EPS 25

6.9K 230 14
                                    

"Sayang, itu ada apa? Kau membawa pembunuh untuk membunuhku?" Tanya Clara yang sebenarnya panik dan sangat takut karna dirinya tak mau berurusan hal seperti ini apalagi yang bukan di negaranya sendiri. Bisa bisa dirinya kembali tanpa nama. Tidak tidak itu tidak akan terjadi.

"nemico della mia mafia²," jawab David. Clara yang semakin bingung hanya diam ia berharap dirinya tak akan mati disini jika memang akan ada perang dunia. Huhuhuhu.

"Disini saja jangan kemana mana, tutup lah telinga dan mata mu jika tak ingin melihat sesuatu yang akan membuat mu teringat seumur hidup mu," ujar David yang kemudian menuruni mobil yang ia dan Clara tumpangi sedangkan Clara kini benar benar ketakutan sebenarnya apa yang terjadi semenjak ia di Italy bodyguard yang mengelilingi nya sangatlah banyak.

Memang Clara di minta David untuk menutup mata dan telinganya. Namun, Clara sangat penasaran dengan apa yang terjadi ia membuang jaih jauh perkataan David untuknya tadi.

Clara melihat David dari mobil yang jauh dri posisi David menatap jelas David seperti sedang berbincang dengan pria yang ia ketahui pria yang menaiki mobil fi seberang nya. Mereka berbincang sambil menodongkan pistolnya ke arah berlawanan sedangkan para penjaga dengan bersamaan saling menodongkan pistol nya benar benar seperti yang ada di film pikir Clara. Tapi benar benar menegangkan jika benar seperti ini.

Tetapi sepertinya kemenangan akan ada di pihak David terlebih jumlahnya dengan jumlah lawan jauh berbeda jauh dengan lawan dirinya membawa setidaknya terhitung lebih dari dua puluh bodyguard yang David bawa sedangkan lawannya hanya sekitar lima orang saja dengan satu pemimpin tetapi sepertinya itu bukan pemimpin yang aslinya.

Clara sebenarnya sangat penasaran apa yang David katakan pada lawannya itu walaupun Clara tau pasti David tidak akan menggunakan bahasa yang biasa ia pakai dalam sehari hari tetapi bahasa negara ini bahasa Italy.

David setelah menodongkan pistol nya ke arah lawannya tanpa banyak bicara ia melayangkan isi pistol itu, melayangkan pelurunya ke kepala lawan. Clara benar benar ketakutan sekarang ternyata David melebihi apa yang telah Clara pikirkan. Dirinya masih baik tidak di bunuh. Sebaiknya Clara akan benar benar menurut dengan David atau tidak dirinya akan benar benar seperti pria yang David bunuh seperti itu.

David benar benar melayangkan pulurunya ke kepala lawan tanpa berdosa dan menyuruh para bodyguard nya agar membereskan itu tanpa tersisa bukti bukti. Kemudian David melangkahkan kakinya pada mobil yang tadi ia tumpangi dengan perempuan yang baru saja ia nikahi, perempuan yang baru saja menyandang status istrinya itu.

" Apa kau melihatnya? Mendengarnya?" tanya David yang sudah kembali duduk di samping jok mobil belakangnya. Clara terdiam sekarang dirinya keringat dingin setelah melihat apa yang terjadi. Seharusnya dirinya tak benar benar terjebak karena David. Harusnya ia benar benar nenerima Rico dan tak seharusnya ia disini. Ini salah dan salah.

"Di lihat dari respon mu sepertinya kamu melihat nya ya," lanjut David menyunggingkan senyumnya. Gila! Benar benar gila! Ia tersenyum setelah membunuh lima orang pria.

Clara menggeleng kan kepalanya ia benar benar takut dengan David sekarang. David menggerakkan badannya sedikit pun karna Clara yang sedang takut ia menggerakkan badannya seperti ingin menolak. Benar benar Clara masih shock dengan apa yang David lakukan.

David menyondongkan wajahnya ke arah telinga Clara lalu berbisik "Tenang saja aku tidak akan membunuhmu jika kau menurut, istriku," ucapnya penuh penekanan.

