Chapter 34 - Menghilang

32.5K 4.2K 74
                                    

Maaf ya untuk typo belum bisa saya perbaiki untuk sekarang karena saya masih sibuk dengan project baru yang akan saya ikut sertakan kompetisi
Jika kalian melihat bio pasti sudah tau

Doakan ya semoga saya lancar menulisnya dan mendapatkan juara nanti

Budayakan klik ⭐ sebelum membaca
~Happy Reading~

Gia merasa tangannya gemetar melihat Baoia yang keluar dari bayangan pohon. "Kenapa kamu di sini Baojia?"

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu di sini Jialin? Tidak, kau bukan Jialin." Mata Baojia menatap Gia tajam dan menggertakan giginya.

"Siapa kau? Kenapa berpura pura menjadi Jialin dan menipu orang lain, pengecut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Siapa kau? Kenapa berpura pura menjadi Jialin dan menipu orang lain, pengecut."

Gia memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam, dia tidak menyangkal perkataan Baojia yang mengatainya pengecut, lagipula dia sangat menikmati menjadi Jialin dan hampir lupa siapa dirinya.

"Dimana Jialin? Apa yang kau lakukan padanya." Baojia berjalan pelan mendekatinya dan menyentuh pedang di sisi kirinya.

Dengan pandangan datar Gia menjawabnya. "Jialin sudah mati, aku adalah jiwa dari dunia lain yang menempati tubuhnya setelah kematiannya."

"Omong kosong! Jialin tidak mungkin mati, pasti kau yang melakukan sesuatu padanya! Kembalikan Jialin kepadaku!" Baojia sangat murka mendengar jawabannya, ia tidak bisa menerima kematian Jialin dengan mudah apalagi tubuhnya di tempati oleh jiwa lain. Walaupun ia pernah mendengar masternya berkata bahwa kultivator hebat dapat hidup kembali dengan menepati tubuh seseorang yang telah mati, tetapi ia tidak percaya perkataan orang di depannya. Jika ia hidup kembali dengan menempati tubuh Jialin bukankah dia memiliki kekuatan yang hebat? Namun kenapa ia malah tidak merasakan apapun padanya.

Baojia menyerang Gia dengan pedangnya dan di tahan dengan belati Gia, Gia tidak bisa dengan mudah menggunakan pistolnya kepada Baojia karena dia adalah saudara Jialin, tubuh yang ia gunakan dan memberikan kesempatan untuk merasakan apa yang tidak ia miliki.

Baojia semakin tidak percaya dengannya karena melihatnya sangat ahli bertarung bahkan ia merasa sedikit familiar dengan gerakannya. Gia terus menahan serangannya dengan belati tanpa berniat melukainya, ia mencoba menyerang titik lemahnya pada pinggang dengan menendangnya agar membuatnya mundur.

"Aku mengatakan yang sebenarnya, terserah kau percaya atau tidak." Ujar Gia dengan pandangan kosong, ia merasa hatinya sakit merasakan kebencian orang yang ia sayang. Walaupun pertemuan mereka sebentar Gia menganggapnya sebagai saudaranya sendiri dan berjanji dalam hati untuk melindunginya. Namun, apapun yang ia lakukan tidak merubah fakta bahwa dia bukanlah Jialin yang asli dan ia adalah seorang pengecut.

"Sialan! Gunakan kekuatanmu yang sebenarnya jangan menahannya ketika melawanku." Baojia merasa terhina karena dia mengira Gia menyembunyikan kekuatannya.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now