Tapi Parkinson tak bereaksi, dia terus memegang Liontin itu dan menunjukan seringainya, "Kembalikan atau kau mau aku meninjumu seperti apa yang aku lakukan pada Malfoy?" Ucapku lantang, menunjuk Malfoy yang berada dibelakang dengan daguku.

"Baiklah-baiklah!" Kata Parkinson, dia langsung memberikan Liontin itu padaku dan mundur kebelakang, aku mengantungi Liontin itu dan menggendong si Niffler kecil yang nakal, aku bergegas membalikkan diri dan berjalan menuju para anak-anak Gryffindor.

Belum pernah kami segembira ini dalam pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib. Niffler-Niffler menyusup dan muncul dari dalam tanah seakan masuk ke air saja, masing-masing berlarian ke anak yang telah melepasnya dan meludahkan koin emas ke tangannya. Niffler Ron sangat gesit. Segera saja pangkuan Ron penuh koin.

"Bisakah ini kubeli untuk binatang peliharaan, Hagrid?" Kata Ron bersemangat sementara Nifflernya menukik lagi ke dalam tanah, menciprati jubahnya.

"Ibumu tak akan senang, Ron," Kata Hagrid, nyengir, lalu dia menambahkan "Mereka bikin rumah kacau balau."

Surat-surat benci terus berdatangan untuk Hermione selama minggu berikutnya, dan meskipun dia mengikuti nasihat Hagrid dan tak lagi membukanya, beberapa pembencinya mengirim Howler, yang meledak di meja Gryffindor dan meneriakkan penghinaan yang bisa didengar oleh seluruh Aula Besar. Bahkan anak-anak yang tidak membaca Witch Weekly sekarang tahu tentang cinta segitiga Harry-Krum-Hermione.

"Nanti juga padam sendiri," Kata Harry kepada Hermione, saat kami berempat berjalan menuju kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, "Kalau tidak kita acuhkan orang-orang akhirnya bosan sendiri dengan artikel yang ditulisnya tentangku dulu itu."

"Aku ingin tahu bagaimana dia bisa mencuri dengar percakapan pribadi, padahal dia sudah dilarang masuk ke kompleks sekolah!" Kata Hermione berang.

Suasana di kastil ketika memasuki bulan Juni menjadi bergairah dan tegang lagi. Semua anak menunggu-nunggu tugas ketiga, yang akan dilangsungkan seminggu sebelum akhir tahun ajaran. Harry melatih berbagai sihir setiap ada kesempatan. Dia tampak merasa lebih percaya diri menghadapi tugas ini dibanding dua tugas sebelumnya. Kendatipun tugas ini pasti sulit dan berbahaya, Profesor Moody benar: Harry telah berhasil melewati makhluk-makhluk mengerikan dan berbagai rintangan sihir, dan kali ini dia telah diperingatkan sebelumnya, dia punya kesempatan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Bosan selalu bertemu aku, Harry, Hermione dan Ron setiap kali memasuki kelas mana saja di seluruh sekolah, Profesor McGonagall memberi kami izin untuk menggunakan kelas Transfigurasi yang kosong pada saat makan siang. Harry segera saja sudah menguasai Sihir Perintang, mantra untuk memperlambat dan merintangi menyerang; Mantra Reduktor, yang memungkinkan dia menyingkirkan benda-benda padat darinya; dan mantra empat penjuru, penemuan Hermione yang sangat berguna, yang bisa membuat tongkat sihirnya menunjuk kearah utara, dengan demikian dia bisa mengecek apakah dia berjalan kearah yang benar di dalam maze--Harry memberitahu tugasnya waktu itu. Tetapi dia masih kesulitan melakukan mantra pelindung. Mantra ini bisa membentenginya dengan tembok tak kelihatan di sekelilingnya yang bisa menangkis kutukan-kutukan ringan. Hermione berhasil menghancurkan tembok itu dengan sihir kaki jeli yang tepat sasaran, dan Harry tertatih-tatih mengelilingi ruangan selama sepuluh menit sesudahnya, sampai Hermione menemukan sihir penangkalnya.

Sementara itu, jika aku dan Diggory bertemu dilorong, kami akan saling sapa, berakhir dengan aku atau Diggory yang mendekat pada satu sama lain dan membicarakan hal tentang apa saja selama yang kami bisa, dan ku akui itu sangat menyenangkan, aku suka saat melihat bagaimana cara Diggory mengeluarkan setiap kata dari mulutnya, tertawa dan menampilkan ekspresi kebingungan. Kami juga lumayan sering mengunjungi dapur, berakhir dengan kami yang saling menikmati makanan yang kami minta pada peri-rumah. Pernah waktu itu, diperpustakaan, saat aku membaca dan mendongak menatap pada Diggory, dia memandangiku terus, bahkan mungkin mata abu-abunya tak akan berkedip jika saja aku tak menyadarkannya.

Cassandra Aldrich [✓]Where stories live. Discover now