Piala Api; 16

1.6K 273 36
                                    

"Apakah kau tak akan mengajakku dansa sama sekali?" Padma Patil menanyai Ron.

"Tidak," Jawab Ron, masih memandang Hermione. "Bagus," Tukas Padma. Dia berdiri dan bergabung bersama Parvati dan anak Durmstrang.

"Apa yang telah kau lakukan?" Kataku, Ron memandangku sama seperti dia memandang pada Hermione, "Apa? Kau juga mau membentakku karena aku telah pergi bersama dengan musuh Harry?"

"Dimana Herm-ayon-nini?" Terdengar suara bertanya. Krum baru saja tiba membawa dua gelas Butterbeer.

"Mana kutahu," Jawab Ron ketus hampir berteriak, "Kehilangan dia, ya?" Krum tampak cemberut lagi.

"Ronald!" Kataku membentak Ron, Ron memandang padaku sebelum akhirnya membuang mukanya, aku menoleh menatap pada Krum yang masih cemberut.

"Krum," Kataku, Krum memandangku, "Hermione tadi berjalan kearah lantai dansa, kau bisa mencarinya disana." Krum mengangguk, dia berterimakasih sebelum akhirnya berjalan menuju lantai dansa.

Aku memandang Ron sengit sebelum akhirnya pergi menjauh dan kembali mendekat pada Diggory, Diggory memilih untuk diam, tidak menanyaiku tentang apa yang baru terjadi tadi, dan selanjutnya dia menanyaiku tentang hal-hal umum.

"Ingin keluar?" Tanya Diggory pelan, aku menggeleng, "Tidak, maaf."

"Tidak apa." Katanya lagi, Diggory lalu menuntunku menuju meja dan kami duduk berdua, menyaksikan bagaimana orang-orang berdansa, aku merasakan tangan Diggory memegang tanganku, dan aku membalas memegangnya.

Alegra keluar dari lantai dansa, wajahnya berseri-seri dan cewek yang memegang tangan Alegra tampak sekali jika dia bahagia, Alegra dan Katie mendekat padaku dan Diggory, mendudukan diri mereka sendiri dihadapanku dan Diggory.

"Menyenangkan?" Tanyaku pada Alegra, Alegra mengangguk antusias, "Sangat," Katanya, dan dia menoleh pada Katie, "Ya, kan, Katie?

Katie mengangguk dengan malu, aku menyeringai, "Oh, jadi, apa kalian sudah resmi?" Katie terdiam dan terlihat malu, aku memandang pada Alegra, dia tersenyum menyeringai padaku juga.

"Aku akan menanyakan hal yang sama, apa kau dan Cedric sudah resmi?" Kata Alegra, matanya memandang pada tanganku dan Diggory yang bertautan, dan tiba-tiba saja wajahku memanas entah untuk yang keberapa kalinya.

Alegra tertawa dihadapanku, "Seru saat melihat kau memerah, Cass."

"Berisik, Al!" Kataku membentak, aku makin menundukkan wajahku, dan sekarang terdengar kikikkan pelan Katie, dan tiba-tiba saja Diggory makin memegang tanganku erat, aku menoleh padanya, dia tersenyum padaku, senyuman yang sangat lembut.

Telingaku mendengar siulan keluar dari mulut Alegra, dia pasti ingin menggodaku lagi, aku memutar bola mataku malas, "Diggory, kita keluar saja."

"Ehh, baiklah." Sahut Diggory, dia bangkit bersamaan denganku, kami keluar dari Aula, berjalan ke Aula Depan. Pintu depan terbuka, dan cahaya peri-peri yang beterbangan di kebun mawar berkelap-kelip ketika kami menuruni undakan. Kami berdua dikelilingi semak-semak, jalan setapak ornamental yang berkelok-kelok, dan patung-patung batu besar. Aku bisa mendengar gemercik air, yang kedengaran seperti air mancur. Di sana sini tampak orang-orang duduk di bangku berukir. Aku dan Diggory berjalan menyusuri salah satu jalan setapak yang berkelok menembus semak-semak mawar, dan mataku melihat samar-samar dua orang yang sedang berciuman.

Aku berbalik secara tiba-tiba dan tak sengaja menabrak dada Diggory, sedetik kemudian aku langsung membekap mulut Diggory dengan tanganku, karena dia tadi ingin berbicara, aku mendorong Diggory kebelakang, masih dengan tanganku yang membekap mulut Diggory dan tentu saja Diggory melihatku dengan keheranan, "Shhh!" Aku mendesis pelan.

Cassandra Aldrich [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang