EPS 45

3.4K 160 12
                                    

"Memangnya kamu bisa berakting?" Ledek Rico yang masih dengan tawanya. Sedangkan Clara menunjukan wajah cemberut namun masih serius menikmati makanannya, Clara heran makanannya tidak terlalu asam padahal ia minta buatkan sangat asam.

"Kok supnya gak asam sih, kan aku bilang buatkan yang asam!" Teriak Clara kesal menyindir pelayan Rico yang ia rasa tidak becus. Sedangkan pelayan itu hanya menunduk sambil berdoa ia tidak di keluarkan dari pekerjaan nya.

"Kau sedang ingin asam?" Tanya Rico yang mendadak berhenti dari tawanya, sepertinya ia mencium bau bau sesuatu yang buka berita baik untuknya.

"Kau sudah berikan apa yang dia mau tidak!" Teriak Rico pada pelayan nya dengan kesal, kali ini Rico mendadak berubah kesal.

"Su-sudah tu-tuan, krim asamnya sudah saya berikan sangat le-lebih," valas pelayan itu menunduk dengan terbata bata sambil berdoa denga nasibnya setelah ini.

Rico menarik mangkuk yang berada di meja dan mengambil sendok yang berada di tangan Clara sedangkan Clara terpaku karna kaget dengan tingkah Rico yang mendadak.

Rico memasukan sesendok pada mulutnya tampak raut wajah yang menahan asam karna makanan yang ia makan sangatlah asam berbeda dengan Clara yang sebelumnya memakan sup itu dengan tatapan yang biasa seperti tidak merasakan sesuatu yang asam atau jangan jangan Indra perasa Clara yang bermasalah.

"Seperti kamu yang sedang sakit, Raa. Ini sangat asam, aku harus periksa kamu! Aku panggilkan dokter ya!" Ucap Rico dengan tatapan yang sangat khawatir sambil mengotak atik Handphone bersiap menelpon dokter pribadinya.

"Tidak usah, Coo. Tidak apa apa, aku akan memeriksa nya sendiri," tolak Clara yang mendadak tidak mood dengan percakapan seperti ini karna sepertinya dugaan Clara karna ia sepertinya sudah kama tidak datang bulan atau jangan jangan ia hamil? Anak David? Tidak tidak tidak Clara tidak mau terikat lebih jauh lagi dengan David sudah cukup dia tersiksa di sisinya.

Clara bangkit dari duduk santainya yang tiba tiba menegang melupakan sup yang tadi ia inginkan dan beranjak bersiap pergi, "Coo, sepertinya aku tidak enak badan aku ingin pulang."

"Aku antar ya, kamu kan sedang sakit," Rico lagi lagi sangat khawatir dengan Clara yang menolaknya tidak mau di periksa bahkan beranjak pergi karna tidak mau.

"Tidak usah aku bisa sendiri," ujar Clara yang kemudian hilang di balik pintu Penthouse milik Rico, ia tahu jika ia membujuknya terus dengan suasana yang seperti ini sepertinya tidak lah baik toh Clara pastinya akan menceritakannya jika sudah siap mungkin dia belum siap dan ingin mengetahui nya sendiri tanpa bantunyanya. Rico jauh lebih tau Clara.

👠💍👠💍👠

Rabu, 3 November 2010
Mansion David
22.43

Clara telat untuk pulang dan bisa di pastikan jika ini sudah sangat malam ia yakin David akan mengomelinya bahkan menghukumnya dimana lagi kalau bukan di kasur. Tetapi karna ia baru saja melakukan pemeriksaan untuk memastikan nya benar saja ia positif hamil dan bagaimana pun ia harus menghindari hukuman David di kasur.

Ragu, itu satu kata di hati Clara. Yaps Clara sebenarnya ingin mengugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya bahkan ia ingin melakukan aborsi. Tetapi setelah ia pikir pikir bayi tak berdosa meninggal karna emosi ibunya semata. Mungkin Clara harus menghindari nya dengan cara pergi dari kehidupan David sebelum perutnya membesar dan kembali setelah melahirkan nya untuk melakukan perceraian tetapi bagaimana caranya? Pastinya David tidak akan semudah itu melepaskannya, terlebih perkataannya yang tak ingin menceraikannya padahal jelas jelas ia tertaut kontrak dengan David.

