Tawanan Azkaban; 6

2.7K 436 17
                                    

"Ini berarti," Kata Profesor Lupin, mengabaikan erang ketakutan Neville, "Keadaan kita sekarang ini menguntungkan sekali, kau tahu kenapa, Cassandra?"

"Ehh--Karna ada banyak orang disini, jadi, Boggart itu dia tidak akan tahu sebaiknya memilih bentuk apa." Jawabku, Profesor Lupin berkata 'Persis', membuat Hermione menurunkan tangannya kecewa karena tak dapat menjawab pertanyaan ini, aku meringis pelan.

"Mantra yang menaklukkan Boggart sederhana, tetapi memerlukan tekad yang kuat, soalnya, hal yang benar-benar bisa menghabisi Boggart adalah tawa, yang harus kalian lakukan hanyalah memaksanya berubah bentuk menjadi sesuatu yang kalian anggap lucu." Jelas Profesor Lupin sambil berjalan berkeliling menatap pada wajah kami.

"Kita akan berlatih tanpa tongkat dahulu, ikuti aku--Riddikulus!"

"Riddikulus!" Seluruh kelas mengulangi.

"Bagus," Kata Profesor Lupin, "Bagus sekali, tapi itu bagian yang mudah, soalnya, kata itu saja tidak cukup, dan di sinilah kau masuk, Neville."

Lemari itu berguncang lagi, tetapi guncangannya kalah dibanding guncangan Neville, yang maju seakan menuju tiang gantungan.

"Baiklah, Neville," Kata Profesor Lupin, "Kita mulai dari yang paling penting, apa yang paling membuatmu takut di dunia
ini?"

Neville menjawab dengan gugup, "P-profesor Snape."

Hampir semua dari kami tertawa mendengar perkataan Neville, bahkan Neville sendiri nyengir minta maaf, meskipun demikian, Profesor Lupin kelihatan berpikir serius. Dia mendekat pada Neville dan membisikkan sesuatu ke telinganya.

"Semua siap?" Tanya Profesor Lupin.

"Neville, kami akan mundur," Kata Profesor Lupin, "Supaya kau sendirian dan tampak jelas, oke? Aku akan memanggil anak berikutnya maju nanti, semua mundur sekarang, supaya Neville bisa menyerang dengan leluasa."

Kami mundur sampai ke dinding, meninggalkan Neville sendirian di depan lemari, dia kelihatan pucat dan ketakutan, tetapi dia sudah menggulung lengan jubahnya dan tongkatnya terangkat siap menyerang.

"Pada hitungan ketiga, Neville," Kata Profesor Lupin, yang mengacungkan tongkatnya sendiri ke pegangan pintu lemari, "Satu--dua--tiga--sekarang!"

Semburan bunga api meluncur dari ujung tongkat Profesor Lupin dan mengenai pegangan pintu, pintu lemari terbuka dengan keras. Profesor Snape yang berhidung bengkok melangkah keluar, matanya berkilat memandang Neville penuh ancaman, Neville mundur, tongkatnya terangkat, mulutnya mengucap tanpa kata.

"Riddikulus!" Neville mencicit.

Terdengar bunyi seperti lecutan cemeti. Profesor Snape terhuyung, tiba-tiba saja dia sudah memakai gaun panjang berenda, topi tinggi yang di atasnya ada burung nasar yang sudah dimakan ngengat, dan melambai-lambaikan tas tangan besar merah.

Tawa meledak dengan sangat keras, Boggart berhenti, kebingungan, dan Profesor Lupin berteriak, "Ron! Maju!"

Ron melompat maju, cukup banyak anak yeng berjerit saat melihat Boggart Ron yang ternyata laba-laba raksasa setinggi dua meter dan dipenuhi bulu. Sekejap, aku mengira Ron ketakutan, tapi ia mengarahkan tongkatnya dan berkata dengan lantang, "Riddikulus!"

Di kaki laba-laba itu tiba-tiba ada sepatu roda berwarna merah, membuat laba-laba raksasa setinggi dua meter itu jatuh karna tak bisa seimbang. Kelas meledakkan tawa lagi.

"Dean!" Dean maju dengan berani, Boggart yang tadinya laba-laba berkaki sepatu roda itu telah berubah menjadi tangan yang mengerikan dan merayap-rayap.

"Riddikulus!" Teriak Dean, dan tangan yang merayap itu terjepit perangkap tikus.

Kini Parvati yang dipanggil, Boggartnya adalah ular yang sangat besar, dia lalu mengubahnya menjadi badut kejut. Lalu Seamus dengan Boggartnya adalah Banshee, Seamus mengubah Banshee itu menjadi tikus besar yang mengejar ekornya sendiri.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now