Chapter 53 - Suasana Hati Buruk

23.5K 3.1K 13
                                    


~Happy Reading~

Mereka tertawa sepanjang perjalanan kembali, karena malam sudah larut dan tidak baik jika mereka terus bermain diluar mereka akhirnya kembali. Kali ini mereka masuk ke kediaman klan Yu tidak lewat pintu depan karena mereka takut jika Yu Ren ditegur sebab pulang sangat larut.

Dengan bantuan Yu Ren, ia meraih tangannya dan menaiki tembok karena ia tidak bisa naik sendiri dengan gaun yang ia kenakan.

Huppp

Mereka mendarat dengan pelan dan melirik sekitar untuk mengawasi jika ada penjaga yang sedang patroli. Ketika sudah merasa aman mereka dengan cepat berlari ke halaman Yu Ren.

"Hufffttt.... untung saja kita bisa masuk." Yu Ren mengatur nafasnya yang tersenggal senggal.

"Ngomong-ngomong kenapa klanmu agak sepi malam ini?" Gia sangat heran dengan keadaan sekitar yang cukup sepi dan jarang melihat anggota klan Yu.

"Biasanya pada festival ini anggota klanku di undang oleh istana kekaisaran untuk menghadiri perjamuan, sedangkan yang lainnya masih ada yang keluar menjalankan misi atau memilih beristirahat dikamar mereka." Memang setiap festival yang ada klannya selalu di undang oleh Kaisar.

"Kau tidak ikut? Bukankah ada makanan enak disana?"

"Ikut? Dan mengenakan pakaian rumit dengan segala kesopanan? Hahahaha terima kasih lebih baik aku tidak datang saja." Yu Ren mendengus ketika mengingat perjamuan istana yang pernah ia datangi ketika kecil dan menurutnya itu sangat membosankan apalagi harus mengenakan pakaian yang tidak nyaman dan harus menjaga kesopanan yang palsu.

"Yah aku juga setuju denganmu." Gia mengingat perjamuan perayaan ulang tahun Kaisar yang membosankan sebelum ia menggebrak dengan penampilannya.

"Malam sudah larut dan istirahatlah." Yu Ren merenggangkan tubuhnya yang lelah dan menguap.

"Kalau begitu aku kembali dulu, selamat malam."

"Selamat malam, Gia."

Mereka berjalan ke arah berlawanan untuk menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.

oOo

"Ah hari ini sangat menyenangkan namun juga melelahkan." Gia berbaring di ranjangnya dengan posisi telentang.

"Aku sangat mengantuk." Gia menguap dan membalikan tubuhnya.

Raja Hantu memandang Gia lembut dan mengulurkan tangannya untuk mengelus kepalanya. "Selamat malam, istri."

Tiba-tiba Gia membuka matanya ketika mendengar suara lirih ditelinganya, pandangannya menangkap Raja Hantu yang tengah berbaring disampingnya dengan mata tertutup. Ia tahu dia tidak tidur, karena roh tidak bisa tidur.

"Kenapa kau berbaring diranjangku?"

Raja Hantu membuka matanya dan melihat Gia yang menatapnya tajam. "Istri, kenapa tidak tidur?" Bukannya menjawab dia malah berbalik bertanya.

"Siapa yang bisa tidur dengan pria lain diranjangnya!" Gia menggeram kesal melihat Raja Hantu menatapnya tidak bersalah.

"Istri, kita sudah tidur bersama selama ini, kamu tidak perlu malu." Memang Raja Hantu selalu disamping Gia ketika ia tengah tidur selama perjalanannya dan ia sudah merasa terbiasa.

Gia melemparnya dengan bantal namun hanya melewati tubuh rohnya. "Enyah kau! Siapa yang menjadi istrimu?!?!"

Raja Hantu dengan santai berbaring miring dan menompang kepalanya dengan tangan, ia sangat suka segala ekspresi yang di keluarkan Gia. "Kamu adalah istriku."

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now