Brummm!
Edward menabrak pagar rumah Claudia tanpa memperdulikan apapun, dirinya sudah terlalu kesal untuk turun dari mobilnya dan menggeser pagar itu. Edward tak peduli jika pagar itu akan rusak ataupun mobilnya akan lecet. Soal pagar, pagar itu terlihat murah dan tua, sudah saatnya diganti dan Edward tidak akan keberatan untuk mengganti pagar itu dengan pagar yang lebih kokoh dan pagar yang lebih terlihat mewah. Kalau soal mobil mahal ini.... Jika Edward ingin, dirinya juga bisa membeli pabrik yang sudah memproduksi mobil ini.
Saat mobil itu sudah berada di depan pintu rumah Claudia, Edward langsung mematikan mobil mewah itu. Dengan gerakan terburu – buru, Edward membuka pintu mobilnya dan sedikit berlari – lari kecil untuk membuka pintu bagian penumpang mobil itu yang ditempati oleh Claudia
"Ah... Astaga..." gumam Edward saat dirinya kembali membawa tubuh Claudia dalam gendongannya
Bugh!
Edward menendang pintu rumah itu sehingga pintu rumah itu terbuka lebar. Senyum puas langsung tercetak di bibir Edward
Dengan gerakan tergesa – gesa, pria itu melangkahkan kakinya memasuki rumah Claudia. Untungnya, rumah wanita yang sedang pingsan karena mabuk ini tidak dikunci, sehingga Edward tidak perlu repor – repot mencari kunci rumah wanita itu
Karena beberapa hari yang lalu, Edward sering mengunjungi rumah ini, peta rumah ini jadi terlihat familiar di dalam memori Edward. Ia ingat, bahwa kamar Claudia berada di lantai dua dan terletak di paling pojok lantai itu.
Edward melangkahkan kakinya terburu – buru, karena langkah kakinya itu, Claudia sedikit terganggu. Kernyitan – kernyitan samar muncul di dahi wanita itu, Edward melihat hal itu, tapi ia tidak memiliki niatan untuk memelankan langkahnya. Ia harus cepat.
Bugh!
Lagi, Edward kembali menendang pintu yang ada di rumah ini. Well... jika ayah Claudia kembali dari rumah sakit, pasti ayah Claudia berpikir jika rumah mereka baru saja dibobol pencuri.
Edward melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur yang ada di kamar Claudia tersebut. Secara perlahan, pria itu meletakkan tubuh Claudia di atas tempat tidur itu.
Setelah tubuh wanita itu berada di atas tempat tidur itu, Edward langsung menarik sepatu high heels milik wanita itu serta menyelimuti tubuh wanita itu
"Hah... Akhirnya selesai" ucap Edward yang diawali dengan sebuah helaan nafas lega. Sekarang, ia bisa kembali ke Livorno dan menemui istrinya.
Edward menegakkan punggungnya ketika dirinya merasakan sensasi panas yang aneh menyerang dirinya. Kepalanya dilanda dengan rasa pusing yang hebat... tapi Edward tau, ini bukan rasa pusing karena dirinya mabuk... sepertinya ini karena obat perangsang
Obar perangsang?
Sial!
Ada obat perangsang dalam minuman pria China! Untung saja Edward yang meminumnya... bagaimana jika Lauren yang meminumnya? Edward tak tau, hal gila apa yang akan dilakukannya ketika dirinya bertemu dengan pria China itu.
"Sialan!" maki Edward ketika dirinya merasa pusat intinya semakin menegang.
Edward sungguh frustasi. Apa ia harus bermain solo sebelum dirinya bertemu dengan Lauren? Namun, dirinya pasti akan terlambat untuk menemui wanita itu. Bagaimana jika wanita itu berpikir bahwa Edward sudah menipu perasaannya lagi?
Shit!
Edward tak ingin kehilangan kesempatan emas ini. Ia sangat ingin memperbaiki hubungannya dengan Lauren
YOU ARE READING
In Your Eyes
RomanceHanya satu hal yang diinginkan oleh Lauren Rodriquez - Garcia di dalam kehidupan pernikahannya, yaitu cinta tulus dari suaminya. Rank #1 Pelakor (11 Oktober 2020, dst.) #1 Pernikahan tanpa cinta (17 Oktober 2020, dst) #1 Spanish (17 Oktober 2020, ds...
69. Claudia or Lauren
Start from the beginning