Tawanan Azkaban; 9

2.4K 387 14
                                    

"Sekarangkan libur, sudah hampir Natal, ayo kita kunjungi Hagrid! Sudah lama tak mengunjunginya." Kata Ron, jelas sekali mencoba untuk mencari topik pembicaraan lain.

"Tidak, Ron!" Tukas Hermione cepat, hampir saja ia tersedak oleh permennya, "Harry tak boleh keluar dari kasti--"

"Yeah, ayo kita kesana," Kata Harry, ia bangkit dari duduknya, "Supaya aku bisa menanyainya kenapa dia tidak pernah menyebut-nyebut nama Black ketika dia menceritakan padaku segalanya tentang orangtuaku!"

Jelas bukan pembicaraan lebih lanjut tentang Black yang diingkan Ron, Ron akhirnya berusaha untuk mencegah Harry, ia menawarkan untuk bermain catur dan Gobstone yang ditinggalkan oleh Percy. Tapi sia-sia, Harry tetap ingin kesana.

Maka kami mengambil mantel dari kamar kami dan keluar melalui lubang lukisan, turun ke kastil yang kosong, dan keluar lewat pintu depan kayu Ek. Kami maju dengan pelan menyeberangi halaman, membuat parit dangkal di salju yang seperti bubuk berkilau, kaus kaki dan tepi jubah kami basah kuyup dan dingin.

Hutan Terlarang seakan telah disihir, masing-masing pohonnya disepuh perak, dan pondok Hagrid tampak seperti kue es. Kami telah sampai dan Ron mengetuk, tapi tak ada jawaban.

"Ada bunyi aneh," Kata Ron sambil mendekatkan telinganya pada pintu pondok Hagrid, "Dengar--apa itu Fang?"

Aku, Harry dan Hermione akhirnya mendekatkan telinga kami ke pintu, dari dalam pondok, terdengar beruntun getar rintihan.

"Hagrid? Kau di dalam?" Tanyaku sedikit kencang, lalu Harry menggedor-gedor pintu dan memanggil Hagrid lalu bertanya apakah Hagrid ada di dalam.

Terdengar langkah-langkah berat, kemudian pintu berderit terbuka, Hagrid berdiri di balik pintu dengan mata merah dan bengkak, air mata bercucuran ke bagian depan rompi kulitnya.

"Kalian sudah dengar!" Gerungnya, dan dia menangis sambil memeluk leher Harry.

Mengingat Hagrid besarnya dua kali manusia normal, ini bukan hal yang lucu, Harry yang nyaris jatuh keberatan tubuh Hagrid, diselamatkan oleh aku dan Ron, yang mana masing-masing dari kami menyambar satu lengan Hagrid dan memapahnya, dibantu Harry, ke dalam pondok. Hagrid pasrah saja dibawa ke kursi, dan dia duduk menelungkup ke meja, terisak-isak tak terkendali, wajahnya dibanjiri air mata yang menetes-netes ke jenggotnya yang panjang.

"Hagrid, ada apa?" Tanya Hermione terperanjat.

Aku melihat surat, yang tampaknya resmi, terbuka di atas meja, "Apa ini, Hagrid?" Isak Hagrid menjadi dua kali lebih keras, tetapi dia mendorong surat itu ke arahku dan aku memungutnya lalu membacanya keras-keras.

Dear Mr. Hagrid

Setelah menyelidiki lebih lanjut peristiwa serangan Hippogriff terhadap seorang anak dalam kelas Anda, kami menerima jaminan Profesor Dumbledore bahwa Anda tak bersalah dalam peristiwa yang patut disesalkan itu.

"Wah, kalau begitu bagus dong, Hagrid!" Kata Ron, menepuk bahu Hagrid, tetapi Hagrid masih terus terisak dan melambaikan salah satu tangan raksasanya, meminta aku melanjutkan membaca.

Meskipun demikian, kami harus menyatakan kekhawatiran kami tentang Hippogriff yang bersangkutan. Kami telah memutuskan untuk menerima pengaduan resmi Mr. Lucius Malfoy, dan persoalan ini akan dibawa ke Komite Pemusnahan
Satwa Berbahaya. Pemeriksaan akan dilakukan pada tanggal 20 April, dan kami meminta Anda hadir bersama Hippogriff
Anda di kantor Komite di London pada tanggal itu. Sementara itu, Hippogriff harus tetap ditambat dan diisolasi.

Hormat kami,

Di bawahnya berderet daftar nama para dewan sekolah.

Bunyi mendadak dari sudut pondok Hagrid membuat aku, Harry, Ron, dan Hermione langsung menoleh. Buckbeak si Hippogriff berbaring di sudut, mengunyah-ngunyah sesuatu yang darahnya berceceran di lantai.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now