EPS 50

3.3K 164 18
                                    

"Mami dan Papi tidak lelah kok,Ra. Mami penasaran aja kenapa kalian gak jadi honeymoon," Ale begitu to the pont dengan tujuannya datang ke mansion David.

Sepertinya memang kedua orang tua ini mengira Clara dan David sedang bertengkar tak heran jika di ingat ingat kembali Clara pergi begitu saja dengan cara mendadak dan membawa salah satu pelayan nya, Kety.

Tidak mungkin kan jika Clara menjawab ia tidak betah berada di mansion keluarga David terus menerus itu akan melukai hati kedua orang tua ini.

"Aku Hamil, Mi," akhirnya Clara memutuskan untuk mengatakan kehamilannya guna menutupi ke tidak bertahan nya di mansion keluarga David, karna memang suasana di mansion keluarga David sangat mencekam aroma pembunuhan dan pembantaian tercium begitu saja tanpa melihat pada sepasang mata.

Mami dan Papi David seketika dengan wajah kaget namun senang dengan girang menanyakan kebenaran, "kamu beneran Hamil, Nak?" Tanya Mami yang memastikan.

Clara tersenyum rasanya begini ya punya Mami, "Iya, Mi," jawab Clara yang senyumnya terlihat tulus.

David bisa melihat ketulusan di wajah Clara, andai saja istrinya itu dengan tulus menatapnya seperti itu mencintainya dengan sungguh sungguh dan menerima anak itu tanpa beban pasti David adalah orang paling bahagia di dunia ini. Andai hanya menjadi andai.

"Udah berapa bulan? Kok gak bilang? Kira kira cewe atau cowo?" Pertanyaan Papi Adam justru mengalahkan Mami Ale yang tampak dama halnya  begitu girang.

Clara memegang tengkuknya yang tak terasa gatal, rasanya ia malu dan bingung harus mengatakan seperti apa, "Mmm—" Clara tak tahu akan berkata seperti apa namun beruntungnya David segera memotongnya.

"Sudah 2 bulan," potong David yang hanya menjawab salah satu pertanyaan dari Adam. Mendadak suasana kembali mencekam tampak bersuasana dingin di antara keduanya tak bisa kah mereka berdua berbaikan sehari saja, setiap ketemu bertengkar mungkin jika berpisah merindu. Mungkin saja, Hahhaha.

Ale tertawa kecil memecah keheningan, "Jadi kalian melakukan nya sebelum menikah," goda Ale.

"Ehh—emmm Da-david yang—" benar benar goda an Ale membuat Clara terbata bata menjawabnya.

"Sudah tidak apa, Mami malah senang semakin cepat semakin baik, akhirnya sebentar lagi Mami menimang Cucu," potong Ale dengan santainya.

Tangan Ale tiba tiba menggegam kedua tangan Clara, "Mami tinggal disini sampai kamu melahirkan yaa," pinta Ale sang mami David.

Seketika Clara menatap David meminta jawaban sedangkan David malah memelotot kaget karna jika seperti itu ia tak leluasa ibarat orang tua yang sedang memantau anaknya yang masih kecil.

"Gimana boleh Mami menginap?" Ale meminta jawaban yang tak kunjung di dapat oleh Clara yang hanya menanggapinya dengan diam.

"Sayang, tidak baik mengganggu kehidupan anak setelah menikah," Adam menasihati Ale yang mengerti dengan kedua anaknya itu karna ia juga merasakan hal yang sama bergabung di suatu keluarga besar membuatnya susah untuk berinteraksi mesra pada istri nya terlihat dari grandma dsn grandpa yang ada di Italy, sangat ikut campurkan.

"Ohh iya benar juga, yasudah Mami dan Papi disini hanya untuk seminggu saja," Ale yang mengerti dengan nasihat suaminya itu akhirnya memutuskan untuk tinggal seminggu saja.

"Bagaimana kalau kita berbelanja pakaian hamil untuk mu Ara? Sepertinya sebentar lagi perut mu akan membesar," ajak Ale semangat.

"Ini saja sudah mulai membesar kok, Mi, David membuat ku makan banyak," Clara sedang menyindir tajam David sambil meliriknya dengan sinis yang benar saja hanya karna hamil Clara harus makan dengan banyak sekali ya walau memang Clara akui ia juga ingin tapi setelah ia pikir pikir ia harus menjaga berat tubuhnya juga dong.

"Itu bagus, makan yang banyak asupan untuk anak mu juga," Celoteh David yang menyadari sindiran Clara.

"Tapi, makannya harus dijaga juga ada makanan yang di larang dan ada yang di bolehkan," Ale menasihati kedua anaknya itu, dengan pengalaman nya.

"Tuhh sayang, dengerin Mami Ale," tatap Clara lagi dengan sinis pada David.

"Perempuan memang gitu jika sedang hamil, sangat sensitif," ucap Adam pada anaknya David. Sedangkan David yang di sebelahnya hanya mengangkat sebelah alisnya menanggapi ucapan ayahnya.

Memang ada benar, Clara sangat sensitif ketika hamil contohnya makanan jika ia tak mengambil makanan banyak ia tetap saja akan mengambil sendiri dengan porsi banyak  tetapi jika David mengambilnya dengan porsi banyak ia tertuduh.

"Yaudah, Mi, besok kita belanja ya," Clara mengiyakan ajakan Mami Ale untuk belanja kebetulan sekali ini adalah kebebasan nya.

"Kita belanja di Mall X, milik Llyod itu yaa," Ale melokasikan tujuan mall yang akan dikunjungi Clara menantunya dan dirinya. Lumayan juga jika di Mall milik keluarga Llyod akan gratis sepanjang mall tanpa harus membawa alat pembayaran hanya perlu membawa diri saja sudah bisa mendapatkan seisi mall.

"Tidak boleh!" Pekik David.

"Kenapa?" Tanya Ale kebingungan dengan sikap anaknya itu.

"Memangnya kau akan bangkrut apa jika aku hanya belanja satu mall mu," Clara yang kesal karna David selalu melarangnya ini itu terlebih ini hanya belanja tetapi David masih melarangnya padahal di depan Mami dan Papinya.

"Aku akan menyuruh pelayan mall membawa seluruh pakaian, sepatu atau apalah itu ke mansion ku saja," ucap David seperti memerintah.

"Kamu ke kanak kanakan sekali, Sayang, lagi pula hanya belanja," keluh Clara yang sangat kesal karna lagi lagi David melarangnya bukannya kebebasan malah kebuntuan. Sial.

Adam menaikan sebelah alisnya, "C'è qualcosa di sbagliato?¹" lagi lagi ayah mertua nya menggunakan bahasa alien, sudahlah hanya Clara disini yang tak mengerti apa yang mereka bicarakan, hanya diam yang Clara bisa lakukan sesekali berusaha untuk mengerti apa yang di bicarakan. Itupun jika mengerti.

Ale yang sedari tadi menatap bingung pun ikut berbicara tentunya dengan bahasa alien milik mereka yang Clara sekalipun tidak mengetahui artinya apa, "Sì ragazzo, cosa c'è che non va in te?²" Clara pikir itu terdengar seperti pertanyaan.

"Ho solo paura che i nostri nemici, se scoprono che Ara è incinta, la uccideranno,³" David menjelaskan pada kedua orang tua nya itu yang tampak bingung dengan perilaku nya, kan semua yang ia lakukan juga untuk keselamatan keluarga kecilnya itu.

"Kan sudah kamu deportasi," Adam tiba tiba menggunakan bahasa yang Clara cukup mengerti sudah tidak lagi menggunakan bahasa alien itu. Aoa maksud ayah mertuanya tentang deportasi? Siapa yang di deportasi? Mengapa tidak ada yang Clara tahu.

"Tidak mungkin dia akan kesini jika sudah kau buat di deportasi," timpal Ale yang terlihat serius dan kesal.

"Deportasi apa? Siapa yang di deportasi?" Tanya Clara penuh tanya karna seperti memang hanya dirinya saja yang tidak mengerti apa apa.


Ada sesuatu yang salah?¹


Ya nak, ada apa denganmu?²

Aku hanya takut musuh kita, jika mereka mengetahui Ara hamil, mereka akan membunuhnya³

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now