Chapter 14 - Wasabi

46.8K 6.2K 500
                                    

Saya ingin tahu awalnya kalian menemukan cerita saya tuh gimana?

Dan untuk pembaca lama, apa alasan kalian untuk memilih setia membaca cerita ini walaupun sempat saya kecewakan karena hiatus tanpa kabar?

Untuk pembaca baru terima kasih telah mampir ke cerita saya 😘
Mungkin sebagian dari kalian merasa aneh dengan cerita saya yang tidak terlalu umum mengambil tema seperti percintaan, sekolah, horror, komedi, perjodohan, cinta-benci dan sebagainya
Kuharap kalian bisa menikmati cerita yang saya bawa, saya tidak mengambil tema di atas karena kurasa sudah banyak penulis lain yg mengambilnya
Saya ingin mengambil yang berbeda dan bisa menjadi ciri khas untuk saya.

Dan entah darimana tiba-tiba muncul ide untuk memadukan cerita transmigrasi-fantasy-bernyanyi-teknologi-misteri-humor(dikit bgt)
Jujur saja saya tidak terlalu fokus ke romancenya karena juga tidak memiliki pengalaman hehehehe

Tapi sebisa mungkin saya kemas romance dengan comedy dari Raja Hantu agar tidak mainstrem wkwkwkkwwk

Sudah ya cuap cuap saya, jangan lupa klik ⭐ sebelum membaca

~Happy Reading~

Gia yang tengah mengerjakan desainnya tiba-tiba bersin dengan keras. ‘Apa ada yang membicarakanku?’

"Putri apa anda tidak apa-apa?" Junzhi mencemaskan Putri Jialin yang tiba-tiba bersin.

Gia mengibaskan tangannya pelan. "Uh aku tidak apa apa Junzhi, jangan khawatir." Gia segera melanjutkan menggambar desainnya.

Junzhi yang mendengarnya berhenti khawatir dan mulai menyeduhkan teh untuk  Putri Jialin.

Gia menggambar dengan teliti kerangka sepeda yang akan ia kirim ke Tong Fang agar mereka membuatnya untuknya, Gia sangat detail menggambar rangka tersebut agar pengerajin Tong Fang mudah memahami desainnya dan mereka dapat membuatnya dengan mudah. Gia sudah cukup malas harus jalan kaki kemana-mana dan ia tidak ingin menggunakan kereta kuda yang cukup mencolok.

Gia tersenyum lebar memandang gambar desainnya telah selesai, ia membereskan barang-barangnya untuk persiapan pergi ke luar istana.

Junzhi yang melihat Putri Jialin membereskan barang-barangnya segera bertanya "Anda ingin kemana Tuan Putri?"

"Aku ingin pergi keluar istana, aku ingin Tong Fang membuat sesuatu untukku."

"Putri anda harus izin ke Kaisar." Junzhi segera mengingatkan Putri untuk izin kepada Kaisar,dia tidak ingin kejadian yang lalu terulang lagi.

"Uh baiklah baiklah." Sebenarnya Gia tidak ingin melakukannya karena jarak kediamannya dengan Istana utama sangat jauh, tapi ia harus melakukannya karena tidak ingin Junzhi menanggung akibatnya.

"Nubi akan menemani putri." Junzhi menawarkan dirinya menemaninya.

(Nubi= Cara pelayan wanita memanggil dirinya a.k.a aku)

"Tidak perlu, disini banyak penjaga, tidak akan ada yang berani melukaiku." Gia tahu bahwa Junzhi akan selalu mengkhawatirkannya karena itu dia mencoba meredakan kekhawatirannya.

"Baiklah Tuan Putri." Junzhi hanya pasrah menerimanya.

"Jagalah kediaman terutama bengkelku jangan biarkan seseorang masuk!" Gia tiba-tiba khawatir bila orang lain melihat bengkelnya, mereka pasti terkejut dan akan menanyakan benda-benda yang menurut mereka aneh dan
dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.

"Baik Tuan Putri.”

o0o

Ketika Kasim Yun melihat kedatangan Putri Jialin dia merasa senang dan ingin mengumumkannya pada Kaisar, ini pertama kalinya Putri Jialin datang sejak kehilangan ingatan.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now