EPS 26

6.4K 235 11
                                    

"Ayo keluar kita sudah sampai," ajak David yang sudah keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil bagian Clara. Mempersilahkan Clara untuk keluar dan berjalan beriringan untuk memasuki mansion yang ia akan singgahi.

"Kita dimana?" Tanya Clara yang penasaran.

"Kita ada di rumah Llyod Yang baru saja menjadi keluarga mu," jawabnya penuh arti. Genggaman tangan Clara tak dia lepas masih saja menggandengnya menuntun nya untuk masuk.

"Disini ada grandma, grandpa, papi, mami, adik ku dan masih banyak lagi keluarga Llyod tinggal disini dan berkumpul menjadi satu," jelas David, Clara menyungging senyum. Clara merasa ia seperti benar benar menikah dengan di dasarkan cinta yang sedang memperhatikan suaminya tercinta menjelaskan struktur keluarga. Tetapi harapan nya kini musnah ia hanya di atas kertas dan lagi pun Clara sudah tak berharap kagi karena tingkah David yang tanpa dosa membunuh orang begitu saja.

"Keluarga mu bagaimana? Apakah menerima ku? Kan kau saja sudah di jodohkan dengan Aiira," tanya Clara bertubi tubi yang sebenarnya ingin memastikan bagaimana ia harus bersikap karena ia takut akan merusak suasana saja jika ia salah langkah.

" Keluarga ku sangat senang akhirnya aku mau menikah, mereka tidak mementingkan siapa yang akan aku nikahi karna aku di jodohkan dengan Aiira bukan karna mami papi ingin dari keiinginan mereka tetapi hanya ingin mengancam dan membuat ku cepat cepat mencari pasangan," jelasnya panjang lebar. Sepertinya sikap mengancamnya terun menurun dari orang tuanya, Clara kembali mencerna isi jawaban David.

Pintu mansion nya terbuka oleh penjaganya yang membukakan pintu mansion itu. Pintunya sangat besar membuat Clara sedikit minder dengan keluarga David yang sepertinya berlimpah.

Clara melihat sekeliling mansion nya yang tampak sepi, bukankah David mengatakan keluarga besar Llyod tinggal disini tetapi mengapa sangat sepi yang membuat Clara merasa hanya berdua dengan David.

David yang mengerti dengan perubahan raut wajah Clara yang tampak bingung dengan mencari cari oun mengerti bahwa Clara bingung ia tak melihat keluarga David satu pun.

"Mereka semua kan tadi ada di pesta pernikahan kita, sayang. Mereka masih disana karna memang pesta pernikahan masih berjalan tentunya tanpa pengantin. Aku membawamu kembali lebih cepat karna ada sesuatu yang mengharuskan seperti itu tapi aku tak bisa mengatakannya sayang," jelas David dengan panjang, padat, dan mudah dimengerti. Clara kembali berpikir dengan kejadian beberapa pria yang menghalangi mobilnya berjalan, apakah yang David maksud itu? Atau ada yang lain lagi.

"Mengapa tidak di pestanya saja? Aku masih merindukan ayah ku," balas Clara yang memang sangat merindukan ayahnya itu. Coba saja sekali saja David memberikan ia handphone tidak hanya Suzan ia akan menelpon ayahnya, Louis.

"Kan aku sudah bilang ada sesuatu yang tak bisa aku jelaskan," David mengulangi perkataan nya. Clara hanya diam menanggapinya kini dirinya berjalan menuju sofa ruang tengah milik David, terduduk renung disana. David mengikuti nya duduk di samping Clara sambil meregangkan dasinya yang menegang sejak upacara pernikahan di mulai.

Tak lama semenjak Clara duduk di sofa beberapa pelayan datang menghampiri nya dengan membawa satu botol wine serta dua wadah gelas. Pelayan itu menunduk hormat kepada David dan Clara. Padahal Clara tidak meminta oelayan tersebut membawakan wine tetapi wine itu lah yang datang sendiri atau jangan jangan ini bagian rencana David.

