Chapter 55 - Bangkitkan Suara Kita

25.6K 3.1K 30
                                    

Jangan sungkan mengingatkan saya jika ada typo~~~

~Happy Reading~

Gia menarik Yu Ren menuju istal kuda untuk mengambil kuda mereka agar bisa digunakan menuju pantai Jinmu. Ibukota Kekaisaran Huang Shi adalah satu-satunya ibukota yang memiliki pantai di Benua Tianzi karena berbatasan langsung dengan laut. Jarak yang ditempuh untuk kesana akan memakan waktu kurang lebih 4 jam dengan kuda sehingga mereka akan sampai disana pada sore hari dan dapat melihat matahari tenggelam.

Yu Ren memimpin perjalanan dan Gia berkuda disampingnya dengan sesekali mengawasi Yu Ren yang sedikit tidak fokus ketika mengendarai kudanya, dia sangat khawatir dengan keadaannya setelah mendengar bahwa kebebasannya akan teregut karena sebuah perjodohan. Gia harus melakukan sesuatu padanya agar bisa menghancurkan doktrin kuat yang tertanam oleh klannya.

"Kita sampai." Yu Ren menghentikan kudanya setelah melihat pasir putih yang menyapa pandangannya.

Gia mengedarkan pandangannya untuk mencari spot yang bagus untuk melihat matahari terbenam. Ia akhirnya memilih sebuah pohon kelapa yang tidak terlalu jauh dari bibir pantai, ia mengisyaratkan pada Yu Ren untuk mengikutinya dan mendekati pohon tersebut.

Gia turun dari kudanya dan mengikatkan tali kuda pada pohon kelapa dan Yu Ren mengikutinya. Setelah itu ia menarik tangan Yu Ren untuk mendekati bibir pantai dan duduk di atas pasir putih yang masih bersih dari sampah.

"Kau tahu, ketika aku tidak bisa meluapkan perasaanku aku selalu pergi ke pantai untuk melihat matahari tenggelam." Ia menselojorkan kakinya dan menompang tubuhnya kebelakang.

"Ketika melihat cahayanya yang menghilang di cakrawala, membantuku untuk mengeluarkan perasaanku. Kau mungkin telah mengalami hal berat hari ini namun kau tidak bisa larut dalam perasaan tersebut, kau harus menggantikannya, seperti matahari yang digantikan bulan." Gai mengangkat kepalanya dan melihat sinar keemasan yang akan menghilang dan digantikan malam.

"Kau tidak mengerti." Yu Ren paham maksud Gia yang mengisyaratkan kepadanya untuk menyuarakan penolakan dalam perjodohan. "Mereka memiliki harapan untukku agar mempererat hubungan dengan keluarga kekaisaran."

"Bukankah kau memiliki harapanmu sendiri, kenapa harus menuruti mereka?" Gia meliriknya tajam.

"Aku dibesarkan klanku dan saatnya aku membalas mereka." Yu Ren memeluk kakinya dan menompang dagunya di lutut.

"Kau bukanlah boneka yang bisa mereka kendalikan atau diberikan pada orang lain." Gia mengkritiki orang di dunia ini yang hanya membesarkan anak perempuan seperti boneka yang siap dijual dalam pernikahan.

"Tapi karena mereka, aku bisa sampai seperti ini!" Yu Ren membentak Gia yang tidak memahami posisinya, untuk mencapai kekuatan seperti ini tidak lepas dari pengaruh klannya yang sangat membantu dalam berkultivasi. Mereka memiliki sumber daya yang bisa ia akses dengan mudah jika dibandingkan dengan kultivator lain yang harus berusaha kuat. Oleh karena itu Yu Ren merasa harus membayar dalam klannya.

"Aku mungkin tidak memahami posisimu, karena aku hanyalah anak yatim piatu." Gia mendengus ketika mengingat masa lalunya yang sendiri dan sering ditinggalkan.

Yu Ren sedikit tersentak ketika mengetahui Gia adalah anak yatim piatu, ia mengira bahwa Gia adalah anak bangsawan yang melarikan diri atau tengah mencari pengalaman karena ia memiliki pengetahuan dan keahliannya membuatnya kagum.

"Tetapi menukar kebebasan untuk harapan orang lain, aku tidak bisa memaafkannya." Gia menggepalkan tangannya dan menatap Yu Ren tajam.

"Ini adalah hidupmu sendiri! Kaulah yang memegang nasibmu ditanganmu dan menentukan pilihan apapun." Gia mencengkram kedua bahu Yu Ren dan mengatakan tepat di depannya.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now