Orde Phoenix; 11

1.1K 192 0
                                    

"Kalian tidak tahu seperti apa rasanya! Kalian ... Tak satupun dari kalian ... Kalian belum pernah menghadapinya, bukan? Kalian kira cuma menghapal sejumlah mantera dan melemparkannya kepada dia, seperti saat kalian dalam kelas atau apapun? Sepanjang waktu kalian yakin kalian tahu tak ada yang menghalangi antara diri kalian dengan kematian kecuali otak atau nyali kalian sendiri atau apapun seperti kalian bisa berpikir jernih kalau kalian tahu kalian sekitar satu nanodetik dari dibunuh, atau disiksa, atau menyaksikan teman kalian mati, mereka tidak pernah mengajarkan itu di kelas, seperti apa menghadapi hal-hal seperti itu dan kalian bertiga duduk di sana bertingkah seperti aku anak kecil yang pintar karena berdiri di sana, hidup, seperti Diggory bodoh, seperti dia mengacaukan, kalian tidak mengerti, itu bisa saja sama mudahnya terjadi padaku, pasti terjadi kalau Voldemort tidak membutuhkan--"

"Kami tidak mengatakan yang seperti itu, sobat," Kata Ron, terlihat terperanjat. "Kami tidak mengejek Diggory, kami tidak, kau menangkap ujung yang salah dari--" Ron melihat tanpa daya kepada Hermione, yang wajahnya tercengang.

"Harry," Kata Ron, takut-takut, "Tidakkah kau lihat? Ini ... Ini persisnya mengapa kami perlu kamu ... Kami perlu tahu seperti apa ... Menghadapi dia ... menghadapi V-Voldemort."

Harry masih bernapas keras, dia terbenam kembali ke kursinya, "Pikirkan tentang itu," Kata Hermione pelan. "Kumohon?" Dan Harry mengangguk.

Hermione tidak menyebut-nyebut tentang Harry memberi pelajaran Pertahanan terhadap Ilmu Hitam lagi selama dua minggu penuh setelah usul awalnya. Detensi Harry dengan Umbridge akhirnya selesai, Ron sudah melakukan empat kali latihan Quidditch lagi dan tidak diteriaki selama dua latihan terakhir; dan kami berempat telah berhasil menghilangkan tikus kami dalam Transfigurasi, aku dan Hermione bahkan sudah maju ke menghilangkan anak-anak kucing, sebelum subyek itu dibahas lagi, pada suatu malam liar yang berangin kencang di akhir bulan September, ketika kami berempat sedang duduk di perpustakaan, sambil mencari bahan ramuan untuk Profesor Snape.

"Aku ingin tahu," Hermione berkata tiba-tiba, "Apakah kau sudah memikirkan tentang Pertahanan terhadap Ilmu Hitam lagi, Harry."

"Tentu saja," Kata Harry menggerutu, "Tidak bisa melupakannya, bukan, dengan nenek sihir itu yang mengajar kita--"

"Maksudku ide yang dimiliki Ron dan aku--" Ron memberinya semacam pandangan khawatir yang mengancam. Dia merengut kepadanya, "Baiklah! Ide yang kumiliki, kalau begitu tentang kau mengajari kami."

Harry tidak menjawab seketika sedangkan tangannya sibuk membalik halaman Anti-Bisa Asia, Ron menatap padaku, aku yang menangkap tatapannya hanya mengendikkan bahu.

"Yah," Katanya pela-pelan, "Aku--aku sudah memikirkannya sedikit."

"Dan?" Kata Hermione dengan bersemangat.

"Aku tak tahu," Kata Harry, matanya memandang padaku.

"Aku akan ikut jika kau ikut. Itu saja." Jawabku.

"Kukira itu ide bagus dari awal," Kata Ron, yang tampak lebih berminat bergabung ke dalam percakapan ini sekarang, dan aku lihat Harry bergerak tidak nyaman dikursinya.

"Kau mendengar apa yang kukatakan tentang banyak yang berhubungan dengan keberuntungan, bukankah begitu?"

"Ya, Harry," Kata Hermione dengan lembut, "Tapi tetap saja, tidak ada gunanya berpura- pura kau tidak pandai dalam Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, karena kau memang pandai. Kau adalah satu-satunya orang tahun lalu yang bisa melawan Kutukan Imperius sepenuhnya, kau bisa menghasilkan Patronus, kau bisa melakukan semua hal yang tidak bisa dilakukan penyihir-penyihir dewasa, Viktor selalu bilang--"

Ron memandang ke arah Hermione begitu cepat sehingga dia kelihatannya telah membuat lehernya keseleo. Sambil menggosoknya, dia berkata, "Yeah? Apa yang dikatakan Vicky?"

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now