EPS 49

3.1K 165 15
                                    

"Lama banget jawabnya, aku telpon ayah mu ya," ancam David yang tidak sabaran sambil mengambil handphone di saku celananya lalu mengotak atik Handphone nya.

"Jangann!" Balas Clara yang panik lalu dengan senyum liciknya David menghentikan aktivitas nya.

"Jadi? Kamu mencintai ku atau tidak?" Tanya David lagi.

Tokk! Tokk! Tokk!

Suara ketukan pintu menyelamatkan Clara dari pertanyaan David, "Eh, itu?" Clara bergerak berencana membukakan pintu kamar.

"Diam! Biar aku saja!" Seketika gerakan Clara yang hendak bangkit dari duduknya di atas kasur itu terhenti, tadinya ingin segera bangkit namun di larang David. Huh! David memang sangat over protective kalau gini terus kan tida boleh sesekali Clara juga harus berjalan jalan walaupun sudah berolahraga dengan pembimbing khusus ibu hamil tetapi tetap saja harus berjalan jalan.

David bangkit dari duduknya di tepi kasur itu lalu bergerak melangkahkan kakinya untuk membuka pintu kamar. Ternyata yang mengetuk pintu itu adalah sekretaris nya, Gilang, yang tampak terlihat berwajah panik namun tetap cool.

"Siapa sayang?" Tanya Clara penasaran yang wajah sang pengetuk pintu itu tak terlihat karna di tutupi punggu bidang David.

"Saya Nona," justru buka David lah yang menjawabnya tetapi malah sang pengetuk pintu itu yang menjawab Clara.

David memelototi Gilang yang menjawab Clara padahal Clara memanggil 'Sayang' yang seharusnya itu David kan, secara tak langsung Gilang di panggil Clara dengan sebutan 'Sayang' ini tidak bisa di biarkan.

"Masih ingin Di gaji?" Tanya David dengan ancamannya. Benar benar bossnya ini cemburuan sekali.

"Masih tuan," jawab Gilang dengan sopan.

"Itu, nyonya Ale dan tuan Adam datang tuan," lanjut Gilang dengan tujuannya yang sedari tadi ia bawa. Gilang sangat panik dengan datangnya orang tua boss nya ini karna pastinya akan terjadi perang dingin antara boss nya dan Tuan Adam.

Terakhir kali perang dingin antara boss nya dan Tuan Adam saja sudah bisa membunuh puluhan pelayan, jika terjadi lagi pasti akan lebih mengenaskan.

"Papi Mami datang?" Tanya David lagi memastikan.

Sedangkan Clara yang sedikit mendengar percakapan antara Gilang dan David seketika penasaran dan beranjak berdiri menghampiri David lalu menggandeng tangannya ber manja manja pada lengan tangan David, "Mami Papi datang, sayang?"  tanya Clara yang ikut penasaran.

"Benar, Tuan Adam dan Nyonya Ale datang dan sekarang sedang berada di ruang tengah menunggu sambutan dari tuan dan nyonya," jawab Gilang yang seakan menjawab pertanyaan Clara karna Clara lah yang terakhir kali menanyakan dan langsung di jawab Gilang.

David melebarkan matanya memelototi Sekertaris nya itu yang sedari tadi tak paham dengan ancaman secara tak langsung dari nya itu, "Masih ingin Gaji, Lang?" Tanya David yang lagi lagi penuh ancaman.

Memang David cemburuan tak hanya Gilang bahkan sebulan yang lalu ketika pengarah senam ibu hamil adalah laki laki David marah marah dan memecatnya, hampir saja gaji Gilang ikut terpotong.

"Sayang, sudahlah itu hal sepele," Clara yang seakan mengerti menenangkan David sesekali ber manja manja agar David tak begitu emosi menanggapinya.

"Baiklah, aku dan Clara akan segera ke ruang tengah," David akhirnya membiarkan kecemburuan nya itu mereda melihat Clara yang tampak imut bergelantungan di lengan tangan David.

