Tawanan Azkaban; 13

2.2K 350 2
                                    

Baik aku, semua anak dan Profesor McGonagall memandang pada Ron.

"Jangan bercanda, Weasley, bagaimana mungkin dia bisa melewati lubang lukisan?"

"Tanya saja dia!" Kata Ron, menunjuk dengan jari gemetar ke bagian belakang lukisan Sir Cadogan, "Tanya dia apakah dia melihat."

Seraya menatap Ron dengan curiga, Profesor McGonagall mendorong lukisan sampai terbuka dan keluar. Semua anak di ruang rekreasi menunggu dengan napas tertahan.

"Sir Cadogan, apakah kau tadi mengizinkan seorang laki-laki memasuki Menara Gryffindor?" Tanya Profesor McGonagall.

"Tentu saja!" Jawab Sir Cadogan dengan lantang, sunyi senyap, baik di dalam maupun di luar ruang rekreasi.

"Jadi--jadi kau mengizinkan dia masuk?" Profesor McGonagall menegaskan, "Tapi--tapi--kata kunci-nya?"

"Dia punya!" Kata Sir Cadogan bangga, dan aku bisa merasakan Hermione memegang tanganku, "Punya kata kunci untuk sepanjang minggu! Dia bacakan dari secarik kertas kecil!"

Profesor McGonagall masuk lagi lewat lubang lukisan dan menghadapi kerumunan anak-anak yang ketakutan dan terperangah, wajah Profesor McGonagall sepucat tembok.

"Siapa orangnya?" Katanya, suaranya terdengar gemetar, "Siapa yang begitu bodoh mencatat kata-kata kunci minggu ini dan meninggalkannya sembarangan?"

Keheningan ruangan dipecahkan oleh pekik ketakutan pelan, aku lihat Neville gemetar dari ujung kepala sampai ke ujung jari kaki yang terselubung sandal bulu, pelan-pelan dia mengangkat tangannya ke atas.

Tak seorang pun anak di Menara Gryffindor tidur malam itu, kami tahu bahwa kastil digeledah lagi dan semua anak asrama berkumpul tinggal jaga di ruang rekreasi, menunggu berita apakah Black berhasil ditangkap, Profesor McGonagall muncul kembali pada pagi hari, untuk memberitahu kami bahwa Black sekali lagi berhasil lolos.

Kemana pun kami pergi keesokan harinya, kami melihat pengamanan yang diperketat, Profesor Flitwick tampak sedang mengajari pintu-pintu depan untuk mengenali foto besar Sirius Black, Mr. Filch mendadak berjalan mondar-mandir disepanjang koridor-koridor, menutup segala lubang, dari celah sempit di tembok sampai lubang tikus. Sir Cadogan sudah dipecat lukisannya sudah dikembalikan ke bordesnya yang sepi di lantai tujuh, dan si Nyonya Gemuk sudah kembali, dia sudah direstorasi dengan ahli, tetapi masih sangat ketakutan, dan baru setuju kembali menjalankan tugasnya dengan syarat diberi perlindungan ekstra. Serombongan satpam troll bertampang sangar telah disewa untuk mengawalnya, mereka mondar-mandir di koridor dengan tampang galak, bicara seperti menggerutu dan saling membandingkan ukuran pentungan mereka.

Ron mendadak jadi selebriti, untuk pertama kalinya, orang lebih memperhatikan dia daripada Harry dan jelas sekali Ron agak menikmati pengalaman ini, meskipun masih sangat terguncang dengan kejadian malam sebelumnya, dengan senang hati dia bercerita kepada siapa pun yang bertanya, apa yang terjadi, secara mendetail.

"Aku sedang tidur, dan aku dengar bunyi kain robek, kukira aku mimpi, tapi kemudian terasa tiupan angin--aku terbangun dan salah satu sisi kelambuku sudah merosot, aku berbalik dan melihatnya di atasku--seperti tengkorak dengan rambut kotor riap-riapan, memegang pisau besar panjang, paling tidak tiga puluh senti dan dia memandangku, dan aku memandangnya, kemudian aku menjerit, dan dia kabur."

"Tapi kenapa?" Ron menambahkan kepada aku dan Harry ketika rombongan cewek kelas dua yang mendengarkan ceritanya yang mengerikan telah pergi, "Kenapa dia kabur?"

Aku dan Harry juga sedang mempertanyakan hal itu, kenapa Black, yang mendatangi tempat tidur yang salah, tidak membungkam Ron dan meneruskan mencari Harry? Black sudah membuktikan dua belas tahun lalu bahwa dia tak keberatan membunuh orang-orang tak bersalah, dan kali ini dia cuma menghadapi lima anak laki-laki tak bersenjata, empat di antaranya sedang tidur.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now