EPS 28

5.9K 223 8
                                    

"Sampai malam ini," jawab David mewakilkan Clara begitu saja. Tiba tiba suasana berubah menjadi dingin, Clara merasa menjadi canggung. Gara gara David yang muncul suasananya menjadi berantakan memang David perusak suasana harusnya David tidur saja dan tak usah bangun bangun. Huh! Merusak saja.

"Eh anak mami udah bangun," ucap Ale mencairkan suasana. Clara tertawa kecil mendengar ucapan Ale maminya David seperti sedang mengatakan pada seorang anak kecil. Sungguh sangat lucu.

Clara tertawa kecil sambil melihat ke sekeliling yang sudah ada beberapa pelayan yang menunggu sepertinya ada sesuatu yang sudah selesai di siapkan tetapi hanya saja kita sedang sibuk berbincang dan pelayan itu sedikit takut merusak suasana.

"Mamiii, aku sudah besar.. bahkan sudah punya istri mii.. lihat lah David malu di depan Ara dia tertawa menertawakan ku," keluh David. Tunggu apa kata dia tadi? Ara? Sungguh manis panggilan itu. Huft! Dia harus ingat ini hanya di atas kertas bukan benar benar di dasarkan cinta jadi jangan bawa perasaan. Ayo Clara cepat lah sadar! Jangan sampai terjerumus di jurang yang dalam.

"sembra che sia una brava donna, portiamola a mangiare!¹," ucap Grandma dengan bahasa yang Clara benar benar tak tahu bahasa apa itu. Sepertinya bahasa yang sama dengan bahasa alien milik David.

"certo nonna, mia moglie è molto gentile e bella²," David menanggapi ucapan neneknya itu. Apa hanya dirinya yang tak mengerti ucapan mereka sedikit pun? Yaps sepertinya iya terlebih hanya dia yang berwarganegara german.

"Pensavo avresti portato una puttana³," Grandpa akhirnya menyuarakan sepertinya hubungan Grandpa papinya dan David seperti tidak baik. Terlihat dari Grandpa dan papinha yang menanggapi David dengan menggunakan wajah yang tergolong serius dan dalam. Ya tuhan Clara hanya terdiam menanggapi nya hanya dia yang tidak tahu sepertinya ia harus belajar bahasa Italy setelah ia kembali ke German. Kalau kembali, kalau tidak? Eh tapi David menjanjikan pulang malam ini, kabar bagus.

"Sudahlah hindari pertikaian kalian disini ada menantu baru, berikan ia kenyamanan," celetuk Ale, mami David. Sedangkan Adam Mengiyakan istrinya. Clara semakin bingung bagaimana bertindak baru begini saja dirinya seperti di hujat.

Grandma David melangkahkan kakinya dengan tiba tiba menggandeng Clara mengajaknya berjalan ke arah ruang makan seketika semua anggota keluarga nya yang berada di ruang tengah ikut mengikuti Grandma.

"Kau cepat berikan aku cicit ya," ucap Grandma itu pada Clara dengan bahasa German yang terlihat sangat lancar, sepertinya Grandma ini mengerti bahasanya tetapi mengapa salamnya tak di balas.

Clara menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan sambil menarik kursi untuk Grandmanya agar memudahkan nya duduk di kursi makan. Grandma itu tersenyum seraya mengelus lembut wajah Clara dengan singkat. "Kau sangat baik dan cantik."

Sarapan pun berjalan dengan lancar, sendok demi sendok masuk pada perut yang terlihat sangat kelaparan. Bagaimana tidak kemarin malam David tidak mengajaknya untuk makan malam malah menyuruhnya untuk segera tidur.

"Kapan kau akan memberi ku cicit?" Tanya Grandpa yang tidak sabaran setelah acara sarapannya selesai. Namun, seluruh anggota keluarga masih berkumpul di ruang makan untuk berbincang bincang. Clara tersenyum canggung ia bingung ingin merespon apa.

"Ahhh iya betul aku juga tak sabar memiliki cucu yang sangat manis," Ale pun ikut ikut menanyai Clara, Ale tak sabar menimang cucu dari anaknya David.

"Bukan kah mami sudah punya cucu dari Jonathan dan Grandpa juga memiliki cicit dari Jonathan ?" Balas David. Pikiran Clara tertuju oleh kontrak yang ia jalani dengan David memang tidak ada tertulis untuk tidak memiliki anak. Namun, bukankah aneh jika ia dan David memiliki anak padahal ia dan David hanya Nikah di atas kertas.

"Mami kan ingin melihat cucu mami dari anak kesayangan mami, David," ucap Ale dengan semangat. Clara semakin tidak percaya diri untuk melanjutkan percakapan seperti ini terlebih hanya nikah di atas kontrak sepertinya keluarganya terlalu berharap besar.

"Yuk sayang kita buat," goda David kepada Clara. Pipi Clara memerah menahan malu sambil tersenyum kikuk. Seketika ucapan David membuat seisi ruang makan tertawa.

"Ahhh David aku malu," balas Clara yang pipinya masih memerah panas.

"Ayo buatkan cucu untuk ku," Adam pun ikut ikutan menggoda menantunya itu, Clara. Clara semakin malu dan merona.

"Sudah lah sayang lihat tuh wajah Clara sudah merona," celetuk Ale yang seratus persen sebenarnya ingin menggoda Clara juga. Ohh ya tuhan baru saja ia menikah tadi malam sudah banyak antrian cucu padahal kan ia hanya menikah di atas kertas bukan beneran.

"Ahhh iya nak, aku sudah lama tak melihat ayah mu dan ternyata semakin kurus ya, aku sempat berbincang juga dengan ayah mu," Adam memulai topik baru yang membicarakan ayahnya. Huft! Sebenarnya Clara sangat merindukan ayahnya ini sudah hampir tiga hari Clara di Italy atau bahkan empat hari ya? Saking merasa lama ia tak menghitung hari.

"Iya om- eh maksudnya papi. Semenjak mommy meninggal ayah drop padahal aku saja tak pernah melihat mommy apalagi melihat ayah dan mommy bersama tak sekali pun aku melihatnya," jawab Clara jujur walau sedikit terbata - bata karena panggilan Papi itu. Toh, sekarang ini adalah keluarga nya walau ia dan David hanya sebatas di atas kertas tetapi menurut Clara keluarga David perlu tahu tentangnya terlebih keluarga nya sepertinya kenal dekat dengan ayahnya.

"Ahh begitu, mereka memang sama sama keras," Grandpa ikut menimbrung membahas almarhum ibunda Clara. Sama sama keras? Maksudnya apa? Hanya Clara saja yang tak tahu? Ahh ayahnya benar benar tidak pernah menceritakan permasalahan nya dengan Mommy.

"Sama sama keras?" Tanya Clara penasaran, sedangkan Grandma menyenggol pelan tubuh Grandpa seperti mengkodekan sesuatu.

"Sudahlah yang lama sudah berlalu tidak usah dibahas lagi," Ale seperti mengkodisikan suasana dan mengakhiri topik mengenai Mommy nya itu. Ahh ya tuhan, Clara benar benar ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi.

Raut wajah Clara kini berubah lesu ia bensr benar ingin sekali mengetahui apa yang terjadi dengan ayahnya dan Mommy. Setiap Clara menanyakan pada ayahnya pasti ia hanya membahas berulang ulang kali dengan hal sama tidak pernah sekali pun membahas masa masa nya seperti apa dan bagaimana.

"Sayang, mandi yuk," ajak David pada Clara di depan semua anggota keluarganya. Clara tersipu malu, lagi lagi David menggodanya dengab hal yang tak pantas apalagi di drpan keluarganya. Huft! Clara malu sekali.

~~~~~~~~~~~~
Note :
dia sepertinya wanita yang baik, ayo ajak dia makan!¹

tentu nenek, istriku sangat baik dan cantik²

Aku pikir kau akan membawa pelacur ³

💕💕

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now