"Kau dari mana saja?" Tanya David yang terbaring miring pada kasur kamar milik keduanya.

Jika Clara berkata jujur bahwa ia ke rumah sakit pasti David akan mempertanyakan nya, "habis bekerja, aku lelah," jawab Clara lalu melangkahkan kakinya untuk membersihkan badannya dan berganti baju.

Anehnya, Clara berbohong. David sebenarnya sudah tau pasti Clara pergi kemana saja terlebih ia mengirimkan beberapa pengawal yang mengikuti nya secara diam diam. Ini mengapa justru Clara berbohong? Ada apa hubungan apa Rico dengan rumah sakit? David tahu jelas dari laporan pengawal yang ia tugaskan itu bahwa sore tadi Clara pergi kerumah Rico dan setelah itu pergi ke rumah sakit yang lebih parahnya lagi bukan rumah sakit biasa.

Rumah sakit bertaraf internasional yang Clara datangin hingga menbuat dirinya saja kewalahan untuk mengetahui kemana Clara datang, Ia sakit apa, dan bahkan data pribadi pun tidak di berikan padahal ia suami Clara. Jelas jelas Clara sudah berjaga jaga ia mendatangi rumah sakit bertaraf internasional agar data pribadinya tidak dengan mudah di perjual belikan, Seperti sudah di buat buat.

"Kau pulang malam mau mati hah!?" Teriak David pada Clara yang baru usai berganti baju dan membersihkan diri, ia sangat kesal karna telah di bohongin Clara dan bahkan berani menampakkan diri dengan wajah santainya itu.

Clara naik pada tepi tempat tidur membiarkan David yang sedang marah karna Clara pikir jika ia tetap melandeninya pasti hukuman diatas kasur akan terjadi, "Aku lelah, Sayang."

"Kau!" Pekik David lalu menarik Clara dengan kasar yang lagi lagi gerakan dadakan David membuat Clara kaget.

"Aku lelah, sayang. Tak bisa kah kau mengerti sedikit, aku sedang haid," balas Clara berbohong sepenuhnya kata kata Sakral untuk menghindari hukuman David

David terdiam, mungkin saja ia terlalu panjang memikirkan nya hingga dirinya tak tahu jika ia ke rumah sakit adalah masalah wanita. Iya! David mengerti masalah wanita memang sangat privasi.

"Baiklah, istirahat yang benar! Setelah kau selesai haid aku akan menagih hukuman mu," ujar David lalu memposisikan tubuhnya tertidur di sebelah Clara dengab keadaan yang memeluk Clara dari belakang dengan tangan yang berada di perut membuat Clara kembali berpikir keras di balik mata tertutup nya.

Hamil? Bagaimana tanggapan David mengenai ini, Clara mulai menebak nebak antara David ingin dan tak ingin. Jika benar ia ingin pasti ia akan menerimanya dengan berbuka hati bahkan Clara menebak akan over protective layaknya pria yang sangat mencintainya dan bila tidak menginginkan nya pasti David akan menyuruhnya untuk aborsi dan Clara sadar bahwa hanya kontrak semata.

Jikapun David menerima pasti ia hanya akan menerima anak itu dan menjadikannya sebagai penerus lalu menendang Clara jauh jauh dari kehidupannya menceraikan nya dan bahkan menjauhkan nya pada anaknya.

Tetapi sekali lagi Clara sadar ini hanya kontrak semata dan Clara akan meng arbosi nya bagaiman pun anak ini harus mati! Sebelum David tau atas kehamilannya dan hanya membuatnya memiliki akhir cerita yang membuatnya sulit melupakan bukan karna David melainkan anak ini, ia tak ingin jauh dari anaknya.

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon