Chapter 81 - DMT

23.3K 3.1K 522
                                    

Yosh setelah ilang beberapa chapter akhirnya Gia muncul kembali bersama Xiao Bai naga kecil imut kita

Siapa yang merindukan mereka?

Dilihat dari judul chapternya apakah kalian tahu, apa itu DMT?

Daripada penasaran yuk silakan baca chapter ini dan jangan lupa tinggalkan like dan komentar ya.
Chapter ini 2790 kata, puas-puas deh kalian membacanya wkwkwkwkw

~Happy Reading~

Xiao Bai menatap Gia yang tengah melatih suaranya untuk bernyanyi, suaranya sangat merdu dan dia menyukainya. Selain memiliki energi yang enak ternyata mate masternya sangat ahli bernyanyi dan dia tidak menyesal mengikutinya.

Xiao Bai berbaring di meja dengan cakar kecilnya menompang kepalanya, ekornya bergoyang-goyang mengikuti irama nyanyiannya dan mulutnya terbuka mengeluarkan raungan kecil seolah ingin berduet dengannya.

Gia menghentikan nyanyiannya dan menatap Xiao Bai, dia tidak tahan dengan kelucuan Xiao Bai dan ingin memeluk dan menciumnya karena sangking gemasnya. Untung saja Xiuhuan tidak ada disini dan dia tidak akan menghadapi segentong cuka yang tumpah itu.

(Cuka = Cemburu)

Tanpa menahan diri dia langsung memeluk Xiao Bai dan memberinya ciuman bertubi-tubi. "Xiao Bai ah kamu sangat menggemaskan cup ... cup ... cup ..."

(Anggap aja warnanya putih)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Anggap aja warnanya putih)

Xiao Bai hanya terkekeh menikmati perlakuannya dan membalasnya dengan raungan kecil.

"Maaf telah mengganggu latihanmu." Gia melirik kertas di samping Xiao Bai dan cat tinta yang masih basah.

Gia sedang mengajari Xiao Bai menulis dan membaca selama beberapa hari ini agar mempermudah komunikasi antara mereka, karena Xiao Bai hanya bisa bertelepati dengan masternya. Gia tidak ingin hanya Xiao Bai yang mengerti dirinya tetapi ia juga ingin mengerti Xiao Bai juga.

"Ini." Gia menyerahkan kuas pada Xiao Bai.

Xiao Bai menerimanya dan menggigitnya, lagipula cakarnya cukup kecil dan tidak bisa memegang kuas.

"Ini artinya 'Xiao Bai sedang makan' coba tuliskan seperti ini." Gia mempraktekkannya terlebih dahulu agar Xiao Bai mengerti.

Mendengar kata makan, ekor Xiao Bai langsung terangkat tinggi dan matanya memelas meminta belas kasihan, ia menggerakan ekornya ke perut dengan gerakan memutar menandakan bahwa dia tengah lapar.

Gia terkekeh melihat perilaku Xiao Bai, dia mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai. "Aku akan memberimu makan setelah menyelesaikan ini," tunjuknya pada kertas.

Dengan penuh semangat Xiao Bai mempelajari tulisan Gia dan menulisnya ulang, hasil tulisannya memang tidak bagus apalagi dia menggunakan kuas dengan menggigitnya, tetapi itu sudah cukup selama mereka bisa saling berkomunikasi.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now