EPS 8

26.3K 377 24
                                    

Gadisnya itu sudah tergeletak tak berdaya pada lantai kamarnya, bahkan layar handphone Clara retak terbentur lantai dengan keras. David mengusap kasar kepalanya yang tidak gatal, pikirannya kini panik bahkan khawatir yang teramat sangat.

Tanpa pikir panjang david menggendong tubuh Clara yang tampak ramping itu pada kasur kamar Clara lalu menelpon dokter pribadinya untuk segera datang.

Tak butuh waktu lama setelah di telpon, dokter yang bernama Fian itu hadir dengan segera dan tampak bingung karna bukan David lah yang ia akan obati namun seorang perempuan yang ia kenal di kalangan selebriti. Fian Pun bertanya tanya sambil mengobati perempuan yang tergeletak lemah itu.

"Dia Clara hanh putri dari louis hanh," jelas David pada Fian, terlihat raut wajah Fian yang seakan akan bertanya tanya.

Fian dengan teliti memeriksa tubuh Clara dari detak jantung sampai suhu tubuh pun Fian periksa dengan teliti jam terus berjalan hingga akhirnya Fian memberikan jawaban atas pemeriksaannya yang sangat teliti.

"Dia tidak apa apa hanya demam karena kelelahan dan sedikit stress biarkan ia istirahat sampai besok pagi," jelas Fian tidak menanggapi penjelasan David sedikit pun rasanya kesal sahabatnya itu mempunyai rahasia di baliknya dan tak menceritakan sedikit pun tentang wanita barunya.

"Ku kira dia akan mati betapa paniknya aku," ucap David kesal.

"Artinya sudah jatuh cinta," balas Fian ketus yang berlalu pergi.

"Come on dude, ini terjadi tiba tiba jangan menuduh dengan asal," David memasang lirikan mata tajam pada Fian.

David dan Fian pun meninggalkan Clara sendirian membiarkan ia beristirahat dengan tenang lalu mereka melanjutkan percakapan nya yg sedikit tertunda itu di sofa ruang tengah rumah Clara ditemani Kopi Hangat yang baru saja David buat sendiri, Fian dengan siap ingin mengomeli sahabatnya itu yang telah menyembunyikan berita besar kepadanya.

"Kau sudah tidak menganggap ku sahabat mu hah!" Ujar Fian kesal sedangkan David hanya tertawa melihat tingkah Fian yang seperti perempuan yang sedang merajuk.

"Lihat lah yan dirimu seperti perempuan yang sedang merajuk," David menyebutkan nama panggilan akrab Fian padanya.

"damn! your stupid news."

"Aku hanya ingin menikahinya but
just marry on paper," jelas David sedangkan Fian berfikir terus berfikir manfaat apa yang David dapatkan dengan menikahin Clara, bukankah Clara hanya selebritas dengan segudang kekayaan ayahnya? Tidak mungkin jika David ingin mengambil habis kekayaan ayah Clara dibandingkan dengan David saja bukan apa apa.

"what advantage do you get?"

"Nothing," Fian menyicipi kopi yang di buat David sambil berfikir untuk apa David menikahi seorang selebriti jika dia tak cinta dan tak mengambil keuntungan sedikit pun? Semakin jelas terlihat kebohongan dari David.

"you like her?"

"of course not."

"Lalu apa jika bukan itu?" Fian kesal dengan David yang sedari tadi membuat nya berfikir panjang.

"Kau tau kan Mama masih saja menjodohkan aku dengan aiira, aku akan membuktikan aku memiliki istri pilihan ku sendiri bukan paksaan pilihan dia," jawab David dengan jelas sedangkan Fian hanya tersenyum.

"Bukankah kau hendak menikah secara resmi dengan aiira?" Tanya Fian to the point, David terdiam dan terdiam rencananya selama ini terbongkar sahabatnya itu.