Tangan Gilang diarahkan nya dengan sopan, "Silahkan, Tuan dan Nyonya."

David dan Clara melangkahkan kakinya menuju ke ruang tengah dan benar saja Papi maupun Mami David sudah berada di sana sambil ber duduk santai bermain tablet yang di pegang nya sedangkan maminya memainkan handphone yang ada fi genggamannya di temani segelas jus jeruk.

"Mi, Pi?" Panggil Clara yang meminta jawaban atas kehadirannya. Namun, sepertinya ini adalah kebebasan Clara karna jika Mami dan Papi David datang David tidak akan terus menerus mengurung Clara. Benar! Memang orang tua mengerti anaknya.

"Araa! Akhirnya mami liat menantu kesayangan mami, mami pikir kalian sedang bertengkar terakhir kali Ara pergi dari rumah tanpa ijin David," Ale sepertinya tampak khawatir.

"Ahh, mami, tidak apa apa kok tidak berantem dengan David, kita baik baik saja," Clara menenangkan ke khawatiran Ale sambil menatap  sinis memberi kode 'Ada apa apa'.

"Beneran?" Tanya Ale memastikan.

Clara berjalan menghampiri Mami David, duduk tepat di sebelah Mami David, "Tidak apa, Mi, David sangat baik kok."

"Tidak apa apa? Tetapi David sampai menyerang markas musuh?" Adam seperti sedang menanyakan meminta penjelasan. Sedangkan Clara tak tahu apa apa mengenai musuh David dan juga serang menyerang karna setau Clara selama ini David berada di sampingnya tidak pergi kemana mana jikapun pergi hanya ke kantor.

"Markas? Menyerang?" Clara ikut meminta penjelasan pada David yang sedang berdiri tak jauh dari nya.

"Iya, David menyerang markas musuh sampai tak bersisa termasuk pemimpinnya dan keluarga nya jika begitu kan memang ada baiknya tetapi David membunuh keluarga nya juga, anak tanpa dosa itu terbunuh," Ale justru yang menjelaskan panjang lebar pada keduanya, sedangkan Clara yang mendengar kata 'Anak Tanpa Dosa' seketika memegang perutnya yang sedikit buncit karna kehamilannya. Jangan sampai anaknya menanggung dosa orang tuanya.

"Sayang?" Clara menatap David meminta Jawaban yang tak kunjung terjawab tetapi tampaknya David menanggapinya dengan santai tidak ada keadaan panik ataupun takut sama sekali. Benar benar status Clara sebagai istri perlu di pertanyakan karna Clara merasa David tidak takut padanya malah Clara yang takut dengan David. Ia memang memegang andil pada hubungannya.

"Hm? Lalu kenapa?" Tanya David balik dengan santainya lalu ikut duduk di sofa bersebrangan dengan Clara dan maminya serta bersebelahan dengan Adam Papinya.

"Bukankah itu semua karna kamu, Sayang?" Lanjut David yang malah membalikkannya pada Clara. Apa maksudnya? Salahnya begitu? Semua pasti di salahkan pada Clara, semua.

Rasanya Clara ingin membantahnya habis habisan tetapi Clara tak buta kini ia sedang berada di mana ada Ayah dan Ibu mertuanya, Papi Adam Dan Mami Ale.

Clara tersenyum ke arah Mami dan Papi David, "Mami Papi, tidak ingin ber istirahat dulu? Setelah perjalanan jauh," tawar Clara yang mengalihkan pembicaraan nya pada David.

"Mami dan Papi tidak lelah kok,Ra. Mami penasaran aja kenapa kalian gak jadi honeymoon," Ale begitu to the pont dengan tujuannya datang ke mansion David.

Sepertinya memang kedua orang tua ini mengira Clara dan David sedang bertengkar tak heran jika di ingat ingat kembali Clara pergi begitu saja dengan cara mendadak dan membawa salah satu pelayan nya, Kety.

Tidak mungkin kan jika Clara menjawab ia tidak betah berada di mansion keluarga David terus menerus itu akan melukai hati kedua orang tua ini.

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now