihat batang hidung keluarga David yang lain. Sebenarnya tidak hanya penasaran tetapi Clara ingin mengenal keluar David terlebih ia sekarang adalah bagian keluarga itu.

"Pelan pelan sayang, panjang banget kayak kereta masih ada nafas ya buat nanya panjang? Mau lagi?" Bukannya menjawab Clara malah David meresponnya dengan godaannya. Memang David Bastard! Padahal Clara sudah benar benar penasaran.

David mendekati tubuh Clara sepertinya David sedang menginginkannya, ia mulai menciumi tengkuk leher Clara yang terpajang nyata. Clara yang merasa tak nyaman menjauhinya dengan cepat.

"Sayang! aku sedang bertanya kau malah mengalihkan nya dan juga malah menciumi ku," keluh Clara kesal dengan David yang begitu tiba tiba.

"Hormon tidak bisa di cegah sayang," bisik David tepat di telinga Clara yang membuatnya bergelidik ngeri. Ahhhhhh, sepertinya bisikannya daja menggodanya juga. Tapi tidak tidak jangan di sini dan jjga ia masih penasaran dengan keluarga David yang tidak menampakan batang hidungnya.

"Ayolah Sayang, sebaiknya kau beri tahu aku dulu mengapa kekusrgamu yang lain tidak ada dan—" belum selesai berbicara David sudah memotong pembicaraan nya dengan cepat. Benar benar David tidak sopan.

"Dan kita bisa bermain," potong David dengan semangat mendorong Clara agar segera terduduk pada kasur nya. Mengelus lembut wajah Clara seperti bersiap memangsanya.

"Tidak! Dan kau mandi!" Bantah Clara yang di berikan wajah cemburut David sambil melepaskan tangan David yabg tadinya mebgelus lembut wajah Clara. Tidak tidak! David sangat imut dan terlihat manja, jarang jarang Clara melihatnya seperti ini.

"Yasudah aku tak mau jawab," ancam David kekanak kanakan. Apakah Clara harus membawa David ke mansion keluarga David setiap hari? Agar Clara bisa melihat David yang manja bukan David yang kejam.

"Baiklah baiklah, bagaimana kau jawab dahulu lalu kau mandi dan setelah itu kita bermain," tawar Clara yang pada David.

"Oke deal!" David dengan tiba tiba menjabat tangan Clara memberi sinyal deal. Aishhh benar benar David terlihat seperi anak kecil tetapi Clara menyukainya ketimbang David yang begitu kejam. Mmmm dan mudah di bodohi ya? Hahahahhaha.

💕💕

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now