Dengan segala cara ia mengalihkan topik pembicaraan nya dengan Fian, karena jika diteruskan rencananya akan terbongkar dan ia takut rencananya tidak akan berjalan lancar sesuai dugaan. Walaupun Fian adalah sahabat dekatnya namun ia tau Fian lebih menyukai dirinya dengan aiira daripadanya dirinya dengan Clara. Aiira adalah cinta pertama Fian tetapi dirinyalah cinta pertama aiira. Fian hanya terus mengalah demi kebahagiaan aiira walau hatinya pedih.

"Kenapa tidak dirimu menikah dengan aiira?" Tanya David yang membujuk Fian untuk menggantikan dirinya di altar pernikahan nya dengan aiira atau dia akan mengganti Rencana B agar pernikahannya dengan aiira tidak akan pernah terjadi.

"Aiira mencintaimu aku tidak bisa memaksakan—"

"Tapi aku tidak mencintainya," potong David kesal, David kesal dengan Fian yang terus melembek dan tidak berusaha dengan apa yang ia suka.

"Atau kau ingin aku memainkan perasaan nya? Sepertinya seru," ucap David licik sambil meninggalkan Fian yang terpaku dengan kekesalannya terhadap ucapan David terakhir.

Memainkan? Apakah dirinya sudah bosan dengan wanita wanita yang sering dia ajak main? Apakah harus Aiira?

David hanya tertawa licik meninggalkan Fian mendapatinya kesal terhadap ucapannya itu. Tanpa di duga tanpa rencana tubuh David yang meninggalkan Fian itu perlahan berjalan menuju kamar Clara kemudian duduk di sampingnya menunggu wajah cantik yang sedang berdamai dengan keadaan itu terbangun.

Sepertinya dirinyalah yang telah membohongi sahabatnya itu, Fian. Membohongi mengenai perasaan nya terhadap Clara tidak hanya cinta di atas kertas namun benar benar ada rasa rasa yang tiba tiba berkembang tidak tahu dari mana.

David kini Memainkan lembut anak - anak rambut Clara hingga tanpa sadar tepi bibir itu tertarik memancarkan senyumnya. Yaps David baru saja tersenyum tanpa alasan hanya karena memainkan ujung anak rambut Clara membuatnya bahagia. Ternyata dan ternyata David mengerti bahagia itu sesederhana itu, walau sulit dimiliki namun rasanya ingin terus memiliki walau dengan cara apa pun.

Sama halnya dengan dirinya dan Clara, David ingin memiliki kebahagian itu yaitu Clara dengan cara apapun walau sekotor apapun. Tapi David kini bertanya tanya mengapa sahabatnya itu tidak ingin memiliki kebahagian nya yaitu aiira tetapi malah memberikan kebahagiaan itu begitu saja kepada orang lain? Bukan kah itu aneh? Sebetulnya dirinyalah yang aneh atau Fian?

"Aku benci dirimu,honey," hanya dusta yang bisa David ucapkan tidak ada yang tahu seperti apa rasanya pada Clara. Hanya David lah dan tuhan yang tahu. Sebenarnya rasa itu baru lah muncul ketika dirinya merasa menginginkan Clara terus disisinya, apakah hanya karena seks? Atau memang rasa? David terus menjelajahi setiap momen yang ada sampai dirinya tepat pada puncak itu.

"Izin kan aku mengetahui mu lebih dalam honey," lagi lagi ujung bibir itu tertarik menampilkan senyum tulus, sepertinya David sudah gila saat ini hanya karena Clara sakit.

"Arrrghhhhh..Shitt.. that's so crazy," umpat David atas rasa yang baru muncul ini. Clara? Dengan mata tertutup, tenang, damai mengikuti alur mimpinya.

Tak terasa David ikut tidur di samping ranjang milik Clara, dengan rasa lelah ia lepaskan menemani Clara sepanjang malam sedangkan Fian dirinya sudah lenyap meninggalkan David dan Clara dengan rasa kesalnya pasa David. Entah esok pagi David akam berbicara apa pada Clara menemukan dirinya sedang tertidur di sampingnya? Apakah dirinya akan seperti biasa hanya menggoda Clara dengan seks? Menjadinya budak seks seperti biasa setelah perbincangan nya dengan Fian tadi malam?

👠💍👠💍👠

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now