Tawanan Azkaban; 7

2.5K 418 5
                                    

"Dia gila!" Kata Seamus tepat di depan lukisan Sir Cadogan dan kuda poninya yang gemuk abu-abu, "Tak bisakah di ganti yang lain saja?"

Tak ada yang senang dengan perubahan ini, Sir Cadogan melewatkan separuh waktu kami hanya untuk menantang kami dan separuhnya lagi untuk memikirkan kata-kata kunci yang konyol dan rumit. Dia mengganti kata kunci paling sedikit dua kali sehari.

Menurutku, Sir Cadogan hanya masalah kecil bagi Harry, setiap Harry berjalan menuju kelas, ada saja guru yang mencari alasan untuk menemani Harry berjalan di lorong. Dan Percy, yang menurut dugaanku melaksanakan perintah Mrs. Weasley membuntuti Harry kemanapun ia pergi. Dan puncaknya ialah saat Harry di panggil ke kantor oleh Profesor McGonagall.

Semakin dekat pertandingan pertama Quidditch, cuaca semakin buruk, tanpa gentar, tim kami; Gryffindor, berlatih lebih keras dari sebelumnya di bawah pengawasan Madam Hooch. Kemudian, pada latihan terakhir kami sebelum pertandingan hari Sabtu, Oliver menyampaikan berita tidak menyenangkan kepada kami

"Kita tidak akan bermain dengan Slytherin!" Kata Oliver berang, "Flint baru saja menemuiku, sebagai gantinya, kita akan melawan Hufflepuff!"

"Kenapa?" Kata semua anggota tim bersamaan.

"Alasan Flint adalah karna tangan Seeker mereka belum sembuh," Kata Oliver sambil menggertakkan giginya marah, "Tetapi jelas sekali mereka mundur, mereka tak mau bermain dengan cuaca buruk, mengira kesempatan mereka akan berkurang."

Sepanjang hari itu angin bertiup sangat kencang dan turun hujan lebat, dan saat Oliver berbicara, kami mendengar gelegar bergemuruh di kejauhan.

"Selama ini, kita melatih langkah-langkah itu untuk melawan Slytherin, sekarang kita ternyata melawan Hufflepuff, gaya permainan mereka sangat berbeda, dan mereka punya kapten baru merangkap Seeker, Cedric Diggory." Kata Oliver, lalu aku mendengar Angelina dan Alicia terkikik di sebelahku.

"Apa?" Tanya Oliver, mengernyit melihat kepada Angelina dan Alicia yang terkikik senang.

"Cowok yang tinggi dan tampan itu, 'kan?" Kata Angelina.

"Gagah dan pendiam." Kata Alicia, lalu mereka mulai terkikik lagi.

"Oh, cowok yang mencoba mendekati Cassandra, ya, 'kan?" Kata Fred, langsung saja aku mendelik kearahnya, "Jangan menyebarkan informasi yang tidak benar, Freddie!"

"Aku heran, kenapa kau cemas, Oliver? Hufflepuff, 'kan lawa--maksudku terakhir kali berhadapan dengan mereka, Harry sudah mendapatkan Snitch saat baru main lima menit." Kata George, memandang pada Oliver yang gelisah.

"Diggory membuat tim mereka kuat! Dia Seeker yang hebat! Dan kalian pasti menganggapnya lawan yang mudah! Kita harus berkonsentrasi pada tujuan kita! Kita harus menang!" Kata Oliver, matanya menatap tajam pada kami semua.

"Oliver, tenanglah," Kataku cemas, "Kami sama sekali tidak menganggap mudah Hufflepuff."

Hari sebelum pertandingan, angin menderu-deru dan hujan turun semakin lebat, koridor dan ruang-ruang kelas gelap sekali, sehingga obor-obor dan lentera-lentera tambahan dinyalakan, tim Slytherin kelihatan sangat puas, apalagi Malfoy.

Oliver bolak-balik bergegas mendatangi aku dan Harry pada waktu pergantian pelajaran hanya untuk memberikan saran-saran kepada kami. Oliver berbicara sangat lama, sehingga mendadak kami sadar bahwa kami terlambat sepuluh menit untuk kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.

"Maaf, saya terlambat Profesor Lupin, saya--" Perkataan Harry terhenti karna yang berada di kelas bukan Profesor Lupin, melainkan Profesor Snape.

"Pelajaran dimulai sepuluh menit yang lalu, Potter, Aldrich, jadi kurasa angka Gryffindor dikurangi sepuluh, duduk." Kata Profesor Snape, aku bergumam kesal dan langsung menuruti perkataan Profesor Snape untuk duduk, tetapi Harry diam saja ditempatnya.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now