EPS 51

3.1K 161 20
                                    

"Kan sudah kamu deportasi," Adam tiba tiba menggunakan bahasa yang Clara cukup mengerti sudah tidak lagi menggunakan bahasa alien itu. Apa maksud ayah mertuanya tentang deportasi? Siapa yang di deportasi? Mengapa tidak ada yang Clara tahu.

"Tidak mungkin dia akan kesini jika sudah kau buat di deportasi," timpal Ale yang terlihat serius dan kesal.

"Deportasi apa? Siapa yang di deportasi?" Tanya Clara penuh tanya karna seperti memang hanya dirinya saja yang tidak mengerti apa apa.

Kenapa keluarga David tidak pernah mau terbuka dengan apa yang sedang di ributkan atau mungkin memang benar dirinya hanyalah menantu yang tidak di inginkan.

Clara cukup sadar diri sebelumnya ia hanya menikah kontrak dengan David, Clara tau jika ia tahu sebenarnya bagaimana apa yang di bicarakan akan menjadi kesulitan tersendiri untuk David karna sulit melepaskan nya bukan karna mencintai tetapi rahasia.

"Baiklah jika kalian tidak ingin aku tahu," ujar Clara lalu memilih berlalu pergi daripada rasa penasarannya muncul, ia memutuskan untuk menuju meja makan dan menyuruh beberapa pelayan untuk membuatkan nya suatu hidangan yang hangat karna dirinya sedang lapar saat ini.

Di lain sisi, kedua orang tua dan satu anaknya itu menatap heran dengan perubahan Clara yang mendadak seperti tidak di anggap. Mungkin salahnya karna tidak menjelaskan pada Clara bagaimana cerita ini muncul padahal Clara saja ikut handal dalam cerita ini. Cerita dimana Rico bisa mendapatkan 10 tembakan dari musuhnya hanya karna menyelamatkan Clara.

Sebenarnya itu yang David tidak ingin kan menceritakan Rico yang menjadi pahlawan untuknya bukan David tetapi Rico. David ingin dirinya lah yang melindungi Clara dan bukan pria lain.

"Kan papi sudah bilang perempuan hamil itu sensitif,"timpal Adam yang seakan mengerti apa maksud Clara.

David memilih pergi meninggalkan kedua orang tuanya dan menghampiri Clara yang sepertinya sedang merajuk, "Sayang?" Panggil David penuh tanya, Clara tak merespon apa pun apalagi menatapnya pun enggan.

David duduk di kursi ruang makan yang berada di tepi serong Clara, "Sayang," panggil David lagi lalu dengan pelan pelan memegang tangan Clara namun lagi lagi di tepisnya oleh Clara.

Benar benar perempuan hamil lebih sensitif mengalahkan sang raja hutan di amazon.

"Sayang," panggil David lagi dan lagi sambil berusaha memegang tangan Clara dan mengelus elus nya, pada akhirnya Clara menurut tangannya di elus elus.

"Hmm?" Balas Clara yang hanya membalas David dengan erangan penuh tanya.

"Jadi kau rindu bermain, Sayang? Desahan mu sangat bergairah," ujar David yang malah justru memikirkan hal kotor.

"Kau! Hanya pikiran kotor saja yang kau pikirkan, aku sedang hamil ingat itu David!" Teriak Clara kesal karna tak habis habisnya David berpikiran kotor di saat ia sedang hamil dan marah padanya.

Sebenarnya David sengaja seperti itu pada Clara agar David bisa memastikan mood Clara seperti apa terhadap dirinya, Istrinya itu mudah sekali di pancing. Tapi kalo di tanya mau atau tidak ya pasti David mau lah untuk apa menolak suatu hal yang di tahannya, hormon tidak bisa berbohong dude.

"Rico menolong mu hingga mendapat 7 tembakan itu karna diri mu yang keras kepala ingin pergi dari mansion padahal saat itu pihak musuh dan Llyod sedang ada masalah, makanya aku tak ada di mansion karna Papi menjaga mansion dan aku dengan pihak musuh," jelas David panjang lebar, Clara terdiam mencoba mencerna karna secara tiba tiba David menceritakannya.

Tunggu, jadi maksud David semua karna nya gitu? Kalau dia sendiri saja tidak menceritakan nya pada Clara bagaimana Clara tau jika terjadi seperti itu memang David pikir Clara agen FBI apa? Yang benar saja semua bukan salah Clara tapi David.

"Jadi maksudnya mu salah aku?" Tanya Clara dengan wajah memerah menahan marah.

David menghela nafas panjang ia baru ingat wanita hamil lebih sensitif dari biasanya, "Iya, salah aku," David memilih mengalah dari pada hubungan dirinya dan Clara akan kembali memanas terus menerus jika bukan dirinya yang memulai memperbaiki akan terus seperti ini padahal sudah memiliki calon anak.

"Nah, emang bener salah kamu," Clara layaknya wanita lainnya yang selalu benar dan kesalahan pasti berada di pihak laki laki. Yaps! Wanita selalu benar! Laki laki selalu salah.

"Terus siapa yang di deportasi? Rico?" Lanjut Clara dengan tebakan yang jauh meleset.

"Bukan, tapi musuh ku yang kena deportasi," jawab David.

Tak lama kemudian sang pelayan yang tadi Clara mintai untuk segera membawakan makanan yang hangat untuknya datang dengan 3 piring makanan hangat tak lupa minuman jus yang selalu Clara minum semenjak hamil.

David menatap lamat wajah Clara yang tengah sibuk melahap makanan di depannya itu, "Clara," panggil David dengan nada yang sangat tulus.

"Hm?" Balas Clara singkat karna masih sibuk menyantap makanan nya itu, benar benar wanita hamil porsi makannya akan melebihi normalnya bahkan mungkin 4 kali biasanya.

"I Love you, Clara Hanh," ujar David yang menyebut nama Clara dengan menggunakan marga lamanya, marga keluarga Clara yang bahkan tidak bisa di sebut keluarga jika tanpa ibu.

"Love you too," balas Clara Acuh tak acuh masih fokus dengan makanannya yang ada di depannya itu.

David geram dengan sikap Clara yang acuh tak acuh dengan dirinya itu dan malah fokus dengan makanannya, memang makanan lebih menarik ketimbang dirinya gitu? Tidak boleh di biarkan seperti ini.

"Sayang!?" Pekik David yang kesal sedangkan Clara tak menggubris wajah kesal David itu sekarang pikirannya hanyalah menyantap makanan Yang ada di depannya itu.

"Hmm," Balas Clara tak acuh.

"Sayang!?" Pekik David lagi dan lagi.

"Hmm," Balasan dari Clara tetap sama tak ada bedanya membuat David kembali kesal karna telah di mainkan.

Entah antara merasa di sandingkan dengan makanan atau karna Clara tak acuh membalasnya.

David yang duduk di serong Clara bangkit dari duduknya dan menghentikan acara makan makan Clara dengan mengambil sendok maupun garpu nya untuk di singkirkan jauh dari Clara lalu mencium lembut bibir Clara yang masih ada tersisa sisa bekas makanan yang ada di mulut Clara.

"Apa yang kau lakumppphhh," teriakan Clara malah berganti dengan erangan kecil akibat ciuman david yang membabi buta.

David melepaskan ciumannya, "kau mencintaiku, Clara?" Tanya David yang penasaran akan hal itu, karna pertanyaan nya sebelumnya tidak di jawab oleh Clara karna Gilang merusaknya bahkan tadi pun Clara menjawab David secara acuh tak acuh jadi David tak mendapatkan apa pun yang sebenarnya hati Clara rasakan padanya.

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now