Pangeran Berdarah Campuran; 8 [✓]

1.7K 187 58
                                    

Sangat letih, namun senang dengan hasil kerja semalam, Harry menceritakan kepada aku, Ron dan Hermione segalanya yang terjadi selama pelajaran Mantra paginya setelah lebih dulu memantrai mereka yang fuduk paling dekat mereka dengan mantra Muffliato. Aku sangat terkesan oleh caranya memancing kenangan dari Profesor Slughorn dan benar-benar terpana ketika Harry memberitahu aku dan yang lainnya tentang Horcrux-Horcrux Voldemort dan janji Profesor Dumbledore untuk mengajak Harry, jika dia menemukan Horcrux lagi.

"Wow," Kataku, setelah akhirnya Harry selesai menuturkan segalanya. Aku melambai-lambaikan tongkat sihirku asal-asalan ke arah langit-langit tanpa sedikit pun menyadari apa yang sedang dilakukannya. "Wow. Kau benar-benar akan pergi dengan Profesor Dumbledore ... dan mencoba menghancurkan ... wow."

"Cassandra, kau membuat salju turun," Kata Hermione sabar, menangkap pergelangan tanganku dan menjauhkan tongkatku dari langit-langit, dari mana, betul saja, salju besar-besar mulai turun.

"Oh, maaf."

Beberapa hari menjelang pertandingan melawan Ravenclaw, aku dan Harry berjalan berduaan untuk makan malam dari ruang rekreasi. Ron baru saja berlari ke toilet terdekat untuk muntah lagi, dan Hermione bergegas menemui Profesor Vector tentang kesalahan yang dia pikir mungkin dibuatnya dalam esai Arithmancy-nya. Lebih karena kebiasaan daripada alasan lain, aku dan Harry berjalan memutar melewati koridor di lantai tujuh, Harry juga mengecek Peta Perampok-nya sambil berjalan.

"Malfoy di toilet cowok, dia temani oleh Myrtle." Kata Harry.

"Lalu kau mau--hei! Harry!" Aku berteriak memanggil Harry karena Harry langsung berlari, tak segan-segan aku mengikutinya.

"Astaga! Kenapa dia sekarang jadi terobsesi pada Malfoy?" Aku menggerutu suram sambil terus mengikuti Harry dari belakang menuruni tangga pualam dan aku bisa lihat Harry menempelkan telinganya pada pintu.

Aku bergegas mendekatinya saat Harry telah membuka pintu toilet cowok, Malfoy sedang berdiri membelakangi pintu, kedua tangannya mencengkeram kanan-kiri wastafel, kepalanya yang berambut pirang menunduk.

"Jangan menangis," Bujuk Myrtle mendayu dari salah satu bilik. "Jangan menangis ... ceritakan padaku apa yang salah ... aku bisa membantumu ...."

"Tak ada yang bisa membantuku," Kata Malfoy. Seluruh tubuhnya gemetar. "Aku tak bisa mengerjakannya ... tak bisa ... percuma saja ... dan kalau aku tidak segera menyelesaikannya ... dia bilang dia akan membunuhku ...."

Dan aku menyadari, dengan shock luar biasa besar sehingga membuatku terpaku di tempat, bahwa Malfoy sedang menangis, betul-betul menangis, air mata bercucuran di wajahnya yang pucat, menetes di wastafel kotor. Malfoy terisak dan menahan napas dan kemudian, dengan bergidik keras, mengangkat mukanya memandang cermin retak, melihat aku dan Harry menatapnya dari atas bahunya.

Malfoy berputar, mencabut tongkat sihirnya. Secara refleks Harry mencabut tongkat sihirnya sendiri. Serangan Malfoy meleset beberapa senti, menghancurkan lampu di dinding di sampingku. Harry melempar dirinya menyamping sementara aku mengambil langkah mundur.

"Levicorpus!" Kata Harry, namun Malfoy memblokir kutukan itu dan mengangkat tongkat sihirnya untuk menyerang lagi.

"Hei! Hentikan!" Aku berusaha menghentikan mereka, tapi salah satu mantra dari Malfoy membuatku terpental kebelakang dan menabrak dinding dengan keras.

Aku meringis sambil berdiri bangkit, terdengar dentuman keras dan tempat sampah di belakang Harry meledak. Harry mencoba Kutukan Kaki Terkunci yang memantul dari dinding dibelakang telinga Malfoy dan menghancurkan tangki air di bawah Myrtle. Myrtle memekik keras. Air mengguyur ke mana-mana dan Harry terpeleset ketika Malfoy, wajahnya tegang, berseru, "Cruci--"

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now