Orde Phoenix; 14

984 163 14
                                    

"Tidak satu lagi!" Seru Profesor McGonagall dengan keras.

Umbridge masih tersenyum. "Nyatanya, Minerva, Andalah yang membuatku melihat bahwa kita perlu amandemen lebih lanjut ... Anda ingat bagaimana Anda melangkahiku, ketika aku tidak rela membiarkan tim Quidditch Gryffindor dibentuk kembali. Bagaimana Anda membawa kasus itu kepada Dumbledore, yang bersikeras bahwa tim itu diizinkan bermain? Well, sekarang, aku tidak akan melakukan itu. Aku menghubungi Menteri seketika, dan beliau sangat setuju denganku bahwa Penyelidik Tinggi punya kekuasaan untuk menghilangkan hak-hak khusus para murid, atau dia maksudnya, aku akan punya lebih sedikit kekuasaan daripada para guru biasa! Dan Anda lihat sekarang, bukan, Minerva, betapa benarnya aku berusaha menghentikan tim Gryffindor dibentuk kembali? Amarah yang mengerikan ... ngomong-ngomong, aku sedang membacakan amandemen kita ... hem, hem ... ‘Penyelidik Tinggi mulai sekarang memiliki kekuasaan tertinggi terhadap semua hukuman, sanksi dan penghilangan hak-hak khusus yang berhubungan dengan murid-murid Hogwarts, dan kekuasaan untuk mengubah hukuman-hukuman, sanksi dan penghilangan hak-hak khusus tersebut yang mungkin telah diperintahkan oleh para anggota staf yang lain’. Tertanda, Cornelius Fudge, Menteri Sihir, Order of Merlin Kelas Pertama ...."

Dia menggulung perkamen itu dan meletakkannya kembali ke dalam tas tangannya, masih tersenyum. "Jadi ... kukira aku akan harus melarang yang dua ini dari bermain Quidditch selamanya."

"Melarang kami dari bermain Quidditch ... Selamanya?" Ulang Harry pelan.

"Ya, Mr. Potter, kukira larangan bermain seumur hidup akan berhasil. Mr. Potter dan Mr. Weasley. Dan kukira, agar amannya, kembaran pria muda ini harus dihentikan juga, kalau para anggota timnya tidak menahan dia, aku merasa yakin dia pasti telah menyerang Mr. Malfoy muda juga. Sedangkan untuk Miss Aldrich, aku lihat dia mencoba menghentikan Mr. Potter dan Mr. Weasley." Untuk sesaat, aku menyukai Umbridge. "Tapi aku juga melihat jika Miss Aldrich ingin menyerang Mr. Malfoy juga, karena itu aku akan melarangnya bermain selama dua tahun. Aku mau sapu-sapu mereka disita, tentu saja; aku akan menyimpannya dengan aman di dalam kantorku, untuk menjamin tidak ada pelanggaran dari laranganku. Tapi aku tidak bersikap tak masuk akal, Profesor McGonagall."

Sambil berpaling kembali kepada Profesor McGonagall yang sekarang sedang berdiri diam seolah-olah terpahat dari es, sambil menatapnya. "Sisa tim yang lain boleh terus bermain, aku tidak melihat tanda-tanda kekerasan dari mereka. Well ... selamat sore kepada kalian." Dan dengan tampang kepuasan penuh, Umbridge meninggalkan ruangan, menyisakan keheningan mengerikan diantara kami.

•••••

Desember tiba, membawa lebih banyak salju dan tumpukan PR untuk murid-murid kelas lima. Tugas-tugas prefek Ron dan aku juga semakin berat sementara Natal mendekat. Kami dipanggil untuk mengawasi pendekorasian kastil, untuk mengawasi anak-anak kelas satu dan kelas dua yang menghabiskan masa istirahat mereka di dalam karena dingin yang menusuk dan untuk berpatroli di koridor-koridor dalam regu-regu bersama Mr. Filch, yang curiga bahwa semangat liburan mungkin memperlihatkan diri dalam berjangkitnya duel penyihir.

Aku dan Harry tiba lebih awal di Ruang Kebutuhan untuk pertemuan DA terakhir sebelum liburan.

"Halo," Suara samar, Lovegood sambil memandang berkeliling pada sisa-sisa dekorasi, berkata kepada Harry, "Ini bagus, apakah kau memasangnya?"

"Tidak," Kata Harry, "Dobby si peri-rumah."

"Mistletoe," Kata Lovegood sambil melamun, menunjuk ke rumpun besar beri putih yang diletakkan hampir di atas kepala Harry. Dia melompat dari bawahnya. "Pemikiran bagus," Kata Luna dengan sangat serius. "Sering ditinggali oleh Nargle."

Aku dan Harry terselamatkan dari keharusan bertanya apa itu Nargle oleh kedatangan Angelina, Katie dan Alicia. Mereka bertiga semuanya terengah-engah dan terlihat sangat kedinginan.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now