EPS 54

2.9K 161 5
                                    

"Nanti setelah pulang kita berbicara di ranjang ya, aku ada rapat, see you sweetheart," David menutup telponnya dengan Clara. Semenjak pengakuan di ruang makan kemarin hubungan nya dengan Clara membaik, seakan Clara menerima dan sudah tidak menolak meronta ronta mengajaknya cerai.

Clara kembali memasukkan handphone nya kedalam saku celana tampak terlihat Suzan yang sudah menunggu nya sedari tadi duduk di sofa ruang tengah, Clara kembali memposisikan tubuhnya untuk duduk di sofa karna sedari tadi ia menelpon David dengan keadaan berdiri.

"Suzan, berikan suratnya pada ku," perintah Clara yang sudah tak sabaran karna telpon dari David ia gagal untuk membuka surat itu.

Suzan memberikan selembar amplop hitam dengan stempel khas Rico tertera di tepi amplop dengan penutup yang di hiasi bunga, "Ini, Nyonya," balas Suzan dengan sopan.

"Kapan dia kasih?" Tanya Clara yang tengah sibuk membuka amplop tersebut.

"Tadi Tuan Rico, menyerahkan nya sendiri dan katanya Tuan Rico ingin bertemu Nyonya untuk terakhir kalinya," jawab Suzan rinci.

"Kenapa tidak kau tahan dulu!? Ini pagi Rico pake surat suratan kuno sekali," Clara kesal karna ia merasakan ada yang tidak beres dengan Rico yang mengatakan 'untuk terakhir kalinya' dan juga surat ini.

•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•

Hi Si manja, well, I know it's very old but I wrote this letter sincerely, ingat tidak sudah berkali kali aku melamar mu, Clara. Bahkan sejak kita duduk di bangku SMA aku sudah dengan bodoh mengatakan pada teman teman kita kalau kita adalah pasangan yang di jodohkan kau tampak biasa menanggapinya dan tidak merasa terganggu justru katamu waktu itu bagus karna sudah tidak ada laki laki yang menggangu mu.

Aku kira ketika itu dengan halus menyetujui nya secara tak langsung, But I'm trying again dan hasilnya kamu menolak ku I try again dan hasilnya tetap sama kamu menolak ku dengan banyak alasan, aku sudah berkali kali melamar mu pun hasilnya tetap nihil dan tiba tiba aku mendapat kabar kamu menikah dengan salah satu pemegang saham terbesar di keluarga Llyod, David Llyod. Jujur aku kira itu cuman manipulasi karna kamu saja menolak ku berkali kali, aku tidak percaya dan ingin sekali mengungkapkannya menemukan kesalahan apa tang sebenarnya hingga membuat mu setuju di nikahi

Sejenak aku berpikir kurang apa aku di hidup mu Clara padahal aku lebih dahulu melebihi David. Kau hanya mengenal David baru Clara, aku tau. Tapi dengan mudahnya kalian menikah.

Terakhir kali yang membuatku yakin adalah ketika kamu tidak berani mengatakan ketika aku kembali melamar mu, Kamu masih sempat sempatnya mengingatnya dan juga menolak ku karna dia.

Aku juga melihat sepertinya Clara yang lebih banyak menjaga imagenya lambat laut bebas melakukan apa saja di hadapan David dan lagi lagi aku semakin yakin kalau kau memang sebenarnya menyukai David namun kamu tidak menyadari nya Clara.

Bahkan kamu banyak menyembunyikan sesuatu dengan ku di bandingkan David. Kamu sudah tidak seperti dahulu Clara, kamu menyukainya.

Aku sudah ikhlas, aku tidak akan mengejar mu lagi, maka dari itu aku pergi ke US bukan karna untuk sesuatu perjalanan yang singkat. Namun, aku serius trying to move dari mu. Sepenuhnya hubungan kita akan ku anggap sebagai saudara Kakak adik.

Terimakasih Clara waktu nya yang berharga sudah kamu berikan pada ku, I love you my sister.