"Sepertinya mami papi akan lama kau minum saja dulu," ujar David mempersilahkan Clara untuk segera meminum aoa yang telah di siapkan para pelayan.

"Tidak ada mood untuk minum wine lagi pula aku lelah ingin tidur saja," balas Clara menolak secara halus dengan embel embel lelah ingin tertidur yang benar saja ia tak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

David menyunggingkan senyumnya " tenang tak ku beri obat perangsang lagi pula ini rumah keluarga ku bagaimana aku bisa berbuat sebejad itu di depan keluarga ku, sayang."

Clara memutarkan bola matanya sepertinya David bensr benar bisa membaca pikiran nya atau memang David benar benar telah mengenau dirinya.

"Kau mengundang Suzan juga?" Tanya Clara sambil meminum wine yang telah disiapkan para pelayan itu. Clara masih saja menanyakan siapa saja yang tadi di undang David karna Clara hanya melihatnya sekilas tak mungkin Clara akan melekat ingat. Namun, yang pastinya ia melihat keluarga David duduk di barisan paling depan dengan pancaran senyum yang semangat.

tetapi yang ia sadari adalah dirinya yang tak punya siapa siapa, hanya ayahnya lah yang ia punya. Ibunya? Telah meninggalkannya bahkan sejak Clara lahir ia tak sekalipun pernah melihat wajah ibunya dengan utuh dan nyata di depannya, hanya dsri foto foto yang tersisa.

"Aku pastinya mengundang Suzan. Dia ada di barisan paling depan bersama ayahmu," jawab David menjelaskan posisi Suzan. Setidaknya Clara menanyakan sekertarisnya, Suzan seorang wanita dan bukan laj pria yang ia tanyai seperti Rico yang pertama ia tanyai. Apa ini yang namanya cemburu? Yang dirasakan David sekarang ini. Tetapi David kemudian menepis jauh jauh pikiran itu, untuk aoa dia cemburu toh ini bukan pernikahan yang benaran adanya tetaoi hanya kontrak di atas kertas ya wakau David memang menyukainya dan ingin melihatnya memilikinya sepanjang waktu tanpa adanya batas waktu.

Clara berharap keluarga David akan menerimanya dengan tangan terbuka terlebih Clara tak tahu harus bagaimana bersikap dengan kata keluarga karena Clara tak pernah tau bagaimana rasanya mempunyai keluarga yang lengkap.

"Kenaoa kau tak mengajaknya bersama ku?" Tanya Clara yang benar benar merindukan sosok Suzan perhatian, menemaninya curhat, menyelesaikan semua masalah dan masih banyak lagi jasa jasa yang ia kekuarkan hingga Clara lupa dengan sosok yang dia impikan sosok ibu.

"Nanti kita akan balik dN kau akan cepat bertemu dengan Suzan sementara ini aku tak bisa mempertemukan kalian," jawab David. Clara bingung mengapa setiap kali ada sesuatu yabg tak bisa dan juga tak bisa menjelaskannya kenapa dan ada apa.

" Sepertinya keluarga ku akan lama sekali karena ini pesta yang pastinya akan sampai malam sekali atau bahkan sampai pagi. Kau ingin istirahat dulu?" David menawarkan Clara untuk tidur karena ia melihat Clara sepertinya sudah sangat lelah dengan aktivitas yang mendadak dan tanpa persiapan seperti tadi.

Clara menganggukan kepalanya mantap memang dirinya sangatlah lelah. Raganya lelah dan juga pikirannya sangat lelah benar benar hari yang melelahkan. David menuntun Clara menuju kamar miliknya sambil menggandeng lembut tangan itu.

"Ini kamar mu?" Tanya Clara yangg tersenyum simpul melihat isi kamarnya. Sepertinya ini kamar David ketika dulu masih kecil. Ia dapat melihat foto foto masa kecilnya yang tergeletak terpajang pada dinding kamarnya. Tak lupa hiasan mainan mobil mobil ya yang terpajang di laci laci yang terbuka.

💕💕

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now