Orde Phoenix; 10

1K 182 11
                                    

"Sekarang," Kata Umbridge, sambil memandang Profesor Trelawney, "Anda telah berada dalam pos ini berapa lama, tepatnya?"

Profesor Trelawney cemberut kepadanya, dengan lengan disilang dan bahu dibungkukkan seakan-akan ingin melindungi dirinya sebaik mungkin dari penghinaan berupa inspeksi ini. Setelah jeda sebentar di mana dia tampaknya memutuskan bahwa pertanyaan itu tidak menghina sehingga dia bisa mempunyai alasan untuk mengabaikannya, dia berkata dengan nada yang penuh kebencian, "Hampir enam belas tahun."

"Cukup lama," Kata Profesor Umbridge, sambil mencatat ke papan jepitnya. "Jadi, Profesor Dumbledore yang menunjuk anda?"

"Itu benar," Kata Profesor Trelawney singkat. Umbridge mencatat lagi.

"Dan anda adalah cucu buyut dari Peramal terkenal Cassandra Trelawney?" Tanya Umbridge lagi, dan aku memandang ngeri pada Profesor Trelawney

"Kau peramal, Cassandra?" Kata Ron, dia dan Harry terkikik disebelahku, aku mendengus, "Tutup mulutmu, Ron, ini Cassandra yang berbeda."

"Ya," Kata Profesor Trelawney, sambil mengangkat kepalanya sedikit.

Mencatat lagi ke papan jepit. "Tapi kukira, betulkan kalau saya salah, bahwa anda adalah orang pertama dalam keluarga anda semenjak Cassandra yang memiliki Penglihatan Kedua?"

"Hal-hal ini sering melompati err--tiga generasi," Kata Profesor Trelawney. Senyum Profesor Trelawney yang mirip katak melebar.

"Tentu saja," Katanya dengan manis, sambil mencatat lagi. "Kalau begitu anda bisa meramalkan sesuatu untukku?" Dan dia memberikan pandangan bertanya, masih sambil tersenyum.

Profesor Trelawney menjadi kaku seolah-olah tidak bisa mempercayai telinganya. "Saya tidak mengerti," Katanya, sambil mencengkeram syal di sekitar lehernya yang kurus.

"Saya ingin Anda membuat ramalan untuk saya," Kata Umbridge dengan sangat jelas.

Aku, Harry dan Ron bukan satu-satunya orang yang sekarang mengamati dan mendengarkan diam-diam dari balik buku. Sebagian besar dari kelas itu sedang menatap terpaku kepada Profesor Trelawney ketika dia bangkit berdiri, manik-manik dan gelangnya berbunyi.

"Mata Dalam tidak melihat menuruti perintah!" Kata Profesor Trelawney dengan nada tersinggung.

"Saya mengerti," Kata Umbridge dengan lembut, sambl mencatat lagi ke papan jepitnya.

"Aku ... tapi ... tapi ... tunggu!" Kata Profesor Trelawney tiba-tiba, dalam usahanya dengan suara halusnya yang biasa, walaupun efek mistis dirusak oleh caranya bergetar karena marah. "Ku ... Kukira aku memang melihat sesuatu ... Sesuatu yang menyangkut Anda ... Kenapa, aku merasakan sesuatu ... Sesuatu yang kelam ... Suatu bahaya maut ...." Profesor Trelawney menunjuk dengan jari bergetar kepada Umbridge yang terus tersenyum lembut kepadanya, dengan alis terangkat.

"Aku takut ... Aku takut kalau Anda berada dalam bahaya maut!" Profesor Trelawney menyelesaikan dengan dramatis. Ada jeda. Umbridge memandangi Profesor Trelawney.

"Benar," Katanya dengan lembut, sambil mencoret-coret ke papan jepitnya sekali lagi. "Kalau itu benar-benar yang terbaik yang bisa Anda lakukan ...." Dia berpaling, meninggalkan Profesor Trelawney terpaku di tempat, dadanya turun naik. Aku, Harry saling pandang dengan Ron dan tahu bahwa kami sedang memikirkan hal yang persis sama dengan; kami bertiga tahu Profesor Trelawney adalah penipu tua, tetapi di sisi lain, kami sangat membenci Umbridge sehingga kami sangat bersimpati di sisi Profesor Trelawney, itu sampai dia berjalan menuju kami beberapa detik kemudian.

"Yah," Katanya sambil menjentikkan jari-jari panjangnya di bawah hidungku dengan kecepatan tidak biasa. "Mari kulihat awal yang telah kau buat di diari mimpimu."

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now