From : Rico Bianco
For : Clara manja

•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•

Clara meneteskan air matanya ketika membacanya, sungguh Rico melepasnya dengan tulus dan ikhlas. Padahal ia sudah banyak merepotkan nya sudah banyak Membuatnya terluka. Mengapa laki laki tulus kalah dengan laki laki bajingan seperti David.

Clara melipat kembali surat tersebut seperti semula dan memasukannya pada amplop seperti semula, " Tolong simpan baik baik," perintah Clara pada Suzan sambil menyodorkan suratnya kembali pada Suzan.

Tak bisa di pungkiri air mata Clara dengan deras menangis, jangan seperti ini tak baik untuknya jika dalam keadaan di mansion David ada kedua mertuanya bisa bisa ia menyalahkan David karna membuatnya nangis dan juga David pasti akan tahu apa yang ia tangisi. Ini tidak boleh.

Clara dengan cepat menghapus air matanya, dan bergerak menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya agar tidak terlihat jika ia sedang menangis.

Perih, mengetahui Rico meninggalkan nya dengan ikhlas dan tulus. Jika waktu bisa di putar mungkin Clara akan mengatakan pada Rico jika kelak ia akan menikahi orang lain agar mengurangi rasa sakitnya. Namun, tetap saja waktu tidak dapat di atur dengan leluasa.

Clara keluar dari kamar mandi dan meminta beberapa pelayan untuk segera menyiapkan makan malam karna waktu sudah menunjukan pukul 19:24 sebentar lagi kemungkinan David pulang.

"Ara kok wajahnya basah?" Tanya Mami Ale ketika Clara kembali lagi ke ruang tengah. Sekarang ruang tengah terdapat Mami Ale dan Papi Adam di sana, sudah tak ada lagi Suzan. Mungkin Suzan sudah menyimpan suratnya ruang kerja di rumah Clara dengan baik baik.

Clara tersenyum, "Abis cuci muka, Mi," jawab Clara dengan sopan kayaknya menantu dan mertua.

"Kan tidurnya masih nanti," Mami Ale yang seakan bingung dengan Clara.

"Ngerasa kurang segar aja, Mi," jelas Clara lagi. Benar benar wanita lebih peka dari pada pria.

"Mi, aku mau nanya, boleh?" Izin Clara dengan hati hati pada Mami Ale. Sedangkan Papi David dengan sibuk mengotak atik tablet yang ia pegangnya tampak ikut menimbrung percakapan kedua perempuan di depannya itu.

"Tentu boleh dong, mau nanya apa?" Mami Ale memberikan Clara izin.

"Mommy itu seperti apa?" Tanya Clara yang bahkan dirinya tak tau wujud sikap dan sifat Mommy nya, hanya bingkai Foto pernikahan Mommy dan Ayah yang bisa Clara pandang ketika rindu.

Ale yang kaget dengan pertanyaan Clara sejenak terdiam, "kan Mami Ale deket sama Mommy," lanjut Clara menanggapi diamnya Mami Ale.

"Mommy mu baik, cantik, penyayang, hanya saja keras kepala sama seperti ayah mu," jawab Mami Ale.

"Terus mengapa mereka berpisah? Dan Mommy meninggal?" Beberaoa pertanyaan Clara keluarkan karna ia tahu Papi Adam adalah sahabat terdekat Mommy. Jika Papi Adam saja adalah sahabat terdekat pasti Mami Ale begitu juga kan.

"Ayah mu dan Mommy mu menikah karna perjodohan. Ayah mu sangat mencintai Mommy mu tetapi Mommy mu begitu keras kepala tindakan berkata lain dengan hati," Papi Adam yang justru menjelaskan nya bukan malah Mami Ale tetapi Papi Adam. Mungkin Papi Adam gemash ingin menjelaskan ya. Hahhaha.

Jadi ternyata Ayah dan Mommy menikah karna perjodohan, jika Clara juga karna paksaan dan pergi seperti Mommy mungkin akan berakhir tidak baik yang justru hanya meninggalkan bekas pada anaknya kelak.

👠💍👠💍👠

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now