Benar benar semuanya salah, salah fia meminta bantuan David dan bukan Rico. Salahnya yang oada akhirnya disini, salahnya jika ia berusaha membatalkan kontrak yang membuat David marah dan kesal hingga mempercepat pernikahan nya seperti ini lalu menjebak Clara tanpa dosa.

Clara berdoa jika ditinya benar benar tidak akan bertahan lama dengan David, agar ia mudah lepas dan David tidak menginginkan nya kembali. Tenang hanya dua tahun Clara harus menahan penderitaannya selama dua tahun. Pasti itu akan menjadi hari yang panjang untuk dirinya.

Supir yang tadi mengendarai mobil, mulai melajukan mobilnya dengan hati hati. Sepertinya itu adalah hal biasa bagi supirnya terlihat tidak ada raut kaget maupun takut dari wajahnya. Atau jangan jangan memang hanya Clara lah yang baru mengetahui hal seperti itu.

David memegang dagu Clara dengan kasar. Padahal Clara hanya terdiam dengan keringat dinginnya tetapi masih saja membuat David kembali mengganggu nya. Mungkin saja Clara harus menuruti apa yang ia mau selama pernikahan kontrak ini berjalan agar ia bosan dan membuangnya dari situ Clara bisa mengajukan cerai.

Dagu Clara tersapu hingga Clara dapat menatap penuh wajah David setelah tak menatap David karena tingkah yang sangat menjijikkannya tadi, ia bersebelahan dengan David saja sudah takut terbunuh apalagi ia menatapnya secara langsung bukankah itu sama aja menantang David.

"Kau milik siapa?" Tanya David kasar dengan tangan yang masih memegang dagu Clara. Apa katanya? Milik? Memangnya Clara barang hingga memiliki pemilik. Memang David sangat gila.

"Kau kira aku barang," jawab Clara kasar, harusnya Clara tidak menjawab nya seperti itu cukup menurutinya saja sampai bosan.

"Berani ya? Bagaimana kabar ayah mu setelah ini ya," ancam David menyunggingkan senyumnya.

"Jangan bunuh dia!" Pekik Clara yang takut.

"Siapa yang akan membunuh? Dia keluarga ku kan ayah mertua ku," ucap David penuh penekanan, lagi lagi nadanya seperti menggoda, senyumnya yang terangkat sebelah membuktikan dirinya lah yang terancam. Mungkin David sedang PMS hari ini atau karna dirinya membahas Rico? Tetapi tidak mungkin juga ia akan seperti ini jika karna Clara membahas Rico. Toh, pernikahan ini pernikahan kontrak kan bukan nyata yang berdasarkan cinta tetapi berdasarkan kertas.

"Kau!" Clara sudah kehabisan kata kata dirinya benar benar bingung ingin merespon bagaimana David adalah musuh paling susah menurut nya.

"Bagaimana sayang? Kau milik siapa?" Tanya David lagi denga nada menggoda nya itu. Huft! Menyebalkan sekali David tak mau kalah dengan Clara begitu pun Clara sebenarnya dalam lubuk hatinya ia dangat gengsi untuk menjawabnya.

"Kau! Dasar Bastard!" Jawabnya dengan di akhiri sebuah hinaan. David tersenyum miring ia berhasil mendapatkan apa yang ia ingin dapatkan.

Supir yang mengendarai mobil itu tiba tiba terhenti pada mansion besar yang lagi lagi Clara di culik tanpa mengembalikan dirinya ke asal negaranya. Huhuhuhu, Clara sangat rindu negaranya terutama Suzan. Oh tidak, sepertinya Clara melupakan sesuatu. Apakah Suzan datang ke pernikahan nya? Jangan jangan? Clara harus segera menanyakan ini.

"Ayo keluar kita sudah sampai," ajak David yang sudah keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil bagian Clara. Mempersilahkan Clara untuk keluar dan berjalan beriringan untuk memasuki mansion yang ia akan singgahi.

"Kita dimana?" Tanya Clara yang penasaran.

"Kita ada di-"

💕💕

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Där berättelser lever. Upptäck nu