Chapter 24 - Curiga dan Marah

44.3K 5.4K 237
                                    

Budayakan klik ⭐ sebelum membaca dan jangan lupa tinggalkan komentar

~Happy Reading~

Gia melepaskan pelukannya dengan Kaisar dan tersenyum kecut dalam hatinya, ia tahu bahwa dia bukanlah Jialin yang asli dan dia tidak akan pernah menjadi dia. Dan walaupun Gia sudah mengetahuinya dia tetaplah memanfaatkan identitas Jialin untuk mendapatkan hal yang tidak pernah ia dapatkan dalam kehidupan masa lalunya.

Salahkah ia melakukannya?

Gia hanya ingin sepotong kecil kasih sayang dari orang-orang terdekat Jialin sebelum dia siap meninggalkan mereka, karena ia sadar cepat atau lambat orang-orang akan mengetahuinya dan dia tidak ingin menjadi sosok Jialin di masa lalu, dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri.

Biarlah Gia menikmati ini untuk sementara waktu, lagipula ini bukan yang pertama kalinya dia memanfaatkan kasih sayang orang disekitarnya walaupun pada akhirnya mereka meninggalkan sendiri. Berjuang dalam hidup yang keras hingga membuatnya terjun di dunia bawah.

Ibu panti tempat ia di besarkan dan gurunya yang tiba-tiba menghilang, Gia tidak akan pernah melupakan sosok mereka dalam hatinya, sebab orang-orang tersebut adalah orang yang telah mengajarinya dan melihatnya tumbuh walaupun pada akhirnya dia tetap sendiri.

Biarlah Gia merasakannya sedikit lagi.

"Ada apa?" Kaisar mengerutkan keningnya melihat ekspresi Jialin yang sedikit sedih.

"Tidak apa-apa." Gia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menyangkan akan merayakan ulang tahun seperti ini, ada kamu dan Baojia." Ujarnya sambil tersenyum.

"Tahun depan kita akan merayakan ulang tahun kalian dan Fuhuang pastikan masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi." Janji Kaisar.

(Fuhuang = Ayah Kekaisaran)

"Baiklah." Gia tersenyum hingga matanya menyipit.

Kaisar sedikit terteguh melihat senyum Jialin yang terlihat mirip dengan almarhum permaisuri Zhang Junda.

"Tahun depan kita akan merayakannya dengan meriah."

'Aku harap saat itu aku masih 'Jialin' dan bisa menikmatinya'

Baojia yang melihat interaksi saudarinya dengan ayahnya memalingkan mukanya kearah lain, sebenarnya ia ingin menyeret Jialin jauh dari 'ayah' yang tidak pernah memperdulikan mereka. Namun, ketika melihat Jialin tersenyum senang dia tidak bisa melakukannya, dia tahu bahwa Jialin sangat mengharapkan kasih sayang Kaisar, apalagi ia menunjukan senyum yang sangat jarang ia perlihatkan, walaupun dia terkadang tersenyum dia dapat melihat bahwa itu bukanlah senyum kegembiraan.

Gia yang melihat Baojia memalingkan mukanya segera menghampirinya dengan sebuah kotak hadiah.

"Ini untukmu." Gia menyerahkan kotak tersebut.

"Apa ini?" Baojia menatap penasaran pada kotak yang diberikan saudarinya.

"Buka saja!"

Baojia membuka pita yang mengikat kotak itu dan segera mengangkat tutup kotaknya dan terlihatlah sebuah gelang dengan benda berbentuk lingkaran di tengahnya namun memiliki jarum kecil didalamnya yang terus bergerak.

"Apa ini?" Baojia tidak pernah melihat gelang aneh seperti ini.

"Apa ini?" Baojia tidak pernah melihat gelang aneh seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang