Orde Phoenix; 9

1K 185 2
                                    

•••••

Aku dan tim Quidditch Gryffindor sedang dalam perjalanan menuju menara Gryffindor pada Jumat sore yang hampir malam, kami baru saja menguji coba Keeper, dan Ron terpilih, dengan cukup latihan, aku yakin Ron akan baik-baik saja, sementara yang lainnya, Vicky Frobisher dan Geoffrey Hooper terbang lebih bagus malam ini, tapi Hooper tukang mengeluh, dia selalu mengerang tentang satu hal atau yang lain, dan Frobisher terlibat dengan segala bentuk perkumpulan. Dia mengakui sendiri kalau latihan bentrok dengan Klub Jimat dan Guna-Gunanya dia akan mendahulukan Jimat.

"Mimbulus Mimbletonia." Kata Angelina yang berada didepan, lukisan Nyonya Gemuk terbuka dan aku melangkah masuk ke ruang rekreasi, menjatuhkan diri disofa dekat perapian, lelah sekali rasanya. Aku mulai mengantuk dan yang aku ingat terakhir kali adalah Ron memberitahu Harry dengan semangat jika dia terpilih menjadi Keeper.

"Tapi Sirius, ini mengambil resiko besar ...."

"Kau terdengar seperti Molly, ini satu-satunya yang bisa kulakukan untuk menjawab surat Harry ...."

"Kau tidak bilang kau menulis surat pada Sirius!"

Aku mengernyit, suara-suara tadi sangat menganggu, aku mengedipkan mataku dan membukanya, aku masih di ruang rekreasi, tubuhku terasa hangat, oh, selimut, pantas saja, aku menolehkan pandanganku kearah perapian, disana ada tiga orang, mereka hanya Harry, Hermione dan Ron. Tunggu, apa yang mereka lakukan?

"Apa yang kalian lakukan?" Tanyaku dengan nada serak khas orang baru bangun tidur. Harry, Hermione dan juga Ron terlonjak kaget, mereka memandangku dengan ngeri.

"Kau membuat kami kaget!" Desis Ron.

"Hah? Kalian mengganggu tidurku!" Balasku tak terima, "Dan yah, apa aku mendengar seseorang memanggil nama Sirius?"

"Hai Cassandra." Itu suara Sirius, tapi dia dimana? Seakan mengerti kebingunganku, Hermione menunjuk ke perapian, aku mengalihkan pandanganku pada perapian, kepala Sirius tergeletak disana, membuatku terkejut selama beberapa saat.

"Oh, uhm--lanjutkan, Sirius."

"Akan. Bagaimana bekas lukamu, Harry?" Kata Sirius dalam perapian.

"Bagaimana dengan--" Ron mulai, tetapi Hermione menyelanya. "Kami akan memberitahumu nanti. Teruskan, Sirius."

"Aku tahu tidak menyenangkan ketika sakit, tapi kami tidak mengira ada yang patut dikhawatirkan. Bekas lukamu terus sakit sepanjang tahun lalu, bukan?" Aku mengernyit.

"Yeah, dan Dumbledore bilang terjadi kapanpun Voldemort merasakan emosi yang kuat," Kata Harry, sambil mengabaikan kerenyit di wajahku, Ron dan Hermione. "Jadi mungkin dia hanya, aku tak tahu, benar-benar marah atau apapun malam aku melewati detensi itu."

"Sekarang setelah dia kembali pasti akan lebih sering sakit," Kata Sirius.

"Jadi menurutmu tidak berhubungan dengan Umbridge menyentuhku ketika aku dalam detensi bersamanya?" Harry bertanya.

"Aku meragukan itu," Kata Sirius. "Aku kenal reputasinya dan aku yakin dia bukan Pelahap Maut."

"Dia cukup jahat untuk jadi satu," Kata Harry dengan muram, Ron dan Hermione mengangguk kuat-kuat menyetujui, sedangkan aku menguap, uhh, aku masih sedikit mengantuk.

"Ya, tapi dunia ini tidak terbagi ke dalam orang baik dan para Pelahap Maut," Kata Sirius dengan senyum masam. "Walaupun aku tahu dia tidak menyenangkan, kau seharusnya mendengar Remus berbicara mengenai dia."

"Apakah Lupin kenal dia?" Kata Harry cepat-cepat, dan aku teringat komentar Umbridge mengenai keturunan campuran yang berbahaya dalam pelajaran pertamanya.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now