Chapter 5 - Inilah Aku

51.8K 6.5K 133
                                    

Bab ini saya dedikasikan untuk vilni0127 yang telah mengikuti cerita ini sejak lama dan tetap mendukung saya walaupun sempat hiatus tanpa kabar.

Tolong tinggalkan jejak setelah ini baca cerita ini ya.
Contoh saja vilni0127 yang aktif sampe menuhin wall saya wkwkwkwkwk

Sekali lagi terima kasih ya semua pembaca setia ku

~Happy Reading~

Gia dan Junzhi telah tiba di taman bunga kekaisaran dan melihat banyak orang memenuhi taman tersebut untuk menghadiri acara ulang tahun Kaisar. Ia melihat Kaisar duduk ditahtanya di dampingi dengan Permaisuri sekarang yaitu Zhang Zhen Li.

Zhang Zhen Li adalah adik dari mendiang Permaisuri Zhang Junda, setelah kematian mendiang Permaisuri, Kaisar menikahi Zhang Zhen Li dan menjadikannya sebagai Permaisuri pengganti. Zhang Zhen Li adalah wanita lemah lembut dan penyayang, ia merawat anak dari kakaknya sepenuh hati seperti anaknya sendiri. Dari pernikahannya dengan Kaisar dia mendapatkan seorang putri yang cantik bernama Rong Bailin.

Setelah pemain musik berhenti ini adalah acara yang ditunggu-tunggu generasi muda, mereka akan mencoba dengan keras menunjukkan bakat-bakat mereka agar menarik mata Kaisar dan mungkin saja bila Kaisar suka akan memberikan mereka hadiah.

Seorang Kasim maju di tengah panggung pertunjukan. “Tradisi Yu Long akan segera dimulai, bagi generasi muda yang ingin menunjukan bakat kalian, kalian bisa mengantri di panggung sebelah kanan untuk laki-laki dan kiri untuk perempuan.”

“Siapapun yang menampilkan bakat terbaik akan diberikan hadiah istimewa oleh Kaisar.”

Para generasi muda yang mendengar ‘hadiah istimewa dari Kaisar’ sangat bersemangat karena itu sebuah penghormatan besar. Semua generasi muda berbondong bondong pergi ke panggung kiri dan kanan, mereka dengan sabar menunggu giliran mereka untuk tampil.

Kebanyakan dari mereka menampilkan permaianan musik, catur, panahan, melukis, duel beladiri dan sebagainya. Kegiatan seperti itu sangat populer dikalangan anak muda dan seolah menjadi kegiatan wajib yang harus dikuasai. Gia yang melihat semua itu hanya menguap bosan, penampilan mereka sangat membosankan dan tidak seru.

“Hei Junzhi, penampilan mereka sangat membosankan, untuk apa kita datang ke sini.” Gia menyikut lengan Junzhi yang berada di sampingnya dan mengomentari penampilan ppara generasi muda.

“Permainan catur mereka sangat payah dan penuh celah, jika aku bermain dengan mereka aku pasti akan menang dengan cepat.”

“Panahan? Ini lebih membosankan lagi, mereka hanya menembak target diam dengan jarak yang dekat, tidak menantang sama sekali. Seharusnya mereka menembak target bergerak sambil menuggang kuda agar lebih seru.”

“Dan apa-apan duel itu, mereka hanyalah ajang pamer kekutan.”

“Dan permainan musik mereka yang paling buruk, lagu dan melodi yang mereka mainkan sangat mengerikan.”

Junzhi gelagapan mendengar semua kometar buruk Putri Jialin, ia merasa beberapa mata mengarah ke arah mereka karena mendengar komentar pedas Sang Putri.

“Pu... Putri... Jialin...” Junzhi mencoba menarik lengan baju Sang Putri untuk menghentikan komentar buruknya.

Dengan polos Gia menoleh. “Apa?”

“Jadi orang yang berkomentar buruk sejak tadi adalah Putri Jialin yang sangat terkenal itu.” Seorang bangsawan mendekati Gia dan Junzhi.

Matanya mencemooh melihat pakaian Sang Putri yang lusuh dan jelek, bahkan pelayan dirumahnya berpakaian lebih baik daripadanya. “Hanya orang buta yang tidak bisa melihat bakat bagus.” Sindirnya.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now