Cassandra Aldrich [✓]

Piala Api; 2

"Dan sekarang, tanpa banyak komentar, saya perkenalkan ... Maskot Tim Nasional Bulgaria!" Bagian kanan stadion, yang merupakan lautan warna merah, bersorak riuh.

Alegra mencodongkan badannya kedepan, "Veela!" Dia lalu menoleh padaku, "Jangan lupa pukul aku, Cass!"

Namun seratus Veela sekarang melayang memasuki lapangan, Veela adalah perempuan, perempuan cantik, hanya saja mereka bukan--mereka tak mungkin manusia, kulit mereka bercahaya seperti bulan, dan rambut mereka melambai ke belakang tanpa tiupan angin--tetapi kemudian musik mulai berbunyi, aku lihat Alegra bangkit dari kursinya, diikuti oleh Paman Alfred.

"Al? Paman Alfred?" Kataku, Veela itu menari semakin cepat, dan aku langsung menarik Alegra juga Paman Alfred saat mereka akan meloncat ke tengah lapangan, aku bergumam minta maaf sebelum akhirnya memukul Alegra dan juga Paman Alfred.

Musik berhenti, jeritan-jeritan marah memenuhi stadion, penonton tak ingin Veela-veela pergi, Alegra mengerjapkan matanya, tampak linglung, begitu juga dengan Paman Alfred.

"Dan sekarang, silakan angkat tongkat kalian, untuk maskot tim Nasional Irlandia!" Saat berikutnya, sesuatu seperti komet besar hijau meluncur ke dalam stadion, komet itu mengelilingi stadion sekali, kemudian terbelah menjadi dua komet lebih kecil, masing-masing melesat ke tiang gawang. Tiba-tiba pelangi melengkung menghubungkan dua ujung lapangan, menghubungkan dua bola cahaya, penonton ber-ooooh dan aaaah, seperti kalau menonton pertunjukan kembang api, sekarang pelangi memudar, dan kedua bola cahaya bergabung menjadi satu lagi, membentuk shamrock besar berpendar-pendar, yang mengangkasa lalu terbang di atas tribun seraya mencurahkan hujan emas.

"Dan sekarang, para penonton, sambutlah tim Quidditch Nasional Bulgaria! Dimitrov! Ivanova! Zograf! Levski! Vulchanov! Volkov! Daaaaan Krum!" Sosok-sosok berjubah merah menaiki sapunya, gerakannya begitu cepat hingga cuma seperti bayangan samar, melesat ke lapangan dari pintu masuk dibawah, disambut sosok riuh para suporter Bulgaria.

"Dan sambutlah juga tim Quidditch Nasional Irlandia! Menampilkan Connoly! Ryan! Troy! Mullet! Moran! Quigley! Daaaaan Lynch!" Tujuh bayangan hijau samar melesat ke dalam lapangan, aku memutar putaran kecil di sisi Omniocular dan melambatkan gerak para pemain sampai aku bisa membaca kata 'Firebolt' pada masing-masing sapu mereka, dan melihat nama mereka dibordir dengan benang perak di punggung masing-masing.

"Dan ini, jauh-jauh datang dari Mesir, wasit kita, Ketua Asosiasi Quidditch Internasional yang terkenal, Hassan Mostafa!"

Penyihir kecil kurus, dengan kepala botak total dengan kumisnya yang lebat, memakai jubah emas murni untuk menandingi stadion sepertinya, berjalan masuk ke lapangan, peluit perak menyembul dari bawah kumisnya, tangannya yang satu menenteng kotak besar, dan tangan lainnya membawa sapunya. Aku memutar putaran Omniocular kembali ke normal, memandang tajam-tajam ketika Wasit Mostafa menaiki sapunya dan menendang kotaknya sampai terbuka-empat bola melesat ke udara; Quaffle merah, dua Bludger hitam, dan Snitch Emas kecil bersayap. Seiring tiupan nyaring peluitnya, Wasit Mostafa melesat ke angkasa, mengikuti bola-bola itu.

"Pertandingan, muuuuulai!" Teriak pembawa acara, "Dan bola ditangan Mullet! Troy! Moran! Dimitrov! Kembali ke Mullet! Levski! Moran! Troy gol!" Dan stadion bergetar dengan tepukan tangan dan sorakan, "Sepuluh nol untuk Irlandia!"

Dan dalam waktu sepuluh menit, Irlandia sudah mencetak gol dua kali lagi, mengubah skor menjadi tiga puluh-nol dan menyebabkan teriakan dan tepukan gegap gempita dari para suporter berjubah hijau, pertandingan bertambah cepat, tetapi semakin brutal, Volkov dan Vulchanov, Beater Bulgaria, memukul Bludger sekuat tenaga ke arah Chaser-chaser Irlandia, dan mulai berhasil mencegah mereka menggunakan gerakan-gerakan terbaik mereka, dua kali mereka dipaksa menyebar, dan akhirnya Ivanova berhasil menerobos barisan mereka, menembus Keeper Ryan, dan mencetak gol pertama Bulgaria