Orde Phoenix; 2

1.4K 234 3
                                    

Ron tertawa kosong. "Percy dan Dad bertengkar. Dia benar-benar mengamuk. Dia bilang banyak hal yang mengerikan. Dia  bilang dia telah bertarung melawan reputasi jelek Dad semenjak dia bergabung dengan Kementerian dan bahwa Dad tidak punya ambisi dan itulah sebabnya kami selalu kau tahu--tidak punya banyak uang, maksudku--"

"Apa?" Kataku tidak percaya, ketika Ginny membuat suara seperti seekor kucing marah.

"Aku tahu," Kata Ron dengan suara rendah. "Dan semakin buruk. Dia bilang Dad idiot karena mengikuti Dumbledore, bahwa Dumbledore menuju masalah besar dan Dad akan jatuh bersamanya, dan bahwa dia, Percy, tahu di mana kesetiaannya berada yaitu bersama Kementerian. Dan kalau Mum dan Dad akan menjadi pengkhianat bagi Kementerian dia akan memastikan bahwa semua orang tahu dia tidak bersama keluarga kami lagi. Dan dia mengemas tas-tasnya malam itu juga dan pergi. Dia sekarang tinggal disini, di London."

"Aku tak percaya Percy bisa bilang begitu." Kataku pelan, memikirkan bagaimana perasaan Mrs. Weasley setelah menerima perkataan menyakitkan dari Percy.

"Kukira kita lebih baik tanpa dia." Kata George, dengan tampang jelek yang tidak seperti biasanya.

Pintu berdebam terbuka, disana berdiri Mrs. Weasley yang memandangi kami dengan mata berkilat galak, "Apa yang kalian lakukan? Tidur!"

"Tapi Mum, Cassandra ingin--"

"Kalian bisa melanjutkannya besok! Tidur! Sekarang!" Kata Mrs. Weasley lagi, dia berbalik dan menutup pintu, membuat kami saling berpandangan dalam keheningan, lalu aku tersadar saat bunyi plop terdengar dan hilangnya Fred dan juga George, mereka ber-Disapparate, Harry dan Ron bangkit, menuju pintu dan keluar, menyisakan aku, Hermione dan Ginny.

"Jadi kita tidur disini?" Kataku pelan, memandang berkeliling pada kamar itu sementara Hermione mengangguk kecil, dia sudah menempatkan dirinya dalam balik selimut sementara Ginny mendekatinya dan tidur disebelahnya, aku menghela nafas, membaringkan tubuhku dan menempatkan kepalaku dalam bantal yang agak keras, aku ramal leherku akan sakit keesokan harinya.

"--ssie! Cassie!" Aku mengernyit tak nyaman, suara itu mengganggu tidurku, mataku terbuka dan aku lihat Fred dan juga George sedang menatapku, "Ini sudah pagi!" Kata George cerah, menaruh tangannya dikedua pipiku dan menepuknya pelan.

"Aku bangu--ouch! George, itu sakit!" Ucapku spontan saat George mencubit pipiku, Fred dan George tertawa sedangkan aku hanya mendengus pelan sambil memegangi bekas tempat cubitan George. Aku bangun dari tidurku, dan aku juga lihat Hermione yang tengah berusaha membangunkan Ginny dikasur sebelah, "Ayo turun, kita makan." Kata Fred, berdiri bangkit dari kasur bersamaan dengan George dan mereka berdua segera hilang dari pandanganku.

Aku turun dari kasur, kepalaku sedikit pusing dan leherku sakit, sudah kuduga, aku menunggu Hermione dan Ginny, Ginny kelihatan masih mengantuk sekali jika dilihat dari bagaimana cara dia menguap, dan Hermione sudah tampak segar, kemudian, aku, Hermione, Ginny menuruni tangga menuju dapur, yang sudah berisi Keluarga Weasley, Harry, Sirius, Tonks dan juga Profesor Lupin. Aku mengambil tempat disebelah Harry, semuanya masih menunggu masakan Mrs. Weasley.

"Fred! George! Jangan pakai sihir! Bawa saja!" Mrs. Weasley berkata keras saat Fred dan juga George telah menyihir sekuali besar masakan sup rebusan, sebuah teko besi Butterbeer dan sebuah papan pemotong roti kayu yang berat, lengkap dengan pisau, meluncur di udara menuju mereka. Sup rebusan itu tergelincir sepanjang meja dan berhenti persis sebelum ujung meja, meninggalkan bekas bakar hitam yang panjang di permukaan kayu; teko Butterbeer jatuh dengan suara keras, menumpahkan isinya ke mana-mana; pisau roti jatuh dari papan dan mendarat, dengan ujung yang tajam di bawah dan bergetar tidak menyenangkan, persis di tempat tangan kanan Sirius berada beberapa detik sebelumnya.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now